Layna Pov

2.1K 69 1
                                    

Layna Pov


   Gue berjalan ke kelas sahabat gue Melly dengan perasaan sedih tidak tertahankan. Bagaimana tidak sedih, kalau papa gue secara tiba tiba mengatakan kalau dia mau menjodohkan gue dengan anak rekan kerjanya yang berupa anak dari pemilik Davello Grup. gue enggak mau dijodohkan walaupun majalah bisnis sering menampilakan si pewaris tunggal itu. Gue mencintai Farel, dan hanya di satu satunya bagi gue.

   "Melly..........." panggilku dengan nada berteriak

   "Apaan sih na, ini masih pagi dan lo udah main teriak teriak ajah macam tarzan hamil!" si melly berkata dengan nada malas tingkat dewa.

   Cih, anak ini. Untung ajah dia sahabat gue. kalau enggak pasti udah gue berikan Layna Special Kick milik gue.

   "Gue bawa kabar buruk nih!" curhat gue, mata gue udah berkaca kaca.

   "Memangnya lo bawa kabar buruk apaan, sampai mau nangis kayak gitu?!" tanya Melly, dapat gue dengar dia sudah tidak semalas sebelumnya.

   Bagus, karena kabar yang sedang kuketahui saat ini sangatlah buruk. Bahkan lebih buruk dari saat pertengkaran gue dengan Farel 3 bulan yang lalu.

   "Papa gue mau jodohin gue sama anak rekan kerjanya! Gawat banget nih!" timpal gue dengan nada bergetar. Aku takut banget sama hal ini, karena aku udah punya Farel dan cinta sama Farel melebihi apa pun.

   "Sama siapa?! Memangnya papa lo gak tau kalo lo pacaran sama si Farel?!" tanya si Melly dengan cepat.

   "Gue mana berani bilang sama papa gue! Lagian papa mana setuju kalo gue bilang kalau gue pacaran sama Farel! Kayak lo gak tau ajah gimana papa gue!" curhat gue dengan nada lesu.

   "Ya ampun na, masa cuman bilang itu doang lo sampai kegitu takutnya! Lo cuman tinggal bilang doang! Susah amat!" nasehat Melly seraya mengeleng gelengkan kepalanya.

   "Lo mah enak bilangnya! Papa gue itu orangnya keras, udah itu kaku lagu. Gak kayak papa lo yang ramah terus nyaman kalo bicara sama papa lo." ungkap gue dengan kesal.

   "Jadi lo mau kemanain si Farel?! lo gak mungkinkan bunag Farel gitu ajah dengan seenak jidat lo?!" balas Melly

   Haduh, sahabat gue yang satu ini memang pengen gue pecahin kepalanya terus gue ambil otaknya dan gue cuci biar bersih dari hal hal bodoh dan idiot.

   "Hmm... sebenarnya gue udah nerencanain sesuatu dengan orang yang bakalan dijodohin dengan gue. Soalnya kita sempat janjian ketemuan di taman kota buat nyusun rencana untuk ngebatalin rencana yang menyesakkan hati ini." gue sengaja mendramatis biar Melly makin simpati sama gue dan bakalan ngebantu gue buat ngebatalin perjodohan yang gak berguna ini.

   "Emangnya lo sebenarnya mau dijodohin sama siapa?!" tanyanya.

   "Pewaris tunggal perusahaan Davello Grup!" jawab gue.

   "Enak juga sih dijodohin sama dia. Lo bisa belanja di Davello mal gratis tanpa bayar. Toh uangnya kan bakalan balik sama lo!"

   Kayaknya gue bakalan ngelakuin rencana gue yang tadi, lihat ajah sekali lagi dia berkata dengan perkataan bodoh yang bikin gue kesal, gue bakalan ngelakuinnya.

   "Yah lo mah! Mana mau gue ninggalin kekasih tersayang Farel!"

   "Lebay amat sih lo!" "Terus apa yang lo rencanain sama tuh anak!" ucap Melly.

   "Rencananya lo bakalan jadi pacar sementara si Yoga!" ucap gue. Awalnya gue agak takut karena resikonya Melly bakalan marah sama gue dan gak bakalan nganggap gue sebagai sahabatnya lagi.

Everything Has Changed (✓)Where stories live. Discover now