Ruby dan Vector akhirnya tiba di dunia mereka, setelah perjalanan panjang yang mereka lalui untuk membebaskan Ella akhirnya kedua peri itu bisa melepas semua beban. Yahh, meski tak semuanya dapat di lepaskan oleh Ruby. Masih ada satu hal yang perlu ia selesaikan untuk mengakhiri masalah dalam hidupnya, dan untuk itu ia butuh bantuan.
Mereka berdua saling berpandangan sesaat, menggangguk secara bersamaan dan melesat terbang menuju ke Sekolah Peri Biru. Sayap Ruby mengepak dengan sekuat tenanga, meninggalkan sisa kerlap-kerlip bercahaya. Namun alangkah terkejutnya mereka saat melihat keadaan bangunan bertingkat yang telah sebagian hancur itu. Ruby menahan napasnya, tak mampu mengatakan apapun.
“Apa … yang telah terjadi?” tanya Vector lirih.
“Ruby, Senior Vector!” seruan itu membuat keduanya berpaling. Ternyata Rebeca, peri berkacamata itu memakai baju jirah layaknya para Peri Penjaga. “Kaliam sudah kembali, 3 hari lalu sekolah telah di serang oleh sekumpulan goblin dan elf.”
“Benar-benar diluar dugaan. Lalu di mana Nona Yuko? Apakah dia baik-baik saja?”
“Iya, Senior. Nona Yuko melindungi kami dari seragan para goblin ketika makhluk rakus itu menyerang masuk ke dalam gedung sekolah, beruntungnya para peri seluruhnya selamat dan kita hanya mendapati kerusakan pada kelas-kelas. Bangunan asrama para peri belum tersentuh karena pelindung dari Nona Yuko, Raja Leonard juga ikut serta mempertahankan sekolah. Beliau memimpin seragan yang membuat para goblin dan elf mundur.”
“Ternyata begitu, terima kasih atas informasi yang telah kamu berikan. Aku akan menemui Nona Yuko, kamu bawalah Ruby untuk segera beristirahat. Dia telah mengeluarkan banyak energi sihir,” ujar Vector dan menghilang dari hadapan kedua gadis peri itu.
“Ruby, kamu baik-baik saja? Kami sangat khawatir padamu, terlebih lagi Sarah. Kami telah mendengar semuanya tentangmu, kami turut bersedih akan apa yang menimpamu.” kata Rebeca seraya memeluk Ruby.
Gadis peri berambut hitam itu sangat terkejut, siapa yang telah membeberkan ini semua? Apakah Vector? Tetapi itu agaknya tidak mungkin.
“Bagaimana kalian mengetahuinya? Siapa yang memberitahu kalian?”
“Kakakmu, Rony Quindria. Beberapa hari lalu ia datang ke sini, saat itu aku sedang berada di kantor Nona Yuko untuk memberikan laporan perkembangan perlatihan. Tiba-tiba sesosok peri berwajah sangat persis denganmu datang, lalu ia meminta bantuan kepada Nona Yuko dan menjelaskan siapa dirinya serta siapa kamu yang sebenarnya.
“Semuanya terasa mustahil, karena Nona Yuko tak percaya bahwa kamu terpaksa berkhianat dan menyusup masuk ke sini. Namun setelah apa yang Kakakmu jelaskan, Noma Yuko akhirnya percaya dan ingin membantu. Saat itu kami mencoba menghubungi kalian, atau tepatnya Senior Vector. Tetapi jaringan sihir begitu terganggu, namun beruntungnya saat kami mencoba menghubungi kalian lagi dan terhubung. Itulah yang telah terjadi selama kalian pergi menjalankan misi.”
Ruby terdiam, tidak tahu harus mengatakan apapun. Hingga kepalanya berdenyut kesakitan hingga membuatnya menjerit, dan selanjutnya pandangan gadis peri itu menjadi gelap.
♕♕♕
Ruby membuka matanya secara perlahan, menatap ke arah sekeliling. Dia sekarang berada didalam kamarnya, duduk di tepi ranjang sambil merenungkan keadaan. Hingga telepati dari Kakaknya membuat lamunannya buyar.
Ruby, Ruby, adikku, dengarkanlah.
Rony, ada apa?
Ruby, kamu baik-baik saja? Apakah kamu terluka? Aku sangat khawatir, aku sangat gelisah.
Tenanglah, aku baik-baik saja. Kamu tak pernah bilang akan membeberkan semuanya kepada Yuko, apakah ada sesuatu?
Sejujurnya, Ruby, sejak kepergianmu Ratu Arabella mulai curiga karena jarang mendapati informasi dariku. Dia merubah rencana, dan memilih menyerang Kerajaan Cahaya dari pusatnya yaitu Sekolah Peri Biru. Aku tak berdaya, Ibu dan Ayah juga mulai terkulai lemas karena kekurangan oksigen. Aku kebingungan.
Rony, Kakakku, kumohon tenanglah. Jangan buat dirimu menjadi tersiksa, ini tanggung jawab kita berdua. Aku dan kamu adalah kita, saudara kembar yang akan selalu mendukung satu sama lain. Aku tak masalah akan itu semua, hanya saja bicarakan dulu denganku sebelum bertindak. Jangan gegabah.
Maafkan aku, aku hanya takut. Ratu Arabella semakin murka kala tahu seragan para goblin dan elf yang ia kerahkan gagal meruntuhkan Sekolah Peri Biru. Sehingga aku terpaksa harus menyiapkan pasukan baru yang lebih kuat, bahkan Ratu Arabella berniat menyiapkan para tentara untuk perang. Ini benar-benar gawat!
Apa?! Lalu kamu sudah mengatakan hal ini pada Nona Yuko?
Tidak, aku mengatakannya pada Raja Vitto Leonard. Aku tahu ia lebih bisa merancangkan rencana yang terbaik untuk kedua Kerajaan tanpa mengorbankan nyawa siapapun.
Baiklah, aku hanya bisa berdoa yang terbaik.
Sebenarnya aku punya usulan untuk di sampaikan kepada sang Raja, namun aku tak bisa keluar dari Kerajaan Kegelapan malam ini.
Apa itu?
Ratu Arabella menjadi jahat karena kehilangan saudarinya, Oz Arabella. Jadi kita punya dua pilihan untuk mengalahkannya, yaitu membunuhnya atau mengembalikam adiknya.
Apa?! Itu mustahil! Membunuh sang Ratu sama saja menghancurkan semua kesepakatan antara kedua Kerajaan, tetapi yang lebih mustahil adalah mengembalikan adik sang Ratu. Dia sudah lama menghilang di Hutan Terlarang selama hampir 4 tahun lamanya, kemungkinan jika ia mati adalah 99%.
Tetapi 1% yang tersisa bisa saja membalikan keadaan, dan aku tahu siapa yang bisa kita mintai bantuan.
Siapa?
A-akh, aku harus pergi. Ratu memanggilku, sampai jumpa.
Telepati keduanya terputus, Ruby terdiam memikirkan apa yang barusan Kakaknya katakan. Mustahil. Hanya kata itu yang tergiang di pikirannya selama beberapa saat, namun ternyata satu kata itulah yang membuatnya mendapatkan sebuah ide.
♕♕♕
Hai, hai, whats up! Kabar kalian gimana nih, baik aja kan? Aku cuma mau menyapa sebentar, ingin sekali aku menamatkan cerita ini secepatnya dan memfokuskan diri pada ceritaku yang lain. Bahkan RaU aku unpublish karena takut tak bisa mengontrol pikiranku. Sangat susah dan menyebalkan. Sungguh, bahkan menjadi Ketua OSIS pun lebih membuatku pusing tujuh keliling. Eh malah curhat, ya udahlah. Makasih udah mau mampir! Maaf kalo ada typo, udah gak periksa lagi. Jangan lupa klik ☆, ya!
Written: 11 March 2017
Revision: 31 December 2017P.s. SELAMAT TAHUN BARU 2018! DI TAHUN YANG BARU INI MARILAH KITA BUAT MASA DEPAN YANG CEMERLANG!
KAMU SEDANG MEMBACA
School Fairy Blue
Fantasy[SUDAH TAMAT] Semua orang punya pilihan. Bagaimana hidup mereka tergantung pada pilihan mereka sendiri, begitu pula dengan sekelompok peri di cerita ini. Mereka berjuang untuk pilihan mereka masing-masing. Setiap pilihan punya pengorbanan, dan inila...