GF~Salah Paham

60 3 1
                                    

Terkadang kita harus membiarkan sesuatu berakhir tanpa penjelasan, atau jika kita memakasa untuk mendapat penjelasan. Maka yang kita dapatkan adalah kekecewaan.

•°•°•°•



Suasana ramai dan sesak memenuhi kantin saat jam istirahat kedua berbunyi 7 menit yang lalu.

Pemamdangan yang tak asing lagi bagi para murid di sana saat melihat cogan-cogan berkumpul di meja yang berbeda.

Yang satu berisi empat orang lelaki berpengaruh di sekolah. Dan satunya lagi, ada gerombolan 3 orang lelaki yang lebih didominasi sikap cueknya tersebut.

Sebut saja mereka. Davin, Rio, Aaron, dan Adit yang berada dalam satu meja di pojokan kantin. Entah dorongan dari mana sehingga mereka memutuskan untuk tidak lagi bolos sekolah selama memjelang ujian kenaikan kelas 2 bulan mendatang. Tepatnya setelah ada acara ulang tahun sekolah di bulan depan (april) dan berbagai macam kompetisi yang akan diikuti oleh siswa berprestasi yang beruntung.

Dan meja satunya lagi, dihuni Verrel. Cogannya GLOBAL SHS yang cueknya minta dicium. Dan ada juga Rion yang selalu menganggap santai segala hal. Ada juga Rama. Lelaki yang sudah lama tak bergabung dengan sahabatnya tersebut. Cowok setengah bule yang wajahnya unyu-unyu.

“Rel, gue ke dave dulu ya.”

Rama beranjak dari duduknya dan berjalan dengan santai menuju ke meja pojokan.

Hey broo, i'm come back.”

Davin berdiri dan menyambut Rama dengan pelukan ala lelaki macho. Diikuti pula dengan Adit yang langsung tos dengan gaya yang menurut presepsi Davin, Aaron, Verrel dan Rion sangat aneh itu.

“Mamammmm.... I miss you so bad honey!!!”

Semua siswa yang mendengar teriakan Rio yang menurut mereka sangat najis itu mengeryit jijik. Terutama kaum hawa yang langsung memasang wajah il-feel dengan Rio.

Dengan santainya Rio menimpali reaksi orang-orang di kantin.

“Jangan pada munafik deh ye, gue juga tahu kalau lo pada demen ame gue! Huuuh, nggak tau apa kalau gue tuh keturunannya Nabi Yusuf.”

Huuuu

Aaah bacot lu yo!

Najis teloleeeeet!!!!

Beragam teriakan dilemparkan penghuni kantin kepada Rio yang lagi lagi hanya memasang cengiran khasnya tersebut.

“Ooh, ya udah gue mau gabung lagi sama Verrel ya.”

Mereka mengangguk dan membiarkan Rama kembali lagi ke meja yang berada di antara meja para gadis kelas 10 dan......

Pandangan Davin membulat saat menemukan Inzie di kantin sedang menangis sesenggukan dengan Kanya yang berceloteh panjang lebar dan bibir Pizy yang seperti membaca Mantera. Tapi tunggu, dimana Liersa dan Indira.

Pertanyaan Davin terjawab saat sebuah gebrakan dari arah pintu terdengar nyaring samlai ke seluruh penjuru kantin. Pandangan Davin membulat saat menemukan Indira yang sedang mencoba menahan emosinya dengan di dampingi oleh Liersa di belakang nya yang sudah mulai panik.

Braaaakkkkk

Dengan sekali gebrakan lagi, Indira menggebrak meja di tengah kantin yang sekarng sudah menjadi pusat perhatian.

“Lo! UDAH GUE PERINGATIN SAMA LO BERAPA KALI, HA! LO NGGAK KAPOK JUGA! MAU TANTANGA, AYO!”

Semua yang melihat bentakan panas Indira menahan nafasnya. Bahkan Rama yang biasanya mudah meredakan emosi Indira menjadi kebingungan sendiri di buatnya.

I Hope You (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang