Perasaan Miko dari setadi ketar-ketir. Apa yang harus dilakukan?. Bagaimana kalau video itu tersebar?. Hancur sudah citranya. Masa seorang Miko yang ganteng tidur mendengkur. Apa kata dunia nanti. Walaupun faktanya begitu. Kalau benar video itu sampai tersebar, Miko akan pindah sekolah, rumah, kota, negara, bahkan planet. Mau ditaruh mana muka gantengnya, kalau video itu tersebar.
Mondar-mandir mencari ide agar video itu tidak tersebar. Satu jam berlalu. Tapi Miko belum menemukan ide untuk menghapus video memalukan tentang dirinya dari ponsel si CEWEK COKLAT. Apa datangin aja ya rumahnya? Terus kasih duit biar dia mau ngapus vidionya. Tapi rumahnya dimana?.
Gak banyak orang yang tau rumahnya si Mika. Mau cari kemana luh Miko?.
Miko bingung harus menanyai kepada siapa tentang alamat rumah Mika. Oiya Jessica kan dia Ratu kepo jadi pasti dia tau rumahnya Mika. Jangankan rumahnya Mika, kucing sekolah beranak aja Jessica tau.Ternyata ada gunanya juga tukeran nomer sama cabe kepo. Miko mengambil ponselnya yang tergeletak diatas kasur dan mencari kontak Jessica. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Jessica mengangkat telepon Miko.
"Halo baby. Kamu kangen ya sama aku? Padahalkan baru tadi kita ketemu udah kangen aja" cerocos Jessica dengan manja.
"Sorry ganggu Jess. Gua mau nanya. Luh tau gak rumahnya Mika?" Miko To The Point, kalau kelamaan dengar suara si Jessica yang alay, bisa-bisa Miko langsung budeg ditempat.
"Kamu mau ngapain Honey? Pasti mau nagih utang ya?" Jessica menebak-nebak. Sok tau lu cabe.
"Engga"
"Kalau gak salah sih di jalan flamboyan dekat butik mawar"
"Oh. Makasih" Miko langsung mematikan ponselnya.
Miko mengambil kunci mobilnya diatas nakas. Berlari menuruni anak tangga satu demi satu.
Wanita parubaya yang bernama Evi duduk santai diruang tengah ditemani majala, dan teh manis. Konsentrasinya terganggu karena suara keras orang menuruni tangga.
"Mau kemana kamu Miko?" Evi menutup majalanya.
"Kerumah teman mah" Miko langsung melegang pergi.
Evi hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anak tunggal yang sangat disayanginya itu.
🍫🍫🍫
Cahaya matahari menyelinap dari jendela yang sengaja dibuka memberikan kesan hangat, dan terang. Tapi percuma saja, hal itu tidak memberikan efek sedikit pun untuk seorang Mika. Tatapannya tetap membeku lebih beku dari es.
Ingin rasanya kembali ke masa lalu dimana rumah ini masih ramai dengan candaan, bising dengan suara tawa. Penuh dengan kecerian dan lelucon-lelucon garing yang dilemparkan oleh orang yang amat sangat dirindukannya. Kini rumah ini hanya ada suara angin yang disebabkan dedaunnya dan pohon-pohon.
Suara angin yang biasa didengarnya berganti dengan suara mobil yang terparkir diteras rumah. Suara yang tidak pernah Ia inginkan kehadirannya. Pasti suara mobil itu berasal dari orang yang amat sangat dibencinya sejak tiga tahun terakhir. Orang yang mengakibatkan hidupnya penuh dengan kesengsaraan.
Dengan cepat Mika menutup rapat-rapat jendela kamarnya dan mengunci pintu. Ia tidak mau menemui orang itu karena orang itu telah merebut segalanya. Jangankan bertemu mendengar suaranya saja Mika muak.
Mungkin kebencian Mika terhadapnya sudah mendarah daging. Terakhir kali bertemu orang itu adalah dua tahun lalu, rasanya ingin sekali Mika membunuhnya saat itu juga tapi Ia tau itu tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate
Teen FictionBerawal dari sifat jahil Mika yang membuat Miko harus menuruti semua keinginan Mika, si cewek penggila coklat yang terkenal amat sangat pendiam. Dulunya Mika adalah cewek jahil yang periang, setelah tragedi itu Mika lebih senang mengurung diri dikam...