Author Pov
"Jangan....jangan...JANGAAAAAANNN"
Teriakan itu terdengar dari kamar Rara. Dia terbangun dari mimpi buruk yang sudah lama tidak menghantuinya namun entah mengapa malam ini mimpi itu menghampirinya lagi. Peluh menganak sungai di dahi dan pelipisnya. Dihapusnya peluh itu sebelum meneguk segelas air putih yang tersedia di nakas samping tempat tidurnya. Dering handphone mengalunkan lagu Sugar milik Maroon V menggelitik telinganya, ada nama Bayu di layar smartphone itu yang menghubungi via video call.
"Hai" sapa Rara
"Terbangun karena mimpi buruk?" Tanya Bayu, yang hanya dijawab dengan anggukan kecil oleh Rara.
"Kamu lagi dimana?" Tanya Rara saat menyadari Bayu berada disebuah kamar tapi sepertinya bukan kamar Bayu baik yang di apartemen maupun di rumahnya.
"Disini" jawab Bayu sambil menunjukkan key card sebuah hotel di Bandung dan sialnya hotel itu salah satu jaringan hotel yang dikelola Fajar bahkan kantor pusatnya ada di lantai paling atas gedung hotel itu.
"Ngapain nginep disitu?"
"Mau jemput kamu, takutnya melarikan diri lagi kayak pas kamu ke Jogja" jawab Bayu dengan cengiran khasnya
"Gak usah dijemput kerumah, besok pagi aku yang ke hotel aja"
"Kenapa?"
"Papa n kakakku cerewet kalau ada cowok yang main ke rumah"
"Oooo"
"Tidur gih, besok kita jalan-jalan ditempat favoritku"
"Hei, aku bosmu asal perintah aja" Bayu memasang muka marah
"Pak Bayu, bapak pasti lelah setelah menempuh perjalanan Jakarta - Bandung saya sarankan bapak istirahat karena besok agenda bapak padat" ucap Rara memerankan sosok bawahan
"Baiklah, tapi night kiss nya mana?" Pinta Bayu dengan senyum jahil yang sukses membuat pipi Rara merah.
Melihat Rara yang merona karenanya membuat hati Bayu membuncah sekaligus gemas.
"Good night Sir, have a nice dream" ucap Rara
"Nice dream my sweet Rara" Bayu mengakhiri panggilannyaTanpa disadari ada dua pasang mata yang mengamati interaksi keduanya dari celah pintu kamar Rara yang satu tersenyum simpul sedangkan yang lain mengepalkan tangannya menahan emosi.
***
Pagi-pagi sekali Rara sudah rapi, semalam ia memesan taksi online untuk menjemputnya subuh-subuh. Rara tidak mau keluarganya mengacaukan rencananya untuk menggiring Bayu kembali ke Jakarta tanpa menimbulkan kecurigaan baik dari keluarganya maupun Bayu sendiri.
Sesampainya di hotel Rara baru menyadari kebodohannya yang tidak tahu Bayu ada dikamar nomer berapa. Ketika menanyakan ke resepsionis pun ia sempat mendapatkan pandangan curiga dari sang resepsionis, baru setelah dia mengeluarkan Platinum Member jaringan hotel itu informasi kamar Bayu didapat.
Sebelum kekamar Bayu, Rara menyempatkan bertemu Chef Krishna yang merupakan Kepala Chef Masakan Indonesia di kitchen"Maaf mbak, pengunjung hotel tidak boleh masuk ke area kitchen" tegur seorang asisten chef
"Saya hanya ingin bertemu Chef Krishna"
"Beliau sedang sibuk menyiapkan menu untuk sarapan pagi ini di restoran"
"Saya tahu, sebentar saja mas"
"Ada apa ini ribut-ribut didepan pintu?" Tegur Chef Krishna
"Hai chef" sapa Rara
"Hai Ra... Lama gak ketemu, ada apa nich tumben pagi-pagi nyamperin ke kitchen? Kamu nginep disini?"
"Ada temen yang nginep sini"
"Trus ngapain ke kitchen?"
"Buatin nasi goreng seafood 2 porsi dunk, diantar ke kamar 419. 10 menit lagi" bisik Rara
"Setengah jam" tawar chef Krishna
"15 menit, n gak bisa ditawar lagi" Rara bersedekap tanda tidak mau tahu dengan kesibukan chef Krishna
"Ok...ok... Apa kata tuan putri aja dech" chef Krishna angkat tangan tanda menyerah
"Harus asli buat chef Krishna lho bukan asisten chef"
"Iya... Buruan gih naik nanti biar diantar room service"Setelah memencet bell 3x pintu kamar 419 terbuka drngan menampilkan sosok laki-laki berbadan atletis yang hanya berbalut kaos abu-abu polos melekat dibadannya tanpa mampu menyembunyikan eight pack perut rata.nya dan rambut acak-acakan khas bangun tidur.
"Morning bos" sapa Rara
"Morning ra, kok udah nyampe sich? Masuk dulu" Bayu mundur beberapa langkah memberikan space untuk Rara memasuki kamar. Bayu baru akan menutup pintu saat room service mengantarkan sarapan.
"Aku mandi dulu" ucap Bayu setelah room service pergi. Rara pun dengan cekatan meramu kopi hitam dengan sedikit gula di sebuah cangkir untuk Bayu sedangkan untuknya sudah tersaji jus semangka favoritnya. Chef Krishna rupanya masih ingat betul minuman kesukaan Rara yang satu ini.Setelah selesai sarapan dan mereka turun ke resepsionis untuk mengurus administrasi check out, karena rencananya hari ini setelah jalan-jalan langsung kembali ke Jakarta.
"Administrasi kamar 419 mbak" pinta Bayu ke resepsionis
"Sudah lunas pak, pembayaran bapak tadi malam kami kembalikan via transfer" jawab resepsionis yang bernama Lia
"Kok dikembalikan" Bayu heran
"Disini tertera tagihan dibackup oleh ibu Aldira"
"Ra?"
"Aku member disini, kebetulan ada promo free room n breakfast. Lumayan kan. Udah yuk mendingan buat beliin anak-anak kantor oleh-oleh aja duitnya" Seakan Rara tahu pikiran Bayu yang akan mengembalikan uang itu ke Rara, dia pun langsung mengamit lengan Bayu dan sedikit menyeretnya ke parkir mobil di basement.***
"Kalau sudah lihat yang seperti itu masih mau jalanin rencana loe sendiri? Yakin gak mau kerjasama sama gue? Loe dapat Rara, gue dapat Bayu. Adil kan?" Ucap perempuan berlipstik merah menyala itu ke rekannya yang duduk dibalik kemudi.
***