Chapter 34

639 62 13
                                    

"Emm, Zayn. Maaf ya kemarin aku meninggalkanmu begitu saja,"

Zayn yang sedang fokus pada jalanan didepan kini menolehkan kepalanya untuk melihat sekilas gadis yang kini duduk di sampingnya lalu setelah itu matanya kembali terfokus pada jalanan.

Senyuman tipis muncul di bibir merah muda pemuda itu, "Seharusnya aku yang minta maaf padamu. Karena aku, kau dan Harry jadi bertengkar,"

Oliv menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Zayn, "Tidak. Justru aku sangat berterimakasih. Kalau kau tidak mengajakku kesana mungkin sampai saat ini aku tidak akan tahu apa yang dilakukan oleh Harry,"

Zayn kemudian terkekeh kecil, "Jadi, apa kau sudah memaafkan nya? Saranku mungkin kau harus memaafkannya. Karena aku tahu Harry pasti tidak sengaja melakukan itu, ia hanya berniat baik untuk menolong Kendall,"

Mendengar perkataan Zayn itu Oliv tertawa hambar lalu memalingkan wajahnya ke jendela untuk menatap jalanan, "Menolong katamu? Ha, mana ada orang menolong tapi ujung-ujungnya tidur bersama. Dan untuk informasi, hubunganku dan Harry sudah berakhir,"

Dengan spontan Zayn menolehkan wajahnya pada Oliv dan membulatkan matanya, tapi hanya sebentar sebelum ia kembali menatap lagi jalanan didepannya.

"Tapi, kenapa?" Zayn berkata, nada suaranya masih terdengar terkejut.

"Entahlah. Aku hanya merasa ia masih mencintai Kendall. Dan aku bukanlah orang jahat yang akan memaksa seseorang yang tidak mencintaiku untuk terus bersamaku," ucap gadis itu mengedikkan bahu.

"Tidak, Oliv kau salah paham. Harry mencintaimu aku yakin itu,"

"Hmm bisakah kita untuk tidak membicarakan ini dulu? Mood ku benar-benar buruk sekarang setelah membahas itu," Oliv membalas kemudian menghela nafas dengan kasar.

"Baiklah, maafkan aku kalau begitu," balas Zayn ikut-ikutan menghelas nafas.

Tak lama mobil Zayn berhenti di depan kafe tempat Oliv bekerja.

"Kau tidak mampir? Kurasa ini sudah waktunya makan siang. Kau bisa makan siang dulu disini, Zayn," Oliv berkata sembari memakai tas selempangnya bersiap-siap untuk turun.

"Kurasa itu ide yang bagus. Baiklah tapi dengan satu syarat. Kau juga harus ikut makan denganku. Aku yakin kau pasti belum makan,"

Oliv tertawa mendengar jawaban dari Zayn itu, "Iya-iya baiklah, itu pun jika pekerjaanku tidak banyak,"

Keduanya pun turun dari mobil dan berjalan memasuki kafe.

Zayn mengambil tempat duduk di sudut ruangan sedangkan Oliv berjalan ke ruangan pekerja untuk mengganti pakaiannya dengan seragam pelayan.

Setelah selesai, Oliv langsung mencatat pesanan Zayn dan mengantarkan pesanan tersebut setelah beberapa menit lamanya menunggu. Untunglah, siang ini kafe tidak terlalu ramai jadi Oliv bisa menemani Zayn sekalian juga dirinya untuk makan siang.

Tidak ada yang berbicara selama proses makan berlangsung. Keduanya sibuk memakan pasta masing-masing dengan sangat lahap.

"Benar apa yang kukatakan, bukan? Kau itu belum makan siang. Dan saking laparnya makan saja sampai berantakan," Zayn berkata setelah mereka selesai makan kemudian tertawa dan Oliv menatap pemuda itu heran sembari meminum jus jeruknya.

"Ap--" baru saja Oliv ingin berkata, dirinya terkejut saat Zayn mengambil serbet di atas meja kemudian menggerakkan serbet tersebut lalu mengelap bagian sudut bibir Oliv yang terdapat bekas makanan dengan lembut.

Oliv terperangah dibuatnya tetapi yang terlihat dari Zayn hanyalah wajah yang tenang dan santai tidak tahu kalau jantung gadis dihadapannya sudah berdetak tak karuan.

"Selesai," Zayn berkata santai kemudian menarik kembali serbet dari hadapan Oliv sedangkan gadis itu masih terdiam membeku dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Oliv?" Pemuda itupun melambai-lambaikan tangannya didepan Oliv dan disaat itu juga gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Baiklah kurasa aku akan kembali bekerja atau aku akan dipecat jika terus-terusan menemanimu disini,"

Perkataan Oliv barusan pun membuat keduanya sama-sama tertawa.

***

Tangan kedua orang itu saling bertaut disaat semua orang menatap mereka dengan tatapan yang beragam. Mereka berdua seakan tidak memperdulikan tatapan orang-orang dan sibuk dengan dunianya.

Senyuman selalu terukir di bibir keduanya yang persis terlihat seperti orang yang sedang kasmaran.

"Kau ingat saat di taman ketika kita sedang makan ice cream dan seorang anak berlari melewati kita membuat ice cream-mu terjatuh. Wajahmu langsung murung dan saat itu juga aku memberikan ice cream-ku dan ternyata anak itu berlari lagi membuat ice cream yang kuberikan padamu juga ikut terjatuh," pemuda itu berucap ketika mereka berdua duduk dikantin kampus sembari menunggu jadwal kuliah selanjutnya.

Kendall yang sedang meminum coklat hangatnya langsung tertawa terbahak-bahak mengingat kejadian yang baru saja diceritakan oleh Harry. Momen itu memang sangat lucu bagi keduanya dan mungkin juga tidak akan dilupakan oleh mereka.

"Ya ya aku ingat," dan tawa gadis itu kembali pecah.

Harry yang sedang duduk disampingnya mengamati tiap inchi wajah gadis itu dan senyuman manis muncul dibibirnya melihat Kendall yang terus tertawa bahagia.

"Aku senang melihatmu tertawa bahagia seperti ini,"

Kendall yang mendengarnya pun menyeka air matanya yang keluar akibat terus tertawa lalu beralih menatap Harry.

"Dan alasan aku akan selalu tertawa seperti ini adalah kau, Harry. Maukah kau berjanji sesuatu padaku?"

Harry menegakkan badannya dan menatap gadis itu dengan serius, "Apa itu?"

"Berjanjilah untuk tidak akan pernah meninggalkanku," Kendall berujar dan terus menatap manik hijau milik Harry.

Perlahan senyuman tulus terukir di bibir pemuda itu dan ia mengacungkan kedua jarinya keatas dan membentuk huruf V.

"Aku janji,"

Melihat itu Kendall langsung berhambur memeluk tubuh pemuda itu dan tentu saja Harry membalasnya. Keduanya berpelukan sangat erat seperti tidak ingin melepaskan satu sama lain. Benih-benih cinta yang dulu sempat ada kini muncul kembali ke permukaan.




Wah kok jadi gini ya hmm-__-

Pendek? Iya emng wkwk. Mau tau kelanjutannya kan? Ikutin terus cerita aku sampe akhir buat kalian2 pembaca setia aku. Love love in the air for you lah guyss...
Dan mungkin sebentar lagi cerita ini end. Ayo buat kalian yg bisa tebak kelanjutan or endingnya bakal aku kasih harry deh buat hadiahnya hihi....

Stay tune and see you again❤

All the love. C

Olivia [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang