BAB 3

1 0 0
                                    

"Kamu tersenyum,itu sudah cukup untuk menjadi alasan mengapa aku jatuh cinta secepat ini"

Jingga

Aku menyusuri lorong sekolah setelah bel pulang berbunyi. "Jingga" panggil seseorang. Aku menoleh dan menemukan Dirta tengah dibelakangku. "Kenapa?" Tanyaku padanya tanpa bergerak sedikitpun. Aku heran.

Arga

Aku meilhat Jingga 'perempuan-yang-merawatku-kemarin' tengah berdiam sembari menoleh kepada seseorang di belakangnya." Anak itu" pikirku. Sepertinya Jingga dan Dirta memiliki suatu yang serius, apa mereka pacaran?. Entah apa yang berada di pikiranku

 "Jingga" aku memanggilnya dengan keras. Perempuan manis itu menoleh dan tersenyum ke arahku. "Cantik" itu hatiku yang berkata. Jingga menghampiriku dan Dirta pergi begitu saja.

 "Kenapa?" katanya lembut.

"Lagi ngapain? belum pulang?" tanyaku.

"Ini mau pulang,kamu?"tanyanya lagi. 

"Mau pulang sama kamu" itu hatiku juga yang bilang. Tak bisa ku menahan sunggingan senyumku setelah melihat Jingga mengangguk.

 "Letta" Jingga memanggil seseorang berambut panjang.

 "Woy,kemana aja? Aku duluan yah udah dijemput" kata perempuan itu. Jingga mengangguk. Aku tak pernah percaya, Jingga duduk di mobilku,aku menjalankan mobilku pelan dan sesekali melihat Jingga. 

"Ga,aku turun di simpang situ aja yah,mau ke toko buku dulu" Kata Jingga sambil merogoh tasnya dan mengambil handphonenya.

 "Sekalian aja,aku juga mau ke Toko Buku deh" Kataku berbohong.

"lah? beneran gapapa?" Kata Jingga. "Gak, apa-apa ko" kataku tersenyum.

Jingga memilih-milih novel setelah mendapatkan buku paket matematika. katanya dia mau memperbaiki nilai matematikanya yang selalu pas-pasan. lucu pikirku.

 "Arga,udah mau pulang?" Tanyanya. 

"Engga ko, kamu puas-puasin aja dulu" Kataku sambil beranjak ke buku musik. 

Aku memperhatikan Jingga takut kehilangan raganya. Aku mengambil sebuah buku lalu membacanya. "Arga" seseorang memanggilku. Aku menoleh dan mendapati mamah berada di belakangku, aku mencium tangannya dan nyengir. 

" Sama siapa disini?" tanya mamah.

 "Sama itu" aku menunjuk Jingga.

"Ih,pacar baru yah? Fira mau dikemanain?" mamah meledekku dan mencubit pipiku.

"Mah, aku sama Fira udahan juga,usil banget" kataku. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JINGGARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang