Q & S - part 12

282 22 21
                                    

"Kenapa belum tidur ?"

Queen mengangkat kepalanya.

Pertanyaan itu terdengar tepat saat lagu yang ia nyanyi kan berakhir. Seseorang berada di ambang pintu,dengan tangan terlipat di depan dada tengah memperhatikannya.

"Kak Rangga ?"

"Sorry... gue berisik ya ?" Tanya Queen sambil menaruh kembali gitar itu ketempat nya semula.

"Nggaa ko,suara lo bagus !" Jawab Rangga,sembari melangkah masuk kedalam kamar gadis itu..

"Lo kebangun ?"

Dengan cepat Queen menganggukkan kepalanya.

"Terus.. gak bisa tidur lagi ?"

Queen menggelengkan kepalanya.

"Hmmm sebenernya.. gue gak bisa tidur sendiri !" Jawab Queen dengan kepala yang ditundukkan lalu memainkan jemarinya dengan gugup.

Rangga tergelak,ia sedikit tidak menyangka hal itu.

"Seriusan ?"

"Terus selama ini lo tidur gimana ?"

"Kalo ga nyokap gue ya.. si bibik yang nemenin gue sampe gue tidur,hhee." Queen merasa malu sebenarnya dengan kenyataan itu, tapi yah.. mau bagaimana lagi !

Rangga tertawa terbahak,merasa sangat lucu, usia gadis itu sudah dewasa tapi tidur sendiri saja tidak berani !

"Haha.."

"Ya ampun.. gue geli banget.." Rangga memegangi perutnya yang mulai terasa sakit karna terlalu banyak tertawa.

Queen memanyunkan bibirnya,ia benar-benar merasa malu sekarang. Ia menatap lelaki itu dengan sinis.

"Puas banget ya ?"

"Sana.. sana.. gih.. males gue sama lo." Tangannya terangkat memberi gerakan mengusir lelaki itu.

Rangga menghentikan tawanya,lebih tepatnya menahan.

"Oke..oke gue minta maaf." Ucapnya tulus.

"Mending lo tidur,gue yang bakal temenin lo sampe lo pules.!"

Rangga meraih kursi yang ada di depan nakas,memindahkannya ke samping tempat tidur gadis itu kemudian ia duduk disana sambil melipat kedua tangannya.

"Udah buruan,mumpung gue lagi berbaik hati.."

Queen munurut,ia membaringkan tubuhnya dan menarik selimut yang ada di bawah kaki gadis itu hingga ke bagian leher.

Ia melirik Rangga sebentar sebelum benar-benar memejamkan matanya.

"Thanks ka'." Ucap Queen dengan mata yang tetap tertutup.

"Hmm.." Dan di balas dengan gumaman saja oleh lelaki itu.

Rangga terus memperhatikan gadis itu,yang kelak akan jadi adik iparnya. Kebetulan yang menyenangkan bukan ?

Hembusan nafas teratur gadis itu menandakan bahwa Queen sudah terlelap. Rangga pun berbalik ingin kembali ke kamarnya dan melanjutkan mimpinya.

Tapi saat baru menutup pintu kamar gadis itu,ia merasakan getaran dari ponselnya yang ia simpan di saku celananya.

"Siapa yang menelphone malam-malam begini ?" Gumamnya.

Tapi saat melihat nama yang tertera disana,tanpa ragu ia pun langsung menjawabnya.

"Hai sayang ? Ada apa malem-malem gini telphone hm ?"

"...."

"Queen udah tidur ko sayang kamu tenang aja.."

"...."

Queen & ShakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang