CHAPTER 8

54 1 0
                                    

Hari ini sisi berencana mencari nino ke tempat nino nongkrong dan rumahnya nino, satu persatu tempat sudah sisi datangi namun nino tak ada juga kemudian terakhir dia mencari nino dirumahnya yang belum ia datangi.

"Tok..tok..tok.. assalamualaikum" suara ketukan sisi pada pintu dan ia pun memberikan salam.

"Waalaikum salam" ucap seseorang membuka pintu dan terkejut melihat sisi ada di rumahnya.

"Hai kak varel apa kabar, udah lama ya kita gak ketemu" tanya sisi.

"Kabar baik,, mau ngapain kamu ke sini" tanya varel.

"Aku lagi nyari nino kak,, udah hampir 1 bulan ini aku sama nino gak ketemu dan sekarang aku mau ketemu dia menyelesaikan masalah kita,,, nino ada kan kak di dalam" ujar sisi.

"Nino gak ada di rumah jadi mending kamu pulang sana" usir varel.

"Kakak bohong kan nino pasti ada di dalam kan kak" ucap sisi ingin berusaha masuk kedalam rumah nino namun varel menghalanginya.

"Saya bilang ga ada ya ga ada kamu gak usah ngenyel deh" omel varel.

"Aku gak percaya sebelum aku di bolehin masuk liat sendiri kalo nino emang bener2 ga ada" ujar sisi.

"Oke..oke.. kamu boleh masuk silahkan kamu cari di semua penjuru rumah kalo nino beneran ga ada saya harap kamu cepat pergi dari rumah ini" ujar varel akhirnya mengalah.

"Makasih kak" ucap sisi menerobos masuk setelah varel memberi jalan untuknya bisa masuk.

Sisi kini sedang mencari nino di segala sudut di lantai bawah tapi sisi belum juga menemukan nino, kemudian sisi naik ke lantai 2 membuka satu persatu kamar yang ada di sana sampai ia menemukan satu kamar yang sisi yakini adalah kamar nino karna dari pintu saja banyak sekali sticker tentang chelsea salah satu klub bola favoritnya nino,, sisi tau nino suka pada klub bola chelsea karna sering kali nino menggunakan aksesoris atau baju yang berbau klub chelsea maka dari itu sisi yakini nino suka pada klub bola tersebut.

Sisi pun dengan perlahan membuka pintu kamar itu dan benar saja kamar itu penuh dengan segala yang berbau klub bola terutama chelsea,,
Sisi pun mencari di setiap sudut kamar tersebut hingga ke kamar mandi namun tetap saja nino tak ada.

Sisi pun keluar dari kamar dengan wajah lesu dan di luar kamar varel menunggu sisi.

"Gimana ada gak nino di sini" tanya varel, sisi hanya menggelengkan kepalanya.

"Saya dari awal sudah bilang kalau nino gak ada di sini tapi kamu tetap ngotot gak percaya,, sekarang kamu udah liat kan dia gak ada jadi silahkan kamu pergi dari rumah ini" ujar varel sinis.

"Tapi kak please bantu aku ya cari nino, kakak pasti tau nino dimana kan" ucap sisi.

"Saya gak mau bantu kamu lagi cukup satu kali saya waktu itu bantu kamu karna saya ada dalam kesalah pahaman itu tapi untuk sekarang maaf saya gak bisa ini bukan urusan saya jadi kamu bisa selesaikan semua ini sama nino tanpa bawa bawa saya lagi ngerti" ucap varel tegas dengan suara nyaring.

"Iya.. iya aku pulang gak usah teriak juga ngomongnya aku denger tau aku gak budek sakit nih kuping aku denger suara kakak" omel sisi lalu sisi menghentak hentakan kakinya kesal dia pun berjalan menuruni tangga menuju pintu besar,, dan sisi meninggalkan rumah tersebut dengan perasaan kesal karna kelakuan kakaknya nino sekaligus sedih karna belum bisa bertemu dengan nino.

Dari hari itu sisi sudah tak lagi mau mencari nino karna bingung mau mencari nino kemana lagi sisi menunggu saja kabar dari nino sendiri,,, kini hari hari sisi sangat gegana (gelisah, galau, merana) menunggu kabar dari nino yang tak pernah ada.

SUAMIKU SAHABAT KECILKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang