T i g a b e l a s

10 4 0
                                    

Stefi POV

Surat ini siapa yang kasih? Siapa yang menyelipkan di sini? Ah aku tidak mau ambil pusing. Palingan ini hanya orang yang isengnya kebangetan. Mungkin bukan buat aku? Buat orang lain. Siapa tahu kan? Surat ini pun aku selipkan di belakang buku. Aku tetap membaca novel ini lembar demi lembar. Tak terasa bell sudah berbunyi. Aku meminjam buku ini dan akupun kembali ke kelas. Handphoneku getar. Aku mengecek notif dari line.

Fano : Nanti balik sama gua ya. Jangan kabur duluan. Kalau mau pergi bilang gua juga. Bodo. Harus. Wajib. Kudu.

Stefi V : Lu kerasukan setan mana? Bisa protektif gitu sih? 

Stefi V : Iya iya. Bawel lu ah.

Setelah membalas chat dari fano, aku memasukan handphone ke tas. Gurunya sudah masuk. Pelajaran dimulai. Pelajaran bahasa jerman, ke sukaanku.Setelah pelajaran bahasa selasai. Aku pulang, yang pastinya dengan fano. Aku mengambil handphone ditas.

Stefi V : Cepet fan kalo balik tuh. Lumutan gua ini nunggunya

Stefi V: Fano ih lama. Sebel gua ah.

Stefi V : P

Fano : Apa sih? Bacot amat. Sabar gitu . Ini gua lagi di parkiran. Cepet ke sini.

Aku memasukan kembali handphoneku ke dalam tas. Aku berjalan ke parkiran. Ku lihat mobil Fano.  Akupun masuk ke mobilnya. Setelah sampai di rumah, aku langsung masuk ke kamar. .

Aku melihat anak smp yang menangis di seberangku.

"Ok. Gue jauhin dia. Tapi, lu jangan gangguin gua lagi."

"Kalo daridulu lu nurut. gue ga bakal nyiksa lu. Tapi sekali lagi gue liat lu jalan sama dia. Awas aja."

Cewe yang meninggikan suaranya itu siapa? Kenapa dia seperti itu sama dia? Aku melihat anak tadi menangis memeluk kakinya. Seorang laki-laki mendekatinya. Membujuk supaya tidak menangis lagi. Tapi, anak tadi membentaknya. Menyuruhnya  jangan mendekatinya lagi. Lelaki itupun pergi darinya. Tunggu, laki-laki itu sepertinya tidak asing. Apa dia Deno? Apa hubungan anak kecil itu dengan Deno. Aku berteriak sekencang-kencangnya. Menjambak rambutku kasar. 

Fano POV 

Aku pergi menemui Prisca. Dia bilang akan menemuiku di cafe ini jam 4. Dia belum datang. Ah itu dia. Dia sekarang duduk dihadapanku. 

"Kenapa fan? Tumben ngajak ketemuan nggak ajak Stevi?" Tanya Prisca

"Gue mau minta bantuan lu Pris. Tolong jagain Stevi kalo di kelasnya. Lu udah pernah gua ceritain masa lalunya Stevi kan? Cewe itu balik. Gue takut, kejadian di masa lalu keulang lagi. Sedangkan, ingatannya aja belum pulih. Jangan lengah pris, tolong. Orang itu bisa ada di mana aja. Bahkan mungkin dia di sini. Orang itu bener-bener liar." 

"Okey fan. Gua balik dulu. Gua ga bisa lama. Dah" 

AKu melihat orang yang baru masuk ke cafe ini. Aku tahu dia siapa. Aku mengambil handphone.

Fano : Den orang itu, ada di sini.

Deno : Lo di mana?

Fano : Di cafe tempat biasa nongkrong. 

Deno : Gue ke sana. Sekarang.

---

A.n

Maaf ya aku jarang update. Aku lagi sibuk buat persiapan un. Insyallah aku akan aktif update pada bulan Mei. Ok makasih yang udah baca((:


Violet As GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang