Gayoung berjalan menuju ke taman belakang. Dari jauh nampak seonggok pungung seorang laki-laki. Gayoung tidak menegur orang itu, Ia malah masuk ke dalam lagi dan bertanya kepada ibunya.
"Dia siapa ma?" Gayoung penasaran
"Bukannya kamu sudah kenal sama dia..."
"Maksud eomma...?"
"Kata dia, sekarangg dia jadi guru sekolahan kamu"
"guru baru? Maksud eomma, dia itu pak Lee?"
"Tuh, kamu dah kenal. Sana samperin, ajak dia ngobrol. Biar lebih dekat" bujuk eomma
Akhirnya Gayoung kembali ke taman belakang untuk menyapa pak Lee.
"Anyeonghaseo....."
"Eh... Gayoung. Kenapa baru pulang? Jam pulang sekolahkan sudah dari tadi"
"ehm..., iya pak. Tadi mampir ke toko buku" Gayoung terpaksa bohong sama pak Lee. Masak iya seorang murid mau bilang sama gurunya kalo sepulang sekolah tadi mejeng dulu. Kan nggak mungkin, kalo sampai bilang begitu, pasti besok bakal dipanggil guru BK.
Disela-sela pembicaraan Gayoung dan pak Lee, ibu Gayoung datang dari dalam rumah membawa 2 botol minuman.
"Silahkan diminum...?" ibu Gayoung mempersilahkan pak Lee untuk minum
Gayoung masuk ke dalam rumah, berniat untuk membuat minuman untuknya sendiri. Saat ia keluar untuk kembali ke taman belakang, ia melihat wajah ibunya dan Pak Lee terlihat serius. Samar-samar Gayoung mendengar percakapan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apakah kamu sudah bilang pada Gayoung?" ucap pak Lee dengan nada serius
"Belum. Kamu sendiri apakah sudah bilang dengan anakmu...?"
"Sudah. Tapi respon yang aku dapat hanyalah penolakan"
"Apa karena aku hanyalah seorang pembantu di rumahmu...?"
Mendengar ucapan ibunya itu, Gayoung lalu menyambar pembicaraan mereka.
"Jadi selama ini ibu kerja di tempat pak guru Lee"
Ibunya hanya diam mendapati pertanyaan dari Gayoung.
Melihat ibu Gayoung yang terdiam, Pak Lee menjawab pertanyaan yang terlontarkan oleh Gayoung.
"Ibumu memang bekerja di rumahku. Tapi kamu tidak usah khawatir, karena sebentar lagi ibumu tidak perlu bekerja keras siang malam hingga tidak ada waktu untukmu lagi" Pak Lee menjelaskan
