Perhatikan kepulan asap itu, mirip gunung yang hendak luapkan birahi
Membuncah tak tearah ditiup pasukan angin
Hanya kau perhatikan menunggu dingin
Sambil sesekali sok berani kau "sruput" dengan bibirmu yang cerewetSeketika air suci itu menyetubuh pada kulitmu yang tak tahan penderitaan
Duaaaar....duaaar, "misuh" tak karuan
"Ini tsunami dari neraka" teriakmuSudah kunasehati...
Jika tak tahan derita, jangan kau harap temukan nikmat tubuh pertapa...
KAMU SEDANG MEMBACA
BENDA
PoetryMencoba mendefinisi kembali dengan rasa, benda - benda di sekitar kita yang sering terabaikan