~42~

71 7 8
                                    

"Bagus....lo udah ngelakuin semuanya kan?" Tanya seorang wanita pada ponselnya.

"Sudah mba" Balas orang di seberang sana

"Good...tinggal tunggu dia terkejut" Kata wanita itu licik. Dia tersenyum lalu meletakkan ponselnya di nakas.

------------------------------------

"Apa....kok bisa...? Iya gue kesana" Helena mematikan ponselnya dengan panik.

"Ada apa Len?" Tanya Laura dengan mata mengantuk. Jelas saja mengantuk ini masih jam 4 pagi.

"Gue harua ke Bogor sekarang.....Ra gue minjem mobil" Kata Helena dia mengganti bajunya.

"Len...kenapa?" Tanya Amanda yang juga sudah terbangun.

"Butik gue disita...Kak Sandra bilang gue belum bayar pegadaian. Padahal gue gak pernah gadai-in butik gue" Kata Helena.

"Kita ikut....." Kata Amanda. Dia segera mengganti bajunya. Menyusul Laura yang juga sudah siap.

Mereka ber-3 pun segera meluncur ke Bogor.

Sesampainya di Bogor Helena segera mengurus segala sesuatunya. Tapi tetap saja.

"Gimana Len?" Tanya Amanda. Helena menggeleng. Air matanya perlahan menetes. Usahanya yang sudab dia rintis beberapa tahun. Harus hancur.

"Berapa gadainya Len?" Tanya Laura.

"500 juta...." Kata Helena menahan tangisnya. Laura terperanjat. Amanda menutup mulutnya. 500 juta bukan uang yang sedikit.

"Yang sabar Len...kita bakal bantu lo kok" Kata Amanda. Helena menghapus air mata di pipinya.

"Siapa yang gadai-in butik gue atas nama gue?" Helena kembali menangis.

"Pasti ada yang sirik sama lo Len..." Kata Laura. Tangannya mengepal. Dia tak sanggup melihat orang yang disayanginya menangis.

"Kita bakal bantu lo nyari pelakunya...sekarang kita pulang...ini udah siang...kita bakal nemenin lo dirumah...kita gak akan kerja" Kata Amanda.

"Kalian kerja aja...gue juga bakal kerja...gue harus cari uang buat bayar pegadai-an butik gue...gue gak akan minjem uang ke siapapun. Termasuk orang tua gue" Kata Helena mantap. Amanda membolakan matanya.

"Helen...jangan...lo nenangian pikiran dulu aja" Kata Amanda. Tetapi Helena menggeleng. Dia mengambil kunci mobil dan segera masuk ke mobil

Laura dan Amanda yang melihat itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

------------------------------------

"Maaf telat...ada urusan tadi" Kata Helena sambil membuka pintu ruangan Lazham.

Helena terpaku melihat Lazham yang sedang disuapi makan oleh Andin.

"Eehh Maaf...sir...maaf saya terlambat...ada urusan tadi" Kata Helena. Mengambaikan sejuta jarum yang menusuk tepat dihatinya.

"Iya gak pa-pa....Manda udah cerita tadi" Balas Lazham

"Udahlah Din...gue udah kenyang" Lazham menepis sendok yang diarahkan Andin menuju mulutnya.

"Gue bakal bantu lo Len" Kata Lazham. Helena tersenyum

"Saya akan berusaha sendiri sir. 500 juta masih gak ada apa apanya dengan biaya pembangunan butik itu" Kata Helena. Lalu dia pamit keluar ruangan.

"Zham...aku cuci tangan dulu ya..." Kata Andin. Dia berjalan keluar ruangan. Sudut matanya melirik Helena yang tampak biasa biasa saja.

"ARGH....dia begitu tenang....tapi mungkin...hatinya gak tenang" Batin Andin.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang