Matahari pagi seakan tidak bisa mengusik kedua namja yang masih terlelap itu. Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Namun tidak satupun dari kedua namja itu mau membuka matanya.
Seakan matahari tau, sang surya begitu orang banyak menyebutnya, berusaha keras agar membuat mereka terbangun, hingga satu titik cahaya yang jatuh mengenai kelopak mata sang namja berkulit tan itu mampu untuk membangunkannya dari mimpi indahnya.
Mingyu bangun terlebih dahulu, namun tak mengubah posisinya, masih setia memeluk tubuh kurus di pelukkannya. Ia menyempurnakan pandangannya agar bisa melihat paras indah yang tersuguh di hadapannya.
"Kau memang benar-benar indah hyung" ucap Mingyu yang diakhiri dengan kecupan lembut pada dahi Wonwoo.
Entah apa yang membuat namja manis itu betah dalam tidurnya padahal sang surya sudah mengganggu tidurnya sejak tadi, mungkin pelukan hangat Mingyu membuatnya enggan untuk sekedar membuka mata. Mungkin?? Kita tidak tau.
Untung saja hari ini hari minggu, yang notabenenya hari libur sekolah, jadi tidak masalah jika Mingyu membiarkan hyung kesayangannya itu tidur lebih lama.
Mingyu beranjak dari kasurnya dengan hati-hati karena tidak ingin namja kurus itu terbangun. "Biarkan Wonwoo tidur cantik untuk lebih lama" pikir Mingyu.
Mingyu menuju dapurnya. Namja tampan itu berniat untuk membuat sarapan untuk mereka berdua. Mengingat Wonwoo tidak bisa melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan di dapur. Jadi, Mingyu lah yang harus turun tangan disini. Dan ini juga salah satu alasan dimana Wonwoo harus menginap disini.
Dalam sekejap omelete sudah tercipta dari tangan serba bisa Kim tampan Mingyu. Dengan senyuman yang merekah di wajahnya, Mingyu kembali ke kamarnya membawa 2 piring berisikan omelete buatannya tadi berniat untuk membangunkan sahab-,... Ralat, Kekasih manisnya.
Mingyu menghela nafas karena hyung manisnya ini masih bergelung dengan selimut tebal milik Mingyu. Ia berjalan mendekati Wonwoo, tak lupa menaruh omeletenya di nakas samping tempat tidur.
"Hyung bangunlah!" bisik Mingyu tepat di daun telinga Wonwoo, namun nilih Wonwoo tak kunjung membuka matanya.
Mingyu hanya bisa terkekeh melihat Wonwoo seperti ini.
Dan pada akhirnya Mingyu memutuskan untuk mengerjai Hyung kesayangannya ini.
"Rasakan ini hyung" batin Mingyu dengan menyunggingkan sebelah sudut bibirnya.
"Chu chu chu chu"
Mingyu menciumi seluruh bagian wajah Wonwoo secara brutal berharap hyung nya terbangun.
"Yak!! Apa yang kau lakukan ? Kau membuat ku terkejut Kim" bentak Wonwoo.
Ya, Wonwoo terbangun dengan ekspresi terkejut karena hal yang dilakukan oleh kekasih tampannya itu.
"Siapa suruh kau tak mau bangun hyung. Ckck..." jawab Mingyu sambil berdecak.
"Tapi tidak begitu juga caranya bodoh!!!" Sahut Wonwoo sarkastik.
"Ya sudah hyung, aku minta maaf. Aishhh"
Mereka terdiam sekitar 5 menit, hanya ada keheningan yang ada di dalam kamar minimalis milik Kim Mingyu itu.
Wonwoo yang merasa bersalah pada Mingyu, akhirnya membuka suaranya.
"Hey,, Mingyu.."
"Hemm" Jawab Mingyu.
"Aiss.. baiklah, aku minta maaf Mingyu, aku hanya terkejut. Jangan diamkan aku. Hemm" ucap Wonwoo panjang lebar, disertakan dengan bibir yang di poutkan sehingga terlihat sangat menggemaskan dimata author, maksud saya dimata Kim Mingyu.
Karena tak tahan melihat Wonwoo yang seperti itu. Mingyu malah menarik hyungnya itu kepelukannya. Dan menghujani pucuk kepala Wonwoo dengan kecupan.
"Maafkan aku hemm, aku kira kau masih marah pada ku. Maka dari itu aku diam, aku takut mendengar kata-kata pedas mu lagi. Hahaha" ucap Mingyu yang diakhiri dengan tawa.
Wonwoo hanya dian tak membalas perkataan Mingyu, tapi tanpa Mingyu sadari, Wonwoo tengah tersenyum dalam dekapannya.
Dan pada akhirnya Wonwoo yang pertama melepaskan pelukan mereka.
Kedua mata mereka bertemu, tak tau setan jenis apa yang merasuki mereka berdua. Kedua bibir mereka telah meyatu. Awalnya hanya kecupan biasa, dan Wonwoo berniat menyudahi kecupan tersebut. Namun Mingyu dengan cepat menekan tengkuk Wonwoo, dan melumat halus bibir tipis milik Wonwoo.
.
.
.
.
.
.
.Mingyu's Parents pov.
"Sayang, kenapa rumah sepi sekali? Apa mereka masih tidur? Ini sudah jam 10 pagi." Ucap eomma Mingyu.
"Benar juga, kalau begitu ayo bangunkan." Ucap appa Mingyu.
Eomma dan appa Mingyu telah sampai di depan kamar Mingyu.
"Cklek.." kenop pintu pun terbuka.
Dan..
"YAK!!!!!!!!!!! Kim kelebihan hormon apa yang kau lakukan pada Wonwoo haa??? " ucap apa Mingyu.
Mingyu dan Wonwoo yang terkejut dengan lengkingan suara appanya, dengan cepat melepaskan tautan bibir mereka. Mingyu yang kesal, dan Wonwoo yang malu. Jangan lupakan rona dikedua pipi Wonwoo. Sangat menggemaskan.
"Apa yang kau lakukan ha? Apa yang akan appa katakan pada orang tua Wonwoo kalau kau telah menodai bibir cherry miliki calon menantu appa ha? " ucap appa Mingyu.
Namun sedetik kemudian appa Mingyu menyeringai, dan mendekati putra tampannya itu.
"Kenapa kau hanya melakukan itu ha? Kami bahkan sudah meninggalkan mu selama ini. Dan kau hanya mampu melakukan itu? Dasar payah" ucap Appa Mingyu dengan mengedipkan sebelah matanya dan terkekeh sebentar.
Mingyu diam seribu bahasa karena perkataan appa nya barusan. Namun sedetik kemudian, Mingyu terkekeh dan menampakkan deretan giginya.
"Appa memang terbaik" ucap Mingyu.
Wonwoo yang sedang menundukkan kepalanya karena malu, dikejutkan dengan pelukan tiba-tiba dari eomma Mingyu.
"Ahh, Wonie. Kau akan secepatnya menjadi menantu kami. Ahh eomma sangat bahagia." Ucap Eomma Mingyu dengan senang sambil menggoyang-goyangkan badan mereka kekiri dan kekanan.
Wonwoo yang tak mengerti dengan keadaan ini hanya bisa diam dan tersenyum..
.
..
Tbc....Hay, aku datang lagi ini. UAS udah lewat yipiiii
Tapi aku bingung, sequel isi tbc. Ya gpp lah ya. Kan terserah aku. Hehehe, aku harap kalian suka ya. Kalo enggak. Ya sukain deh. Hehehe #maksa.
Tunggu kelanjutannya.....
Baibai :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me
RomanceCast : Wonwoo x Mingyu (meanie) --boyslove area. Hari demi hari berlalu, hingga berganti tahun, aku bertanya pada diriku sendiri. Kapan penantian ku berakhir? kapan kau melihat ku? kapan kau menyadari bahwa aku yang selalu ada untuk mu? apa aku haru...