[Flashback on]
Suara isak tangis yang di hasilkan Sana tidak pernah berhenti. Dari semua pertengkaran yang di alaminya bersama Jungkook sepertinya ini salah satu yang paling membuat Sana mengeluarkan banyak air mata.Ia tidak menyangka kata-kata kasar bisa begitu saja keluar dari mulut Jungkook. Terlebih itu pada dirinya, ia sangat mengerti jika Jungkook marah tapi dengan mengatakan bahwa ia berusaha mendekati Mark karena jabatannya, itu membuat harga dirinya terluka.
Sana menatap layar ponselnya. Tidak ada panggilan ataupun pesan masuk disana. Sana membuka ruang obrolan Jungkook dan mengetikkan beberapa kata lalu menghapusnya kembali.
"Itu tidak benar bukan? Hubunganku dan Jungkook baik-baik saja bukan?" ucap Sana terisak. Ia memutar-mutar tubuhnya di atas ranjangnya. "Aaaaahhh otthoke?" sambungnya merengek.
****
Keesokan paginya dengan mengenakan kaca mata Sana mencoba menutupi matanya yang sembab. Ia berjalan berharap tidak bertemu Jungkook disaat seperti ini. Tatapan mata Sana terhenti saat ia melihat Mark yang seperti sedang tergesa keluar dari dalam lift, Mark terlihat seperti sedang marah."Mark-ah!" panggil Sana.
"Oh kau sudah datang?" ucap Mark.
"Ne, terimakasih karena kemarin kau sudah menenangkanku dan mengantarku pulang." ujar Sana.
"Kau menangis lagi? Semalaman?" tanya Mark tiba-tiba, Sana hanya menundukan kepalanya dan menaikkan kacamatanya.
"Berhentilah menangisinya. Dia tidak pantas untuk di tangisi." ujar Mark.
"Mwo? Apa maksudmu? Kau sudah berbicara padanya? Apa? Apa yang dikatakan Jungkook." ucap Sana menarik-narik lengan baju Mark.
"Jadilah kekasihku?"
Sana terdiam, bukannya menjawab pertanyaan Sana, Mark malah mengajaknya berkencan. Sana tidak bisa percaya dengan apa yang didengarnya.
"Ne?"
"Aku sudah mengenalmu lebih lama di bandingkan Jungkook dan kau pun sebaliknya. Aku sudah menyukaimu sejak lama Sana-ya. Aku berjanji tidak akan pernah membuatmu menangis seperti yang dilakukan oleh Jungkook." jelas Mark.
Sana tidak tahu harus menjawab apa, dia terlalu terkejut saat ini.Bagaimana bisa Mark berkata seperti itu?
"Karena kau diam aku anggap jawabanmu adalah Ya." ujar Mark lalu pergi memegang lengan Sana.
[Throwback off]
Apakah kau memilih untuk bersama orang yang kau cinta atau bersama orang yang mencintaimu? -Mark Tuan-
〰〰〰Lagi-lagi Sana memakai kacamata yang pernah ia pakai beberapa tahun lalu. Semalaman ia tidak bisa berhenti menangis, Mark yang mengantarnya pulang pun ikut serta menenangkan Sana hingga ia harus pulang larut malam.
"Eonni, ada apa dengan matamu? Kau menangis?" tanya Chae Yeon didalam mobil.Mereka kini sedang berada di lokasi syuting tempat Chae Yeon akan melangsungkan pengambilan adegan drama yang berhasil ia dapatkan. Chae Yeon sedang bersiap di dalam mobil bersama beberapa staff dan salah satunya Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Tomorrow (Completed)
FanfictionCinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk sampai ke tempat tujuan yang penuh harapan. -Maya Angelou-