Riddle. 1

3.4K 340 15
                                    

"Sekretaris Zoe, meeting hari ini di cancel." Ucapnya di telfon kantor. "Baik, Mr."

Pria itupun mengganti pakaiannya menjadi tidak formal. Dengan training biru dan jaket parasut yang lengannya di lipat sampai siku. Kemudian, dia segera keluar dari ruang kerjanya. Jika di jelaskan, pria ini memiliki ruangan sendiri di paling atas. Jika ingin bertemu dengan harus melapor pada satpam yang berada di depan pintunya. Sangat amat tertutup dan terjaga.

"Mr, ingin kemana?" Tanya supirnya. "Hari ini aku akan mengajar, aku tidak membutuhkan supir. Kau bawa mobilku, aku akan membawa mobil kantor." Perintahnya dengan senyum yang lebar. "Baik Mr."

"Selamat pagi, Mr." Senyum pegawainya, "pagi." Sapanya balik, tidak lupa dengan senyum yang lebar. Pria itu keluar dari kantor sengan membawa mobil Sedan yang kecil dan tidak mewah. Dia menuju sebuah High School yang tidak jauh dari kota. Pagi ini, Chanyeol akan ada pelajaran pukul 9 dan baginya ini sudah telat.

Sesampainya di parkiran, ia segera memasuki kawasan sekolah yang sangat besar dan megah. Ribuan mata memandanginya tanpa bosan. Semuanya terpanah, bahkan murid laki - laki pun terkagum dengan pesonanya yang luar biasa. "Selamat pagi," Sapanya pada semua murid yang sedang bergrombol di depan ruang guru.

"Astaga, dia benar - benar tampan." Chanyeol tersenyum pada wanita yang memujinya. Ini bukan kali pertama baginya mengajar di bidang olahraga, bahkan jika dihitung ini sudah 10 kali dia datang ke sekolah. Tapi herannya, semua mata tidak bosan memandanginya dari atas hingga bawah.

Chanyeol tidak memiliki ruangan, dia akan selalu beristirahat di kantin. Bisa dibilang, Chanyeol kurang akrab dengan guru lain. Dia hanya akrab pada Kimi, guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Katanya, Kimi dulu sempat menjadi kekasihnya semasa mereka masih Junior High School. Dan masuknya Chanyeol ke sekolah ini, karna Kimi yang memintanya. Mereka tetap berteman dekat, tapi banyak hal dari perubahan Chanyeol yang Kimi tidak tahu.

Pelajaran olahraga pun sudah dimulai, Chanyeol memasuki kelas dengan tangan berada di saku celana. Dua kata untuk mendeskripsikannya, how cool. "Morning." Sapanya dengan ramah. Seisi kelas menjawabnya dengan antusias. "Pagi ini, saya tidak akan mengajak kalian bermain basket ataupun tenis meja, mungkin saya akan mengajarkan beberapa materi mengingat kalian sebentar lagi memasuki ujian akhir." Chanyeol mengambil pengahapus papan tulis dan membersihkannya. Kelas pun bersorak gembira, karna mereka tidak akan panas - panasan seperti biasanya. "Senang hm?" Ledek Chanyeol.

"Baiklah, jika di permainan bola basket ada sebuah pelanggaran, apa yang akan terjadi jika kalian melanggar?" Tanya Chanyeol sambil berjalan mengitari kelas, memperhatikan muridnya satu - persatu. "Aku yang jawab, Mr!" Salah satu gadis mengacungkan tangannya. "Yes, Hyuna."

Hyuna, gadis seksi di sekolahnya. Cantik dan Kaya, tidak lupa dia juga sangat menyukai Chanyeol dan selalu mengejarnya. Bahkan, memaksa Chanyeol agar mau tidur dengannya. Huh?

"Jika aku melanggar, maka silahkan tiduri aku." Ledek Hyuna, membuat seisi kelas tertawa termasuk Chanyeol. "Kau nakal." Ucap Chanyeol, membuat Hyuna kalang kabut mengipasi dirinya yang hampir terbang ke atap sekolahan. Chanyeol kembali mengitari kelas dan dia melihat satu gadis yang asyik dengan bukunya. Chanyeol menghampiri gadis itu dan merebut bukunya. Terlihat gambaran yang abstrak, tapi jika di definisikan, gambar itu adalah keluarga yang sedang bergandengan tangan. Ibu, Ayah, dan anak perempuannya. "Lumayan." Puji Chanyeol. Kemudian, ia duduk di samping gadis itu dan tersenyum kepadanya, "kenapa kau tidak memperhatikanku? Hm, berantusias menjawab pertanyaanku, mungkin?" Chanyeol masih tersenyum. Gadis itu menaikkan alisnya menantang, "jika aku jawab, traktir aku." Ucap gadis itu. Chanyeol terkekeh.

Kemudian ia berdiri dan memberikan bukunya, "anak - anak." Dengan menepuk kepala gadis itu sebanyak dua kali. Semuanya histeris. Yang di sentuh siapa, yang menjerit siapa. Dasar wanita, cih.

Gadis itu mencibir lalu membuka bukunya lagi dan kembali menggambar sesuatu. "Apa kau tidak bisa menjawab pertanyaanku, maka dari itu kau kembali menggambar?" Tanya Chanyeol dengan menatap gadis itu. "Aku 'kan bilang jika aku jawab, traktir aku." Ucap gadis itu lagi tanpa melihat mata Chanyeol sedikitpun. "Kalau begitu, jawab lah." Chanyeol duduk di atas mejanya dan menunggu gadis itu membuka suara.

"Jika kita melanggar sebuah pelanggaran, hukumannya keluar." Jawabnya. Chanyeol mengernyit, "apa kau tidak cukup umur sampai kau menjawab seperti itu?" Ledek Chanyeol. "Traktir aku." Tagih gadis itu yang masih sibuk dengan bukunya. "Tidak, kau salah." Gadis itu pun terkekeh, "aku tadi mengatakan jika aku menjawab, traktir aku. Aku tidak bilang jika jawabanku benar 'kan?" Chanyeol tertawa kecil dan merubah posisi dengan menaruh tangannya di depan gadis itu, lalu menatapnya dengan tajam tapi bibirnya tersenyum.

Gadis itu terdiam, ia berhenti menggambar dan menatap Chanyeol.

Chanyeol pun mendekat, ia membisikkan sesuatu tepat pada telinga gadis itu, "kau tahu aku seorang guru, walaupun aku honorer tapi aku tetap gurumu dan berhak menghukummu. Datang ke PCY'S GROUP nanti sepulang sekolah." Bisik Chanyeol. Bertepatan dengan mengatupnya mulut pria itu, bel tanda pelajaran selesai pun telah dibunyikan. Chanyeol menepuk bahu Alluca dan tersenyum padanya lalu keluar kelas dengan tangan yang ia sembunyikan di dalam sakunya.

Hyuna menghampiri Alluca dan duduk di sampingnya, "Alluca, apa yang dia katakan?" Tanya Hyuna.

"Alluca, dia bilang apa?" Tanya wanita lainnya, "Alluca apa kau di tawarkan tidur dengannya?" Tanya teman prianya. Alluca menggeleng kencang dan menggebrak mejanya, "apa - apaan kau ini, mana mungkin dia menawarkan aku tidur dengannya. Lagipula aku juga tidak mau dengan pria itu, pervert." Elak Alluca. Teman - temannya berbunyi huh serempak dan meninggalkan Alluca, sisa lah, Hyuna yang masih duduk di sampingnya memperhatikan Alluca. "Apa?" Tanya Alluca. Hyuna menggeleng. Walaupun Hyuna bisa dikatakan Jagoannya sekolah, dia tetap royal dan berteman pada siapapun, termasuk Alluca, gadis yang tidak ada apa - apanya.

"Alluca Kyeong, kau temanku bukan?" Hyuna tersenyum manja, "bukan." Balas Alluca ketus. Hyuna cemberut dan Alluca tertawa, "iya kau temanku, ada apa? Ingin bertanya apa yang dia katakan?" Hyuna mengangguk cepat. "Dia hanya mengatakan kalau dia guru dan dia berhak menghukumku, jadi nanti dia memintaku datang ke perusahaan PCY'S GROUP sepulang sekolah. Aku tidak tahu dia mau apa" Hyuna membuka mulutnya lebar.

"Tamat. Aku tamat. Kau akan diajak pergi ke Club, lalu kau akan mabuk, kau akan dibawa kerumahnya, kau akan dicumbu, kau juga a-" Alluca menutup mulut Hyuna dengan kertas. "Tutup mulutmu, Hyuna. Aku tidak akan merebut pria seksimu itu." Cibir Alluca. "Ah! Aku mencintaimu, Alluca." Hyuna memeluknya. "Ew."

Riddle × park chanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang