Aku harus merasakan galau, kesal, bahagia, sampe nangis karna patah hati, juga frustasi untuk bikin ini.
"Tante Laura!" teriakan Kim membuat Darwin yang asyik memilih sayur ntuk makan malam terhenti, karna si gadis cilik pencuri perhatian itu kini berlari ke arah berlawanan dengan seikat kangkung dalam genggaman mungil.
Laura tak menyangka akan bertemu gadis cilik itu di supermarket dekat apartemennya. Sambil tersenyum ia berjongkok saat Kim berdiri didepannya. "Halo sayang, sama siapa kamu kesini?"
"Big D. ini tante Laura, yang sering Kim ceritain itu, temen daddy. Cantik, kan?" cerocos Kim saat Darwin terengah di belakang gadis cilik itu sambil memegang pundaknya. Laura berdiri dan menyalami tangannya. "Kita ketemu lagi."
Oh...
Darwin hanya mengangguk sambil merangkul Kim, "Kamu jangan lari – lari, Kim. Ntar jatuh."
"sorry D, Kim takut tante Laura ilang makanya tadi lari."
"Kamu kan tinggal panggil saja sayang, gak usah nyamperin kesini." Laura mengacak rambut ikal panjang berwarna pirang itu. Sorot mata biru itu membuatnya diserang rindu," daddy kamu mana, sayang?"
"Liburan sama mom, tante, jadi Kim nginap sama Big D."
Pantas saja dia selama 2 hari mencari Steven di Rumah Sakit tidak ketemu. Tak terpikir juga ntuk mengunjunginya di rumah dengan sejuta alasan sebagai pembenaran. "bosen dong ditinggal berdua?"
Untungnya, ia sempat meninggalkan sesuatu tanpa sepengetahuan Steven sama sekali.
Ia tersenyum tanpa sadar. "soalnya Big D lucu, jadi Kim gak bosan. Oh iya D." Pria itu langsung menunduk sambil mendekatkan telinga kanannya pada Kim yang memberi isyarat berbisik, mengangguk sekali dengan kening berkerut, lalu menatap Kim balik, "Kamu yakin?"
Mereka bahas apaan, sih?
Kim mengangguk sambil mengacungkan kedua jempolnya. "Tante Laura, malam ini ada acara, gak?" melihat wanita itu menggeleng, senyum Kim semakin lebar. "Gimana kalau tante malam ini makan sate bareng Kim dan Big D? dekat sini ada warung sate kesukaan daddy, enak banget dan tante pasti suka. Ayolah, please."
Steven memang penyuka makanan yang serba dibakar, apalagi yang dilumuri saus kacang, membuat nafsu makan pria itu bertambah 3x lipat. berbanding terbalik dengannya yang suka rebus. Ah, mengingat hal ini membuatnya semakin rindu akan pria itu. "Okedeh, Kim mau jam berapa?"
"pukul 7 malam nanti kami jemput gimana?" anggukan mengiyakan sudah cukup untuk tidak berurusan dengan mantan istri Steven. Kecantikan sendu serta otak licik adalah kombinasi mematikan ntuk menghancurkan hubungan rapuh yang dijalani Karen. "Yuk, Kim."
"wait." Laura menggenggam pergelangan tangan Kim, sambil menyodorkan kotak kecil berwarna pink dan membukanya tepat didepan gadis cilik itu. "tadinya tante mau mampir ke tempat kamu dari kemaren ntuk kasih ini, tapi selalu lupa. Maaf, yah sayang."
Kim maju mendekati Laura dan memeluknya erat, tersenyum lebar sambil mempersilahkan jepit berbentuk kupu – kupu itu menghiasi salah satu ikal pirangnya. "Makasih tante Laura. Kim suka." Senyum Kim semakin lebar saat Laura mengecup pipi kirinya hingga merona, lalu mendekatinya, bertanya tentang penampilannya serta keinginannya untuk mengantri di salah satu kasir. Ia mempersilahkan sambil mengawasi perginya Kim.
"Stop." Ia tak sadar nada dingin yang keluar ntuk pertama kalinya saat berhadapan dengan wanita, membuat Laura menoleh dan tersenyum tipis. "gue Cuma ingin dekat dengan anak mantan suami, salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Love Me (Menginginkan Lebih)
RomanceBagaimana jadinya jika kamu mencintai sahabatmu, yang mencintai Wanita lain? masih sanggup menganggap semuanya biasa saja?