" Mau kerkel dimana? " tanyaku cuek kepada Rakha.
" Di rumah lo aja deh. Gue males ngajak orang baru yang songong ke rumah gue." jawab Rakha sinis.
" Heh! Lo pikir gue mau ngajak orang sok cool ke rumah gue? Sorry - sorry aja nih ya. Gue juga males kaleee!" balasku sambil menjulurkan lidahku kepada si rese.
" Mau dapet nilai ga? Kalo mau kerjain aja sih, dimana kek. Suka - suka lu lah!" kata Rakha sambil mengeluarkan buku Biologi.
" Ih! Yaudah, di Mall aja gimana? Kan asyik tuh kalo kita nongki di caffe!" kataku dengan semangat.
" Lo mau ngerjain tugas apa mau jalan - jalan sih? Yaudah! Di rumah gue aja! Ribet amat sih. Gue tunggu pulsek di balkon lantai 3." kata Rakha.
" OK! " kataku sambil berjalan kembali ketempat dudukku.Kringgg...
Tak terasa 3 jam berlalu begitu cepat. Saatnya pulang!
" San, gue harus ikut rapat jurnalistik nih! Lo mau pulang duluan? Kalo mau, nanti sekalian bilangin Ajie ya kalo gue rapat. Thanks!" kata Katrin sambil menaruh buku novelnya di loker lalu berlari cepat ke arah ruangan jurnalistik.
" Ah elah, males banget nyari si Ajie. Biasanya dia lagi di lapangan futsal. Coba chek aja deh! Demi keterin kesayangan! " kataku dalam hati.Saat aku menuju lapangan futsal, tiba - tiba ada orang yang menarik tasku. Aku menoleh ke orang yang mencoba menarik tasku. Rakhaa?!?!
" Ih! Ngapain sih lo narik - narik tas gue? Mahal nih!" kataku sombong.
" Bacot lu gede. Jadi ga sih kerkel? Gue dah tungguin lo ya di balkon! Kenapa lo gadateng?" katanya sambil melemparkan raut muka menjengkelkan.
" Gue harus ke Ajie, tau! Katrin nitip pesen sama gue trus gue harus sampein ke Ajie." kataku sambil menaruh kedua tanganku di pinggangku.
" Yaudah sana. Gece! " katanya sambil mendorongku ke arah lapangan." Beraninya pegang - pegang aku! Siapa dia? Baru hari pertama masuk, sudah beraninya memegang tasku dan mendorong tubuhku! " kataku dalam hati kesal.
" Ajie! Sini bentar dongg! " teriakku.
" Kenapa? " katanya. Nafasnya terengah - engah.
" Katrin lagi rapat jurnalistik , jadi nanti lu kalo mau cari dia di ruang jurnalistik ya! " kataku.
" Ohhh oke deh! Thanks infonya ya, san!" katanya sambil melontarkan senyuman.
Aku membalasnya dengan senyuman juga dan kembali kepada si rese, Rakha." Ayok! Lama bet elah." kata Rakha sambil menggandeng tanganku.
" Mengapa dia menggandeng tanganku? Apa dia menyukaiku? Apa alasannya? "
...

KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Menjadi Cinta?
Romancemenyebalkan, menjengkelkan, menganggu hidupku! mengapa kau harus muncul dihidupku, membuat aku yang dari benci terhadapmu menjadi jatuh cinta? apa alasanmu mengobrak abrik kisah cintaku?