First

32.9K 921 6
                                    


Author pov
.........................

Tawa sepasang anak kecil yang sedang bermain dan bersendau gurau terdengar mengalun dengan indah, membuat setiap yang menyaksikannya ikut melukiskan senyumnya juga. Terlebih senyuman bahagia dibibir kedua orang tua mereka yang melihat anak-anaknya.

Disana.. sumber tawa itu, anak laki-laki yang tampan itu bernama Maxime Alexander putra dari pengusaha terkaya dan berpengaruh di Eropa William Alexander, Pemilik Alexander corp.
Ia sedang bermain dengan putri dari kolega serta sahabat orang tuanya. Natalie Grayson, gadis kecil yang sangat cantik dan manis.

Maxime kecil sangat menyukai gadis itu, mata Natalie kecil yang berwarna biru langit serta senyumnya yang lebar dan sangat manis dengan menunjukan deretan gigi putihnya itu ditunjukan kepada Maxime saat mereka bersendau gurau pun membuat bocah tampan itu gemas sendiri melihatnya.

.........

"Mr. Greyson.. saat aku besar nanti, aku akan menjadikan Nate milikku, aku dan Nate akan seperti Dad and Mom serta Uncle and Aunty. Jadi jangan biarkan anak laki-laki lain mengambilnya nanti. Aku tidak akan membiarkannya." ucap Maxime dengan wajah sok galak dan seriusnya yang tiba-tiba bicara kepada Daniel Greyson ayah Natalie.

Mendengar ucapan dari Max kecil dengan ekspresi serius bocah itu sekarang membuat semua orang terdiam dan terpaku pada pria kecil itu..

"Hahahahahahahahaha..."

Setelahnya suara gelak tawa bersahutan terdengar setelah keheningan.
Mereka.. keempat orang dewasa itu kompak tertawa dengan ucapan bocah kecil itu,  dikarenakan perkataan dan wajah serius Max kecil yang menurut mereka menggemaskan dan lucu.

"Tentu saja, aku akan senang jika putriku bersama denganmu Max. Jika kau menjadi pria yang sukses seperti ayahmu dan bisa membahagiakan putriku ini, aku akan menjaganya juga untukmu. Bagaimana? Apa kau bisa lebih hebat dari ayahmu?" ucap Mr. Grayson dengan senyuman.

"Tentu saja Mr. Grayson bukankah aku lebih tampan dan pasti akan lebih hebat dari ayahku. Benarkan mom?" ujar Max penuh percaya diri sambil melihat dan meminta persetujuan ibunya.

"Of course baby boy,, my son is the best in the world. Kau pasti lebih hebat dari Ayah ketika dewasa nanti." ucap Mrs. Alexander dengan senyum kasih keibuannya yang paling manis untuk sang putra.

"Lihatlah!! Mereka berdua selalu kompak mengejekku."  sela Mr. Alexander dengan wajah cemberutnya karena kekompakan istri dan putranya.
"Meski aku juga berharap dan yakin Max pasti bisa lebih hebat dariku apa kau tidak bisa menyanjungku juga Sayang." rajuknya sekarang pada sang istri yang hanya dibalas senyuman.

"I think Max right uncle,, you like a child more than we, uncle very clingy with aunty. Max ofcourse more better than uncle." tiba tiba Natalie merespon perkataan Mr. Alexander.

Lalu kini setelah ucapan tiba-tiba sang anak lelaki sekarang mereka semua tertawa karena perkataan Natalie.

Setelahnya kegiatan family time mereka terus berlanjut, saling bercengkrama dan bergurau bersama hingga larut.

******************************

Maxime pov
..........................

Semalam Natalie menginap dirumah karena sudah terlalu larut. Dan dia tidur dikamarku . Aku sangat senang saat bangun dan melihatnya tidur dengan nyenyak dikasurku, dia benar benar sangat manis. Saat besar nanti dia pasti akan sangat cantik.
Tak akan aku biarkan dia dekat dengan anak laki laki lainnya karena aku yang akan memilikinya.

Saat aku masih asik manatapnya, Paman Jaden orang kepercayaan ayah masuk ke kamarku dengan tergesa-gesa dan raut wajah khawatir. Sontak aku langsung mengalihkan perhatian dari Natalie fokus menatap bingung Uncle Jade.

"Ada apa Uncle Jade?" tanyaku binggung.

"Tuan muda ayo cepat kita harus segera pergi!" ucapnya dengan tergesa-gesa.

Langsung saja tanpa menunggu responku dia mengendongku dan tanpa peduli juga membawa Nate yang bahkan sedang tidur dalam gendongannya sekaligus. Hingga kulihat Nate terlihat kaget dan langsung terbangun dari tidurnya dengan wajah yang masih mengantuk dan juga binggung.

Uncle Jade membawa aku dan Natalie serta anak buah dan para pembantu rumah yang lain keluar diam-diam. Berjalan tergesa untuk keluar seperti menghindari sesuatu yang buruk didalam rumah. Namun apa yang salah dengan rumahku? batinku.
Lalu kenapa tidak ada Ayah dan Mr. Greyson bersama kami.

Hingga saat masih didalam rumah dalam perjalanan keluar kami yang tergesa, aku sempat melihat banyak orang-orang berbaju hitam yang ada didalam ruang kerja ayah yang pintunya sedikit terbuka. Sebagian merupakan bodyguard ayah dan orang-orang lainnya yang tidak pernah kulihat.

Mereka semua nampak siaga memegang senapan ditangannya sambil mengelilingi ayah dan Mr. Greyson serta dua pria lain yang duduk dikursi.

Saat diluar sudah ada Mom dan Mrs. Greyson yang menunggu disamping mobil, langsung saja mereka memelukku dan Nate, wajah mereka sangat ketakutan dan sudah basah dipenuhi air mata.

Lalu tiba-tiba aku mendengar suara tembakan dari dalam yang membuat kami semua serempak menengok kearah rumah. Dan setelah suara pertama selanjutnya suara itu saling bersautan, tidak juga berhenti suara tembakan itu terjadi berulang kali setelahnya..

Mommy dan Mrs. Greyson langsung histeris, berteriak memanggil nama ayahku dan Mr. Greyson serta mencoba masuk ke dalam, Namun Uncle Jade dan bawahannya yang ikut keluar bersama kami langsung menahan mereka dan membawa kami semua pergi menjauh dari rumah meninggalkan ayahku dan Mr. Greyson yang masih ada didalam rumah yang dipenuhi tembakan itu.

Diperjalanan.. didalam mobil Mommy dan Mrs Greyson masih terus saja tidak berhenti menangis, bahkan tanggisan mereka semakin kencang dan menjadi sehingga Nate ku juga ikut menangis.
Aku sendiri hanya terdiam tidak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang. Apa yang sebenarnya terjadi dengan ayah dan juga Mr. Greyson dirumah.

Bagaimana kondisi mereka sekarang?

Apa mereka akan baik-baik saja disana dengan semua suara tembakan itu?

Apa mereka akan menyusul kami nanti?

Apa mereka akan datang?

Aku bahkan tidak tahu sampai kapan mobil ini akan terus melaju dan akan membawa kami kemana. Karena didepan sana Uncle Jade hanya terus mengemudi dengan ekspresi yang menakutkan, rahangnya mengeras bahkan jari jarinya ikut memutih karena memegang kemudi dengan sangat keras.

Hari ini...

Aku pasti tak akan pernah melupakan hari ini.

Tak akan pernah!!

..................

Tbc

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang