#01 Taruhan

6K 526 28
                                    

"Dasar brengsek! Sialan! Kenapa harus ada spesies mahluk menyebalkan sepertinya yatuhaaaaan! Bisa2 aku gilaaaa! arrrrghht!!"

Jaemin hanya menatap jengah haechan yang terus saja mengumpat daritadi tanpa memberikan penjelasan apapun.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya jaemin menopangkan tangannya diatas meja malas.

"Panjang umur!" cibir haechan saat melihat ada seseorang yang baru saja masuk kedalam kelasnya.

"Mau apa kau kesini?" tanya haechan sinis menatap tajam namja yang baru datang itu.

"Aku hanya ingin mengingatkan bahwa hari ini ada ulangan sains" namja itu menyeringai menatap haechan remeh.

"Lalu apa urusannya denganku jenolee brengsek?!"

"Hey jangan kasar pada tunanganmu sayang" Cibir jeno tersenyum mengejek.

"Berhentilah membuat tensi naikku darah otak udang!"

"Hey kalian bertunangan?" tanya jaemin menatap haechan dan terlihat sedikit menahan tawanya. "oh jadi ini yang membuatmu jadi seperti ituuu ppfffhhht"

Melihat respon jaemin haechan hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Hoy gembul! bagaimana kalau kita bertaruh?" Jeno menyeringai menatap haechan. "karena besok kita akan tinggal bersama, kita buat permainan tuan and maid, jika nilai ulangan sainsmu diatasku kau boleh menjadi tuan dan aku yang menjadi maid dirumah yang akan kita huni begitu juga sebaliknya" tawar jeno tersenyum jahat memikirkan rencana untuk tunangan sekaligus saingan terberatnya disekolah.

Haechan terdiam memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan tentu saja sains adalah kelemahan agung yang paling sulit ia atasi.

"Kenapa hanya diam? kau takut ya?" Jeno tersenyum remeh.

"Cih! kau pikir aku takut! akan aku pastikan nilai sainsku hari ini lebih tinggi darimu sialan!!" Bagai ikan terpancing umpan, dengan segala gengsi yang ia miliki haechan menerima tantangan itu. ini gila! jika haechan menolak tantangan itu tentu saja harga diri haechan yang sudah ia bangun dan junjung tinggi akan di injak2 oleh seorang jenolee yang otaknya tak jauh lebih kecil dari otak udang.

"Pilihan yang bagus! bersiaplah lee haechan" jeno menyeringai puas dan melanggang pergi meninggalkan kelas haechan menuju kelasnya (fyi. jeno itu sekelas sama mark, sedangkan jaemin sama haechan, mark udh didalem kelas nya dari tadi makanya dia gamuncul disini wkwk)

"Haechan kau serius?" jaemin menatap haechan tak percaya.

"Tentu saja tidak! huweeee aku pasti akan kalah telak hari ini, nana bantulah aku huweeeee" rengek haechan menggoyang2kan tangan jaemin.

"Lalu mengapa kau menerima tantangannya bodoh!" jaemin menjitak puncuk kepala haechan kesal.

"Tentu saja itu memalukan jika aku menolaknya jaemin!"

"Baiklah-baiklah jungjung lah terus harga dirimu yang agung itu lee haechan" jaemin memutar matanya malas.

"Huweeeeee aku harus bagaimana? ayolah nana bantu aku~"

"Keahlianku dipelajaran sejarah haechan, bukan sains__" jaemin sedikit berpikir "Ahaaa! aku tau siapa yang bisa membantumu" pekik jaemin yang tiba2 mendapat ide.

"Siapa?" tanya haechan penasaran

"Lee Jeno Pppffhhh"

Mendengar jawaban jaemin haechan hampir saja melayangkan buku paket tebal yang dipegangnya.

"tunggu! tunggu!" jaemin mencoba menahan tangan haechan "kali ini aku serius, kita bisa meminta bantuan mark hyung, kita harus belajar dijam istirahat nanti"

Kamu akan menyukai ini

          

"Huwaaaaa kau memang yang terbaik jaemin" pekik haechan sambil mencubit2 pipi jaemin gemas. dan jaemin hanya memutar matanya malas melihat tingkah sahabatnya yang over itu.

🌼🌼🌼

" Jadi &#%@$, bagaimana kau mengerti kan haechan?" tanya mark menatap haechan yang sedang memijit pelipisnya.

"Hyung sebenarnya apa yang kau jelaskan?" tanya haechan tanpa dosa.

"Astagaaaaaa haechaaaaann~" teriak jaemin frustasi. heol jam istirahat sudah hampir habis dan tak ada satupun materi sains yang masuk kedalam otak haechan.

"Aku harus bagaimana?" gumam haechan memelaskan wajahnya.

"Ohooooooo hyung sedang apa disini?" tiba2 jeno datang menghampiri haechan, mark, jaemin yang sedang belajar bersama diruang diskusi perpustakaan. yaaa ini ruang diskusi jadi tak masalah jika sedikit berisik.

"Aku sedang mengajari haechan pelajaran sains" mark menjawab pertanyaan jeno.

"Wah wah wah aku tak percaya jika kau seniat ini, hahaha aku jadi tersanjung" jeno menyeringai menatap haechan remeh.

"Aiiiih jeno kau tahu? aku sudah frustasi melihatnya tak mudeng dari tadi, dia benar2 bodoh dalam pelajaran sains" runtuk jaemin sedikit kesal.

"Yak! teman macam apa kau ini! yang malah menjatuhkan sekutumu di depan musuhnya hah?" haechan melototi jaemin yang hanya tersenyum lebar tanpa dosa karena sudah membuka rahasia umum miliknya.

"Baiklah, biar aku saja yang mengajarinya" tawar jeno sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Shireo!!!" tolak haechan mentah-mentah.

"Hey kurang baik apa aku ini hem? mana ada orang yang mau membantu lawan mainnya, tentu saja hanya hal itu hanya dilakukan oleh seorang lee jeno yang berhati mulia"

Haechan berakting pura2 muntah, sedangkan mark & jaemin hanya memutar mata mereka malas.

"Sayang, aku lapar~" rengek mark menatap jaemin yang sedang asyik menonton drama picisan yang secara live ada didepannya.

"Baiklah, ayo kita ke kantin, jeno ku serahkan haechan padamu" Jaemin langsung bangkit dan menarik tangan mark melangkahkan kakinya menuju kantin.

"Hey hey hey! kenapa kalian meninggalkan ku heyyy!" teriak haechan tak diindahkan oleh orang2 yang diteriakinya.

"Baiklah kita mulai darimana?" tanya jeno yang langsung mendudukan dirinya didepan haechan.

🌼🌼🌼

"Halohaaaaa chenle and jisungie sedang apa?" tanya jaemin yang menatap layar poselnya ya, jaemin dan mark sedang melakukan video call di kantin sekarang.

"Mommy cepat pulang, jisungie ingin puding buatan mommy" rengek jisung yang menguasai layar ponsel disebrang sana.

"Iiiiiiiih jisungie chenle juga mau berbicara dengan mommy" rengek chenle manarik ponsel ditangan jisung.

"Mommy daddy hihihi" chenle tertawa disebrang sana menampilkan gigi susunya yang lucu.

"Chenle and jisungie sudah makan belum eoh?" tanya mark tersenyum manis pada sikembar yang ada didalam layar ponselnya.

"Chenle sudah tapi jisungie belum, daddy jisungie nakal! dia tak mau makan bekal buatan mommy" cibir chenle sambil menjauhkan ponselnya dan terlihat jisung sedang menatap tajam chenle yang tengah mengadu pada mark.

"Yak! jisung jika kau tak mau makan bekalmu! mommy tak akan membuatkanmu puding lagi seumur hidup" ancam jaemin menyeram2kan mukanya agar jisung nurut.

Naughty Baby  [ NCT Dream ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang