Chapter III

227 6 0
                                    

John terus mengamati Essa sampai....

"Mr. Bisakah saya mengerjakan tugas ini di kelas saja" ujar Essa risih.

"Kamu tidak akan bisa pergi dari sini, My Mate" ujar John sambil tersenyum tipis ke arah Essa.

'Kalau dilihat lihat John itu sangat tampan' gumam Essa.

"Aku tau kalok aku tampan Mrs.Alessa" ujar John sambil tersenyum miring.

"Eh?" ujar Essa ke gelagapan.

John menyeringai penuh kemenangan.

Sampai sesuatu di saku milik Essa memecahkan keheningan diantara mereka.

Drt drt drt drt

"Mr. Bisakah saya mengangkat telepon sebentar " ujar Essa

"Tidak" ujar John sinis

"Tapi Mr...." belum saja Alessa berkata Handphone nya sudah berada di genggaman tangan John.

"Shit!" decah Alessa

"Sebaiknya cepat selesaikan pekerjaan mu dulu" ujar John.

******

John pov.

Saat ini Mate ku sedang bersama ku. Dan dapat kupastikan bila lex meraung raung gembira.

"Ada apa Mr. memanggil saya" ujarnya to the point ke arahku.

"Mrs.Alessa, tolong berikan saya alasan kenapa anda terlambat di pelajaran pertama saya" ujarku berwibawa.

"Maaf Mr. saya tadi ada urusan sama teman saya" ucapnya santai sambil memainkan tangannya.

"Dan kenapa anda tidak mengikuti pelajaran saya dengan baik" ujar ku lagi.

"Maaf Mr." ujar Mataku dengan nada pasrah.

'Hahaha lex lihatlah wajah Mate kita' midlink ku pada lex

'Hahaha dia sangat lucu ketika bertatap muka dengan mu Hahaha' ujar lex sambil tertawa lepas.

'Sudahlah aku tak mau dianggap gila oleh Mate ku' dan akupun langsung memutuskan midlink dengan lex

"Saya akan memaafkan anda, tetapi anda harus mengerjakan tugas dari saya" ujar ku sambil mengambil sebuah kertas dan bulpoin.

Dan dia hanya melotot tajam kearah ku. Emang apa yang salah dengan ucapanku tadi. Belum saja aku bertanya tetapi Mate ku langsung berkata..
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tapi Mr. anda di kelas tadi tidak memberi tugas apapun" elaknya

Owh gara gara itu, dia jadi shok. Dan terlintas ide di otakku

"Tidak ada tapi tapian, apa anda mau di pelajaran saya anda mendapatkan nilai merah" ujarku dan aku dapat mendengar bahwa lex sedang tertawa.

"Owh shit!" umpatnya.
.
.
.
.
.
.
.

Aku terus memperhatikan Mateku sampai..

"Mr. Bisakah saya mengerjakan tugas ini di kelas saja" ujarnya memecahkan keheningan diantara kita

"Kamu tidak akan bisa pergi dari sini, My Mate" ujarku dengan tersenyum tipis

'Kalau dilihat lihat John itu sangat tampan' gumam Essa.

"Aku tau kalok aku tampan Mrs.Alessa" ujarku puas melihat tingkah aneh Mate ku.

lex hanya tertawa lepas melihat Alessa.

"Eh?" ujar Mate ku gelagapan.

Dan aku menyeringai penuh kemenangan.

My Mate is VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang