BAB XI - Two Gift

22 10 0
                                    

~Lanjutan...

Mereka...

Tae, Ahn, dan Sae masih menunggu satu seseorang di Cafe Leair.

Cafe tersebut sangat ramai dengan suasana yang nyaman, dilengkapi dengan hiasan lampu berwarna-warni yang tergantung dipinggir didinding cafe, membuat suasana cafe terkesan romantis.

Setelah lima menit mereka bertiga menunggu, datang pria muda yang mungkin terlihat berumur dua puluh tahun berjalan dengan gaya yang khas dengan menggunakan atasan baju putih dan jas hitam, menambah gaya elegan pria tersebut. Apalagi dengan tubuh proporsionalnya.

"Kau telat lima menit." Ucap Tae menyipitkan mata melirik arloji ditangannya.

Ahn tertawa dalam hati, pacarnya itu sangat perhitungan.

Pria tersebut tersenyum kecil dan duduk diseberang Tae yang dibatasi oleh sebuah meja. "Sorry. Tadi aku sangat sibuk."

"Aku bisa memaklumi pekerjaanmu. Tetapi, tidak tahu dengan mereka." Jawab Tae memandang Ahn dan Sae dengan tenang.

Min Jae menatap sosok wanita disamping Tae yang tersenyum lembut padanya dan seorang wanita... disampingnya.

Entah mengapa dirinya merasa melihat wanita tersebut mirip dengan calon istrinya dahulu.

*Flashback to 185 Years Ago,

Dimana pada pukul delapan pagi dengan sinar matahari yang telah terik menyinari seorang anak kecil yang berusia sepuluh tahun.

Wang Kyou (sekarang bernama Kim Min Jae) bersemangat sekali bangun pagi hanya untuk mengintip diam-diam seorang gadis kecil yang sedang berlatih cara berjalan sebagai putri, sesuai peraturan Kerajaan. Gadis tersebut berjalan seperti putri diatas batu sebagai pijakan dan terdapat mangkuk diatas kepalanya.

Gadis tersebut sudah sampai diakhir pijakan dari batu dan berbalik arah. Namun, saat berada ditengah, dia tidak sengaja menjatuhkan mangkuk. Dia kemudian kebetulan menatap sosok laki-laki yang tersenyum kecil padanya, dia pun membalas senyumannya.

*Back to 185 YEARS LATER

"Kenapa kau menangis?" Tanya Sae pada Jae dengan salah satu alisnya terangkat.

Ketika lamunan Min Jae telah buyar, dia menggeleng, "Tidak apa." Jawabnya dengan raut bingung kenapa air matanya turun.

"Benarkah kau... tidak apa?" Tanya Sae ragu dan terlihat khawatir?

Entah mengapa Sae yang semakin berusaha melupakan memori dahulu semakin mengingatnya. Tidak melupakannya. Padahal dia tidak ingin kenangan sedih dirinya terulang kembali.

"Tidak apa." Jawab Jae mengangguk pasti pada Sae.

Setelah mereka tenggelam dalam keheningan, mereka berdua terlihat ingin menyampaikan sesuatu.

"Aku merasa kau mirip seseorang." Ucap Sae dan Jae bersamaan.

"Benarkah?" Tanya Ahn, walaupun dia mengetahui hal sebenarnya.

Mereka mengangguk.

Merasa canggung dengan keadaan Sae tersenyum kecil padanya, "Pikiran kita sama."

"Benar dan ..." Jawab Jae menggantung lalu melanjutkan, "Senang bertemu dengannmu lagi." Ucapnya seraya tersenyum tulus.

Sae membalas senyuman Sung Jae dengan perasaannya, "Aku juga, Jae." Lalu dia melanjutkan dalam hati, 'Bolehkah aku berharap perasaanmu lagi yang berbeda dengan dahulu padaku?'

Sung Jae yang mendengar kata hatinya berdiri dari tempat duduknya dan melangkah ke samping Yoo Sae.

Aksi selanjutnya membuat Sae tidak percaya, Jae menarik dirinya ke dalam pelukan dan berbisik, "Izinkan aku masuk ke dalam kehidupanmu untuk merubah perasaanku padamu." Ucapnya pelan ditelinga Sae.

"Aku mengizinkanmu untuk memasuki kehidupanku kembali. Tapi, aku tidak ingin kisah kita sekarang sama seperti dahulu." Jawab Sae meneteskan air mata dari kedua pelupuk matanya.

Min Jae melonggarkan pelukan dan menatapnya, "Terima kasih. Aku akan merubah masa lalu, seperti keinginanmu." Ucapnya menghapus air mata Sae dengan kedua tangan dan mencium keningnya dengan segenap perasaannya.

Yoo Sae mengangguk dan tersenyum, setelah Sung Jae mencium keningnya dan memeluknya lagi. Dia pun membalas pelukannya.

------

Besoknya saat Ahn sampai dikampus segera dia mencium pipi Tae sebentar, "Terima kasih Tae untuk tumpangannya."

Tae tersenyum kecil, "Sama-sama, my girl. Cepatlah masuk sebelum jam kuliahmu dimulai." Jawabnya.

Ahn mengangguk dan keluar mobil. Setelah melambaikan tangan dia tersenyum lembut dan melangkah menuju kampus didepannya.

Namun, saat Ahn melihat Mi Young terlihat akan menaiki tangga dia memanggilnya, "Miyou!"

Mi Young pun berhenti melangkah dan menoleh ke belakang, "Ahn, kau baru datang juga rupanya." Ucap Miyou setelah Ahn disampingnya.

Ahn mengangguk, "Ayo segera masuk jam pagi." Ucapnya tersenyum cerah dan Mi Young mengangguk.

Menatap Ahn dari jauh yang tersenyum membuat dia tersenyum kecil. Dia merasa bangga dan senang memiliki pacar secantik Ahn. Menurutnya senyuman Ahn membuat kecantikan dirinya muncul dan tidak akan pernah pudar.

Apalagi dipagi ini dia mendapat dua hadiah darinya, ciuman pipi dan Ahn sendiri- membuat dirinya sampai sekarang terus tersenyum.

Dirinya mungkin seperti orang gila. Namun, Tae tidak peduli dan terus menatap Ahn yang semakin menjauh.

*****

Halo para readers... bagaimana chapter ini? Feel dapat gak?
Oke, sampai jumpa dichapter selanjutnya dan selamat siang semua.

24/05/2017

Eternal Couple ② : First and Last✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang