Nostalgia

2.9K 268 67
                                    

Sakura menatap Ino dengan penuh kekaguman, di sini, Ino mengenakan gaun pengantin putih yang sangat cantik, dengan rambut yang ditata ke atas ditambah tiara yang menghiasi kepala sehingga Ino semakin terlihat seperti tuan putri dari buku dongeng. Beberapa perancang gaun sedang merapikan beberapa daerah gaun yang terlipat, Sakura menatap Ino dengan mata berbinar.

"Jangan tatap aku seperti itu," ujar Ino.

"Hehehe, habis kau cantik sekali sih," ucap Sakura sambil merapikan tudung pengantin milik Ino.

Ino tersenyum dan menggenggam tangan Sakura, "Suatu saat..." ucap Ino dengan lembut, "...kau pasti akan memakainya, akan tiba hari dimana akulah yang akan menjadi bridesmaid-mu."

Sakura tersenyum sendu, entah apakah akan tiba saatnya dimana Sakura dilamar dan menikah, Sakura bahkan tidak berani memikirkan hal itu, mengingat dosa apa yang pernah dia perbuat dulu, pasti tidak akan ada yang mau menikahinya. Naruto? siapa yang tahu? mungkin saja Naruto memang mencintai Sakura hanya sebatas untuk dipacari bukan untuk dinikahkan. Memikirkan hal itu membuat dada Sakura nyeri.

Sakura keluar dari ruang ganti, ketika dia memasuki ballroom, kedua matanya terbelalak melihat dua sosok yang paling dia hindari namun juga sangat ia rindukan. Sasuke dan Shikamaru berdiri dikerumuni wartawan, mereka berdua sangat bersinar di mata Sakura. Menjadi orang sukses, dikenal banyak masyarakat. Tidak terasa enam tahun berlalu, Sasuke dan Shikamaru sudah sangat dewasa, mereka semakin tampan.

Sakura berusaha tidak memperdulikan kehadiran mereka, sampai beberapa wartawan menghampiri Sakura, "Maaf, anda Uchiha Sakura 'kan? Adik dari Uchiha Itachi?"

Sakura menghentikan langkahnya dan terkejut oleh kehadiran dua wartawan ini, "I-iya."

"Sudah kuduga, kami dari majalah independent woman, apa kau bersedia menjadi sampul majalah kami? Kebetulan tema hari ini adalah pernikahan Uchiha Itachi, dan kau calon jurnalis yang berbakat, apakah kau---"

"Sayangnya dia tidak di-izinkan untuk dipublikasikan, silakan cari wanita lain." suara yang terdengar dingin ini, Sakura sangat hapal.

Sakura menoleh dengan tubuh yang menegang, "Sa-Sasuke-nii..."

"Di sana ada Tenten, dia pemilik dojo yang terkenal, wanita hebat, silakan wawancara dia," ujar Shikamaru yang berada di samping Sasuke.

Mendapatkan tatapan yang sangat tajam dari kedua Uchiha itu membuat kedua wartawan tadi ketakutan, dengan tergesa-gesa kedua wartawan itu pamit mundur dari Sakura. Sedangkan Sakura sendiri sekarang hanya bisa diam, berharap ada keajaiban datang yang membuat dirinya bisa terpisah dari kedua kakaknya ini.

"Apa kabarmu?" tanya Sasuke.

Ternyata keajaiban belum berpihak pada Sakura.

"Ba-baik," jawab Sakura gugup tanpa menatap Sasuke.

Mendadak Shikamaru mengambil beberapa helai rambut Sakura, dan hal itu membuat Sakura semakin menegang dan reflek memundurkan satu langkahnya. Mendapat perlakuan seperti itu membuat Shikamaru menyeringai, "Kenapa kau harus tegang pada kakakmu sendiri, bodoh," ucap Shikamaru sambil menyentil dahi Sakura.

"Kau datang sendirian?" tanya Sasuke.

Entah hanya perasaan Sakura saja atau memang tiba-tiba aura di dalam diri mereka berubah? Sakura menatap kedua kakaknya yang kini sedang membahas keadaan rumah yang sudah lama tidak mereka kunjungi ini. Entah kenapa Sakura merasa lega ketika kedua kakaknya tidak berbuat macam-macam.

"Sakura-chaaaaan!"

Sakura menoleh pada suara yang sangat ia tunggu-tunggu dari tadi.

"Naruto-kun!" Sakura meninggalkan kedua kakaknya dan berlari menghampiri Naruto.

SIN -God, please forgive us- ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang