Clinton High

65 2 0
                                    


"Popularitas bukan soal seberapa banyak orang mengenalmu, melainkan

tentang seberapa banyak orang yang akan melakukan sesuatu untukmu." – Cassidy Banks-


Masalah klasik yang sudah mendarah daging di setiap sekolah adalah popularitas. Yeah! Aku yakin semua sekolah memiliki ceritanya masing-masing soal ini. Di sekolahku sendiri contohnya, kami memiliki tiga kelompok utama penyusun Clinton Academy. 

Kelompok pertama adalah Royal family. Seperti namanya, kelompok ini adalah siswa-siswi dari keluarga kaya. Tunggu sebentar! Aku lupa memberitahu bahwa semua murid Clinton Academy berasal dari keluarga kaya di Upper East Side. 

Mereka di juluki sebagai Royal Family bukan berarti mereka berasal dari anggota kerajaan, mereka dijuluki seperti itu karena mereka berasal dari keluarga terpandang. Umumnya yang menempati kursi Royal Family di sekolah ini adalah anak-anak dari para senator, duta besar, politikus, CEO perusahaan ternama dan juga selebriti. Intinya mereka tidak harus melakukan apapun untuk menjadi terkenal. 

Kelompok kedua adalah kelompok Populer. Kelompok ini adalah kumpulan orang-orang yang memuja barang-barang terkenal, dan berperan aktif dalam kegiatan sekolah. Satu hal yang harus diingat dari kelompok ini, mereka adalah orang-orang yang menganggap popularitas di atas segalanya. 

Yeah! benar-benar menyedihkan! Aku pikir orang-orang seperti mereka hanya ada di televisi atau sekedar bualan semata, namun aku benar-benar tidak menyangka, orang-orang seperti mereka benar-benar nyata.

Terakhir, kelompok ketiga. Kelompok ini merupakan murid Clinton Academy yang sesungguhnya. Mengapa? sama sepertiku, mereka datang ke sekolah dengan tujuan untuk belajar dan memaksimalkan akses yang di berikan Clinton Academy untuk mempersiapkan masa depan mereka dengan baik. Kalian mungkin berpikir bahwa orang-orang seperti kami sangat membosankan?

 Yeah! Ini bukan pertama kali  aku mendengarnya.

Hey!! bukan SMU namanya jika tidak ada tantangan, ya kan?


"Cass!!" seorang gadis memanggil Cassidy, aku bisa melihat Cassidy memutar bola matanya kesal dan menghentikan langkahnya.

"Ini untuk kelas Dr. Stone." Betty Newman mengulurkan beberapa lembar kertas yang tersusun rapih, mata hijau itu berbinar ketika Cassidy mengambil kertas itu dari tangannya.

"Oh ya! Aku begadang semalaman untuk tugas ini." suara Betty kembali terdengar, senyumnya mengembang. Aku memperhatikan kawat gigi yang menghiasi deretan gigi putihnya ketika ia tersenyum ke arah Cassidy.

Betty adalah siswi yang masuk Clinton Academy karena beasiswa, jangan kau pikir hanya karena sekolah ini Elite, semua muridnya beradab. Jika kau berpikiran seperti itu, aku bisa pastikan kau salah.

"Okay Betty, terimakasih banyak." Cassidy mengangguk sembari menepuk

pundak Betty lembut, ia berjalan meninggalkan Betty menuju ke tempatku

berdiri.

Tunggu dulu! Aku belum memperkenalkan diriku, namaku Katherine Ann Myers, aku adalah murid di Clinton Academy, sekaligus sahabat dekat dari seorang gadis paling populer di sekolah ini. 

Cassidy Banks! 

Yeah, semua orang mengenalnya. Dari tiga kelompok yang aku sebutkan tadi, Cassidy termasuk kelompok royal yang paling populer, bahkan kepopulerannya sendiri mengalahkan kelompok paling populer, yang dipimpin Cara Jane Hatman.

"Kau beruntung Betty mau mengerjakan semua tugasmu." Aku menggeleng takjub ke arah Cassidy.

"Yeah, aku tahu." Cassidy bergumam, "Semua orang mau berteman denganku Kate, mereka akan melakukan apapun yang aku minta, bahkan jika aku menyuruh mereka lompat dari Burg Khalifa sekalipun, mereka pasti akan melakukannya." Cassidy menaruh tas Prada miliknya ke dalam loker dan mengambil buku American Literature untuk kelas pertama kami.

"Burj... Burj Khalifa3." Aku mengoreksi kata-katanya.

Cassidy menatapku sebentar kemudian kembali menjawab, " Siapa yang menamai gedung dengan Burj? Whatever!" Ia menutup pintu lokernya dan menggamit tanganku, kami berjalan ke kelas Dr. Neills bersama-sama. 

Kalian mungkin berpikir Cassidy adalah gadis populer bodoh yang hanya perduli dengan barang-barang mewah dan lelaki berotot. Beberapa orang mengenalnya seperti itu, dan aku tidak tahu mengapa, tapi Cassidy seolah mengharapkan orang lain melihatnya seperti itu.

Aku mengenalnya sejak kecil, sudah tak terhitung berapa banyak waktu yang kami habiskan bersama, aku tahu banyak hal tentangnya yang tidak diketahui oleh orang lain. Ia adalah gadis yang cerdas dan ceria, hingga suatu ketika, sebuah kejadian buruk menimpanya. 

Sejak saat itu, ia mulai berubah...

SPACESWhere stories live. Discover now