❤❤❤
Hari ini Rachel sekolah,
Rachel mengikuti ekstrakurikuler kesenian. Di dalam nya ada seni tari, vokal, teater, dan banyak yang lainnya.
Pertemuan pertama Rachel berkenalan dengan para siswa lain yang ikut ekstrakurikuler kesenian. Banyak siswa yang mengikuti ini.
Ehh..
Emang Rachel punya bakat apa masuk seni? :vPertemuan ke dua...
"Kak Svere? " pekik Rachel.
" Hai Rachel" senyum kak Svere manis.
"Kamu masuk seni?" tanya kak Svere.
"Iya kak, padahal aku sendiri ngga punya bakat" jawab Rachel cengengesan.
"Ngga apa apa kali Rachel, kamu punya bakat kok, cuman kamu nya aja yang belum tau dimana bakat itu" sambung kak Svere.
Rachel hanya tersenyum. Di hatinya tumbuh semangat baru.
❤❤❤
Pulang dari sekolah, Rachel tidak langsung pulang. Ia kembali ke taman kemarin dan Rachel kembali pulang malam.Tetapi, hari ini lebih buruk. Hujan turun, Rachel tak sadar hujan turun, ia masih tetap duduk di kursi panjang nya.
"Rachel, kamu apa apa an sih?" tanya seseorang dari belakang nya.
Rachel menoleh...
"Varrel?" tanya Rachel.
Tangan Varrel tepat berada di atas kepala Rachel, menjaga agar kepala Rachel tak basah oleh air hujan.
"Kamu kok bisa ada disini?" tanya Rachel.
"Ayo pulang, udah malem, hujan, baju kamu basah nanti masuk angin" cerocos Varrel.
Rachel masih tak percaya dengan apa yang terjadi sekarang.
"Rachel ayoo" ulang Varrel.
Rachel tersadar..
"Iiiyah.. " jawab Rachel terbata bata.
"Naik motor aku aja ayo, biar ngga lama" ucap Varrel.
Rachel hanya diam..
"Rachel?" tanya Rachel lembut.
Varrel menghampiri Rachel perlahan...
membelakangi Rachel dan...
"Sini" perintah Varrel.
Varrel memasangkan jaketnya ke pundak Rachel.
Rachel merasakan wangi parfum khas pria yang Rachel sangat sukai.
Varrel menatap mata coklat Rachel yang bercahaya di timpa sinar lampu taman yang samar samar.
"Rachel?" tanya Varrel.
Varrel mendekatkan wajahnya.
Lebih dekat ke hidung Rachel.
Varrel menyibakan anak rambut di wajah Rachel. Hidung mereka sudah hampir menyatu.
Dekat...
Sangat dekat...
Lebih dekat.....
Daaaann.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask Happiness
Teen FictionJika kalian pernah terluka kalian pasti tau butuh keberanian yang terbesar untuk membuka kembali hati yang telah terkunci. Aku bahkan lupa dimana aku meletakan kunci hatiku. Orang tua, laki laki itu sama sama tak selalu ada untukku. Aku butuh kalia...