Chap 17- He Is Mine

2.6K 187 13
                                    

Chanyeol menatap keseluruhan ruangan, namun tetap tidak menemukan batang hidung baekhyun.

"aish disini kau rupanya.." chanyeol menyentuh kening baekhyun.

"ung. Chanyeollie.. Nuguseyo?" gumaman baekhyun lebih terdengar seperti raungan puppy ditelinga chanyeol.

"your friend.. Park chanyeol" chanyeol menatap lekat baekhyun yang setengah sadar.

"aniyo!!" baekhyun tersentak kemudian bangun, rasa mabuk membuatnya sulit untuk bersikap dingin terhadap chanyeol. "chanyeol pacarku.." raut wajahnya berubah sedih.
"dulu.. 2 tahun yang lalu. Kemudian, ia memutuskan begitu saja. Ahh, ternyata dia sudah punya pacar rupanya."

Chanyeol masih menyimak ucapan baekhyun.
"Neo arra?! Aku berusaha merayu orang tuaku untuk tetap tinggal di seoul demi namja pabo itu!" baekhyun meninggikan nada suaranya.

"ne.. Arrayo, im so sorry baek." chanyeol mengusap poni baekhyun.

"hajima!" baekhyun menepis tangan chanyeol. "jangan berbuat baik padaku lagi, nanti aku akan salah paham. Ini sudah sulit bagiku untuk melupakanmu chanyeol ah,sudah sulit untuk menjaga jarak.. Hhh" baekhyun mengelola nafas,kemudian menatap mata chanyeol. " i hope you're doing fine..I miss you, paboya"

Mata chanyeol berusaha menangkap arti dari semua kata kata baekhyun.

'I miss you too..baek'

Chanyeol menyusap rambut baekhyun yang kini tak sadarkan diri di pelukannya.

-phobia-------

Akhh sakit, kepalaku..

Baekhyun mencoba bangun dari tempat tidurnya, mengurut keningnya, dan tunggu.. Ini bukan di hotel miliknya..

"M-MWO?? " ia melihat sekeliling ruangan, jasnya tergeletak dilantai. Kaos kaki, sepatu, dan.. Celana?!

Baekhyun kaget setengah mati,kemudia ia menyibak selimutnya.

"hahh.." ia bernapas lega setelah mengetahui ia tidak telanjang bulat.
"perasaan aku semalam tidak memakai kemeja ini." baekhyun bermonolog sambil mengusap kancing kemeja oversized yang ia pakai sekarang.

Setelah itu baekhyun bangun dan mengecek keadaan diluar kamar.

"Halo?? Seseorang disin--"

"sudah sadar baek? Supnya sudah disajikan di meja. Makanlah agar rasa mabukmu berkurang." ucap chanyeol yang masih memegang spatula dan memakai apron.

"kamu memasak semuanya?" ucap baekhyun dingin.

"ne, aku yang membuatnya. Tenang saja aku tidak menambahkan apapun kemakananmu," chanyeol melirik baekhyun sekilas kemudian mencuci tangannya.

"chanyeol, aku mohon jangan salah paham. Aku ingin menanyakan hal ini tapi mohon jangan salah paham." baekhyun duduk lalu mengaduk aduk supnya.

"iya, apa baek?"

"apa semalam kita tidur bersama? " baekhyun melirik chanyeol ragu.

Chanyeol tersentak kaget.

"aku hanya bertanya, jangan kaget begitu. Semalam aku mabuk, dan yang aku ingat aku menangkup wajahmu kemudian aku tak sadarkan diri. Lalu, saat aku bangun pakaianku tergeletak di lantai, dan aku memakai kaos kebesaran ini." baekhyun mengoceh tanpa henti.

Tingkah imut baekhyun dimata chanyeol membuat chanyeol gemas.

"ahh begitu ya? Aku.. "chanyeol menatap baekhyun jail, sementara baekhyun melirik chanyeol serius.
" aku juga lupa." disusul cengiran khas chanyeol.

PHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang