Chapter 8

106 6 0
                                    

Nulis ini lagi dengerin lagunya MLTR "if you live my world".

Btw enjoy 😙😉

《《 Lala 》》

.
.
.

*** Author POV ***

Dalam perjalanan pulang Zael dan Milly tidak berbicara. Hanya diam yang mendominasi. Entah karena keduanya saling canggung atau entah apa yang sedang di pikirkan keduanya.

Sesampainya di rumah. Milly dengan cepat membuka pintu mobil dan berlari masuk,menaiki tangga dan menuju ke kamarnya.
Sedangkan Zael memarkirkan mobil ke garasi dan masuk menuju ruang tamu dan merebahkan kepalanya di atas sofa.

"Bibi.... ambilin gue air". Titah Zael kepada pembantunya.
Tak beberapa lama kemudian pembantunya sudah kembali dengan segelas air untuk Zael.

"Den. Tadi ibu telpon kerumah, katanya sebentar malam ibu mau bicara sama aden".

"Hmmm". Jawab Zael setelah meneguk habis airnya.

Zael menaruh gelasnya asal diatas meja dan berjalan menuju ke kamarnya.

*** Emilly PoV ***

Di dalam perjalanan pulang hanya satu yang gue inginkan. Secepatnya mobil ini berhenti dan gue keluar dari sini. Rasanya aneh berlama lama dengan lelaki ini dalam suasana yang seperti ini pula.

Dan Penderitaan gue perlahan berkurang ketika mobil Zael berhenti karena sudah sampai di rumah. Ga butuh waktu lama untuk berpikir.
Gue pun membuka pintu mobil dan masuk kedalam rumah. Sedikit berlari di tangga menuju kamar yang katanya bakal jadi kamar gue untuk sementara waktu itu.

Setelah sampai dikamar dan menutup pintu . Oh yahh ga lupa dikunci juga pintunya. Gue bersandar ke pintu dengan sedikit ngosngosan seraya memegang dada. Yang kalau gue ga sinting. Kayanya sebentar lagi bakalan meledak.

Gue membayangkan kejadian di mall tadi dan entah kenapa perasaan gue mendadak ga karuan kaya gini.

Setelah untuk beberapa saat menetralkan detak jantung gue. Gue ingat dengan tas belanjaan yang masih gue pegang ini... yahh ini semua dari laki laki itu ...

Gue membuka satu persatu baju itu. Isinya lebih dari sepuluh, dan untuk informasi semuanya bukan selera gue, sama skali bukan selera gue. Gue yang pada dasarnya lebih suka pake Tshirt dan jeans kini harus dengan sangat terpaksa memakai dress dress ini.

"Inilah selera cowok cowok playboy kaya dia". Batin gue.

Gue pun memutuskan untuk mandi. Setelah itu dengan mau ga mau gue harus mengenakan baju yang dibelikan lakilaki itu.
Gue berpikir sebentar untuk menelpon Dokter Tirta.
Jujur saja. Gue masih ga enak karena ulah Zael. Tapi entahlah sudah beberapa kali gue menelpon tapi ga juga ada jawaban. "Mungkin saja Dokter Tirta marah sama gue".

Gue memutuskan buat turun ke bawah. Gue disini kan bukan untuk tinggal di kamar doang.
Pass gue keluar,kalian tau apa ?. Ada Zael tepat di depan pintu kamarnya juga hendak turun ke bawah, dan entah kenapa pandangannya yang gak lepas dari gue buat gue bergidik. Setelah beberapa detik berlalu dia pun berlari menuju tangga dan turun ke bawah, gue nyusul juga. Tepatnya skarang gue kaya ekor.

My Comfort Zone (E.M.I.L.L.Y)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang