Apalah nasib,
Pernah kau rasa ?
Menjadi awan memayungi mereka,
Yang tak pernah menghargai keteduhan.
Apalah nasib,
Terbit perkasa,
Menjadi matahari menyinari mereka,
Yang tekun mencari kegelapan.
Apalah nasib,
Tegak berjasa,
Menjadi pokok melindungi mereka,
Yang akhirnya mengapak kau, lahai papan.
Apalah nasib,
Buang masa,
Menjadi bunga untuk kumbang,
Yang tetap pergi meninggalkan kau layu.
Ah, aku yakin pasti ada hikmah walau sekelumit!
Aku berpuasa dari mengeluh,
Penat macam mana pun,
Aku sumbatkan dalam hati,
As-sobaru min al-iman .
Kau pun tahu,
Dia lah sebaik-baik perancang.
YOU ARE READING
koyak
Poetry▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ ❝Mental selalu dikoyak, Tapi susah nak royak, Lincah tangan atas papan, Melampias jiwa yang penuh harapan.❞ ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ Antologi oleh seorang amateur. ☞ B.Melayu - 90% ☞ B. Inggeris - 10% 02 (koyak) | 28.11.18 ▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂ M...
