Story 6

6.7K 937 91
                                    

Se Ri POV

Aku mengikutinya keluar dari ruangan itu, berjalan menyusuri lorong.

Aku baru sadar bahunya selebar ini, dan punggung tegap nya saat berjalan, menambah kharisma nya.

Sadar bila langkah kaki nya semakin cepat, aku berusaha menyusul nya, mensejajarkan langkah ku dengannya.

"Kau ingin pergi ke suatu tempat?", ucapku menatap wajah nya sembari berjalan beriringan.

Ia menghentikan langkah nya, menatap ku dengan matanya yang tajam itu.

"Jangan sok akrab dengan ku, kau bukan siapa-siapa ku", jawabnya ketus sambil berlalu meninggalkan ku yang terdiam di tempat.

Beberapa detik setelah nya, akupun menyusulnya ke arah pintu keluar menuju mobil nya yang terparkir di luar restoran.

Jimin melangkahkan kaki mendekati mobil nya, membukakan pintu penumpang di samping kursi pengemudi.

"Omo! Kau tiba-tiba menjadi baik? Apakah kau--"

"Jangan salah paham, ini hanya sebuah kebiasaan untuk ku membukakan pintu mobil untuk seorang wanita", sela nya dingin. Membuatku hanya menganggukkan kepala ku paham, kemudian masuk kedalam mobil.

Hening menyelimuti kami. Tak ada yang memulai pembicaraan, karena dari awal kami memang sangat jarang berbicara satu sama lain.

"Rumah mu dimana?", tanya nya memecah keheningan.
Aku lupa, ia kan tak pernah mengunjungi rumah ku.

"Setelah lampu merah ini, kau lurus saja. Kemudia belok ke kanan, setelah belok ke kanan, kau lurus saja. Di ujung jalan akan ada pertigaan, belok ke kiri. Rumah ku tak jauh dari situ", jelas ku.

Dia hanya diam, mungkin berusaha untuk fokus mengingat apa yang aku jelas kan tadi.

Hening kembali menyelimuti kami. Tak ada yang memulai pembicaraan.

"Menurutmu, bagaimana perjodohan kita?", tanya ku membuatnya melirik ku sekilas.

"Jujur saja, aku tak pernah ingin berhubungan dengan wanita lain apalagi sampai menikah", jelas nya.

"Apakah karena Hyun Ah?"

Ckit!

"Mwoya ige?!", kesal ku saat mobil nya tiba-tiba berhenti mendadak di pinggir jalan.

Author POV

"Mwoya ige?!", ucap Se Ri kesal saat Jimin menghentikan mobilnya mendadak.

Tangan nya mencengkram kuat kemudi. Pandangannya masih mengarah lurus ke jalanan yang sepi itu.

"Turun!", ucap Jimin kesal.

"Mwo?", Se Ri masih kebingungan dengan Jimin. Apakah ia salah bertanya? Tapi itu kan sudah lama berlalu. Bukan kah seharus nya tak apa?

"AKU BILANG TURUN!", bentak nya.

Se Ri tersentak. Jujur, walaupun ayahnya seorang pemimpin Yakuza, gangster kelas kakap. Tapi ayah nya tak pernah membentak nya seperti itu.

Se Ri POV

"H-hey.. kau ini kenapa?", tanyaku terbata-bata.

Ia menoleh ke arah ku. Menatap mata ku dengan matanya yang tajam dan raut wajah nya yang kesal itu sangat mengerikan.

"Jangan sampai aku yang menendang mu keluar!", bentak nya lagi.

Aku tak tahan, air mataku siap jatuh kapan saja.
Tanpa basa-basi lagi, aku keluar dari mobil nya. Ia pun langsung melajukan mobil nya tepat saat aku telah menutup pintu mobil nya.

Yes, Master ㅡ Jimin BTSWhere stories live. Discover now