Chapter 7

13 4 1
                                    

Mark membuka pintu rumah Rose tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan itu membuat sang pemilik rumah tersentak kaget.

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk..?!" tanya Rose dgn nada kesal. Mark hanya menatapnya datar.

"Apa kau sangat senang berbicara dgn suara tinggi..??" tanya Mark

"Ne..!! Wae..?!"

"Kau sama sekali tidak memiliki sisi perempuan.." jelas Mark

"Aku tak peduli.."

"Hey.. Kau ini se-" perkataan Mark diputus oleh Rose

"Kau baru mengenalku..!!!" perkataan Rose membuat Mark terdiam

"Kau tidak tau apa apa.."suara Rose terdengar lebih pelan.

"Sudahlahh.. Aku harus menyelesaikan tugasku.. Istirahatlah.." Rose berlalu ke kamarnya

.
.
.

MARK ROOM

"Haishh... Kau benar benar lancang, Mark..!!" Mark mengatai dirinya sendiri.

Mark menatap sekelilingnya. Kemudian berjalan kearah jendela. Saat sedang memandang kearah luar, Mark dapat merasakan pintu kamarnya terbuka. Mark pun menoleh. Ada Rose.

"Kau belum makan, kan..?"

"Sudah kubilang aku tidak membutuhkannya.." kata Mark.

"Jelas kau membutuhkannya..!! Kau bukan hantu, kan..?!"

Mark terlihat berpikir.

"Oke.."-Mark
Mereka pun pergi ke ruang makan.

.
.

RUANG MAKAN,

Mark menduduki kursi dan menatap semua hidangan.

"Bagaimana sekarang..?? Apa semua ini..?? Aku tidak mungkin memberi tau dirinya kalau aku tidak tau bagaimana cara manusia makan.." batin Mark

"Wae..?? Knp kau tidak makan..??" tanya Rose. not responding..

"Kya..!!" Rose menyadarkan mark dari lamunannya

"Aa... Maaf.." Mark mulai membalikkan piringnya dan mengambil nasi.

"Setidaknya kau pernah melihat mereka makan di layar tv.." batin Mark lagi
Mark melahap makanannya dengan ragu. Mengunyahnya dgn pelan.

"Wae..? Apa masakanku tidak enak..??" tanya Rose

"Ani,Bukan begitu.. Aku.. Haish sudahlah.. Lanjutkan saja makanmu.." tukas Mark. Rose tipe orang yg cuek, jadi dia tidak akan pusing memikirkan knp mark seperti itu.

.
.

Setelah selesai, Rose pergi keruang tamu dan menyalakan TV. Tak lama setelah itu Mark menghampirinya.

"Ekhm.. Aku ingin bertanya.."

"Silahkan.." kata Rose yg masih fokus kearah layar TV

"Kau tidak mengusirku..??" tanya Mark

"Jika kau sudah merasa lebih baik.. Kau bisa pergi.." jawab Rose

"Bagus. Kalau begitu aku akan tinggal disini.."

"MWO..?!" Rose kaget mendengar perkataan Mark.

"Memangnya kau tidak memiliki rumah..?!" tanya Rose

"Rumahku jauh dari sini.. Dan aku butuh tempat yg dekat dan cocok dgn keadaanku.."

"Tp masih ada rumah lain, bukan..?!"

"Terima kasih.." Mark berlalu tanpa mempedulikan tolakan dari Rose. Semakin banyak Rose bicara, Mark akan menganggap Rose semakin menyepakatinya.

"Haish, anak itu.." Rose hanya bergemutu dalam hati.

"Apa..? Kau pernah mengizinkan orang masuk kehatimu dan akhirnya kau sakit, dan sekarang kau menerima orang asing dirumahmu.. Oh my god.." batin Rose yg mulai terlihat frustasi.

The BloodlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang