Prolog

175 19 17
                                    

"Dasar anak tidak tau diri! Sekarang jam berapa? Apa kau tidak tau waktu saat bermain? Kalau kau lebih bahagia diluar, sebaiknya kau menjadi gelandangan dan tidak usah kembali lagi kerumah ini!"

Kata-kata yang cukup mampu membuat air matanya turun. Saat ini waktu menunjukkan pukul 7 malam, entah mengapa ibunya marah dikarnakan jam pulangnya kerumah, padahal baru 2 jam yang lewat dia keluar rumah, hatinya sakit diperlakukan seperti itu. Sementara adiknya yang sudah pergi sebelumnya untuk bersenang-senang dengan temannya yang sampai sekarang pun belum pulang kerumah sama sekali tidak jadi masalah bagi ibu dan ayahnya.

Gadis itu termenung memikirkan perkataan ibunya yang memakinya dan menyuruhnya mengangkat kaki dari rumah itu, dia sedang duduk didepan rumahnya sambil memeluk kedua lututnya menatapi langit yang sekarang gelap tanpa bintang, seakan langit ikut mendukung kesedihannya.

Beberapa saat kemudian, gadis itu melangkahkan kakinya pergi berjalan keluar rumah. Disepanjang jalan gadis itu menangis mengingat-ingat kejadian yg menimpanya, ia merasa sangat terpuruk. Satu hal yg terpikirkan olehnya, kemana ia akan pergi?

Hai...
Ini cerita pertama aku, maaf kalo ceritanya masih amatir bgt, tp aku bakal berusaha bikin cerita ini menarik kok
Happy reading

Is There Hope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang