Nasihat Erlita

7 1 0
                                    

Di kediaman keluarga Fernandes tampak sedang makan malam bersama. Reno yang di perhatikan oleh Mama, papa dan adiknya tampak acuh.

Reno masih memikirkan tentang Rahma. Apa Reno terlalu buruk untuk Rahma. Reno hanya memperhatikan makanan nya tanpa mau menyentuhnya. Papa nya yang melihat itu berdeham.

Reno melihat papa nya sekilas langsung pamit untuk ke kamarnya. Mama, papa, dan adiknya yang melihat itu saling pandang dan melanjutkan makannya.

Reno menatap langit-langit kamarnya, hati nya benar benar merasa kehilangan. Reno dulu hanya main-main tanpa mau memberi hatinya pada Rahma. Tapi sekarang disaat Rahma sudah ada yang memiliki rasanya seperti kehilangan.

"Argggg" teriak Reno didalam kamar. Reno memikirkan kenapa ia seperti ini padahal kemarin biasa saja. Kenapa ia memikirkan Rahma yang selalu ketus padanya. Reno mencoba mengusir pikirannya tentang Rahma. Reno memutuskan untuk tidur tetapi saat memejamkan mata terdengar suara ketukan pintu. Reno bangkit dan membukakan pintu.

"Kamu kenapa gak makan sayang" Erlita, Mama Reno datang sambil meletakkan makanan di atas nakas.

"Gak nafsu mah" kata Reno

"Kamu mikirin apa sih" Erlita mengusap puncak kepala anaknya dengan lembut. Reno hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Kalo kamu cerita mungkin mama bisa bantu" Reno menghela nafas

"Reno suka sama Rahma dia sekelas sama Reno ma, tapi dia udah keduluan sama musuh Reno" Reno menundukkan kepalanya.

"Sayang.. kalo kamu bener-bener sayang dan cinta sama Rahma perjuangin, pake usaha kamu. Tunjukin ke Rahma kalo bisa buat dia bahagia sama kamu" Erlita mengelus lengan Reno sambil tersenyum.

"Tapi ma, Re---" Ucapan Reno terpotong karena mama nya menutup mulut Reno dengan telunjuknya.

"Kamu mau nyerah gitu aja?"

"Bukan gitu ma, Reno cuma sadar diri aja karna kehadiran Reno itu gak diinginkan" Reno menatap mama nya

"Katanya kamu cinta, kenapa gak di perjuangin?" Tanya mama nya membalas tatapan anaknya itu.

"Iyaa Reno emang cinta, tapi kalo Reno tidak diinginkan kenapa Reno mesti perjuangin, itu cuma buat sakit sendiri ma"

"Makanya tadi mama bilang kamu usaha dong" Erlita kesal anaknya mudah sekali untuk putus asa.

"Reno udah usaha ma, Reno rasa itu sudah nunjukin kalo Reno suka sama dia, tapi dari usaha Reno dia tetep milih yang lain ma. Terus Reno ini untuk apa, apa untuk di bandingkan dengan pacarnya, enggak ma" Reno menghela nafas berat, sangat sakit mendengar bahwa Rahma sudah di miliki musuh beratnya.

"Sebelum janur kuning melengkung Rahma bukan milik siapa-siapa kamu berhak sayang, tunjukin kalo kamu benar-benar sayang sama Rahma. Yaudah kamu makan dulu, mama keluar" Reno hanya mengangguk dan mengambil makan di atas nakas.

⚫⚫⚫

Reno datang kesekolah dengan motor ninja nya. Iya melihat Rahma yang sedang turun dari motor Adit. Reno tampak biasa saja melihat mereka. Reno memutuskan untuk segera ke kelas.

Dikelas tampak siswa siswi sedang mengerjakan sesuatu. Reno melihat Satria yang duduk dengan gusar sambil menulis sesuatu di bukunya.

"Woy sat" Reno menepuk bahu Satria.

"Jir tulisan gue nok bege bet dah" Reno menjitak kepala Satria dengan kencang, Satria meringis saat kepalanya di jitak Reno.

HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang