Saat aku dan Amaris keluar bus kemudian disusul oleh kedua bocah lelaki itu, aku sudah berada di sebuah taman yang sangat indah, sebelum nya aku tak pernah melihat taman seindah ini.
Bunga berwarna-warni yang bermekaran dimana-mana dan di kelilingi oleh pepohonan yang hijau yang dapat membuat ku terkagum-kagum melihat nya.
***"Ekhem.." Kata Amaris yang menyadar kan ku dari lamunan.
"Oh.. ehmm.. iy.. iya" kata ku.
"Dimana Sekolah itu" kata Salah satu dari dua anak lelaki itu.
Sampai sekarang aku belum mengetahui nama mereka.
Kami semua terlihat bingung, dimana sekolahnya? Mengapa kami di antar ke sebuah taman bukan sekolah?
"Ehm.. Pak, Dimana Sekolah itu??" Tanya ku dengan nada sedikit bingung.
"Ohh.. iya aku lupa memberitahu kalian, Kalau kalian ingin sampai ke School of Strength kalian harus berjalan lurus sampai kalian menemukan sebuah pintu, kalian harus masuk kedalam pintu itu dan disana banyak sekali bangku kalian harus menemukan sebuah bangku yang di duduki oleh seorang pria berambut biru yang akan mengantarkan kalian ke School of Strength." Jelas Supir itu panjang lebar.
"Terima kasih" kata ku.
"Kalau begitu, AYO!!!" Kata Amaris.
"Ayo!" Kata ku.
Lalu kami berempat berjalan lurus, tapi jalan ini seperti tak berujung. Setelah berjalan sangat jauh dan sangat lama akhirnya kita sampai di sebuah pintu yang di kata kan oleh Supir bus itu.
pintu yang berwarna hitam dan dipadukan dengan warna emas itu terlihat cukup besar dan megah.
Lalu setelah itu Amaris membuka pintu nya dan terlihat sebuah taman kecil, yang hanya di hiasi dengan bunga dan bangku-bangku.Aku dan yang lain mencari-cari sebuah bangku yang diduduki oleh pria berambut biru.
Dan aku melihat sebuah bangku yang di duduki oleh seorang pria yang berambut biru.
"Hey!! Disini!!" Teriak ku.
"Mana?" Tanya Amaris sambil berjalan mendekati ku.
Bagitu pun dengan dua lelaki itu, Lalu kami mulai bertanya pada nya.
"Ehm.. Permisi" kata ku.
"Ya.. ada apa?" Tanya Seorang Pria berambut biru itu.
"Apakah kau tahu jalan menuju School of Strength?!" Tanya Amaris.
"Ohh.. kalian ingin kesana, ikut aku akan ku tunjukan jalan nya" kata pria berambut biru itu lalu beranjak dari duduk nya.
"Yaa.." kata ku.
"Panggil saja aku Mr. Jeff" kata Pria itu.
"Baiklah" kata ku dan Amaris yang hampir bersamaan.
"Mr. Jeff, Apakah masih jauh" tanya Salah seorang dari dua lelaki tadi.
"Tidak, kita akan sampai" jawab Mr. Jeff
Lalu Mr. Jeff berjalan lurus sampai menemukan sebuah taman yang di penuhi oleh permen-permen dan coklat, aku tidak percaya itu, mengapa bisa ada taman yang dipenuhi oleh permen dan coklat.
"Ini adalah Candy Land.. Semua permen dan Coklat-coklat yang ada di sini bisa dimanakan" jelas Mr. Jeff
"Benarkah??" Tanya ku lalu mengambil sebuah Permen.
Lalu permen itu aku masukkan kedalam mulutku dan.. Benar saja! Permen itu bisa di makan.
"Wahh! Enak sekali, Permen ini benar-benar bisa di makan" kata ku lalu mengambil permen sebanyak-banyak nya dan ku masukan ke dalam tas ku.
"Mau kau apakan permen itu?" Tanya Mr. Jeff
"Ingin ku bawa ke School of Strength" jawab ku sambil mengambil permen untuk di masukan kedalam tas.
"Tidak bisa" kata nya.
Kata-kata itu membuat ku berhenti memasukan permen ke dalam tas dan bertanya.
"Mengapa??" Tanya ku heran.
mengapa tidak boleh? itukan hanya permen lagi juga permen di sini cukup banyak jadi tidak usah khawatir kalau permen nya akan habis.
"Permen dan Coklat di sini tidak boleh di ambil atau di bawa keluar dari Candy land ini, kalau kau bawa permen itu keluar rasa permen itu akan berubah" Jelas Mr. Jeff
"Berubah?" Tanya Amaris.
"Rasanya tidak akan manis lagi dan berubah menjadi Pahit." Jawab Mr. Jeff
"Aku tidak percaya" kata ku, dan terus memasukan permen-permen itu.
"Kalau kau tidak percaya, silakan.." jawab nya santai.
Lalu kami melanjutkan perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Of Strength
FantasyHaylee, seorang gadis yang baru berusia 10 tahun tapi ia sudah mengalami masalah besar, pasalnya orang tuanya yang ia ketahui adalah orang tua kandung nya ternyata bukan orang tua kandungnya dan ia juga tidak memiliki teman seorang pun karna ia memi...