Cara kembali menatap surat yang masih tergeletak di dalam loker kanan. "Jadi, seharian kemarin dia nggak ambil surat ini?" gumamnya.
Ia mengetukan jemari tepat di depan surat miliknya. "Semoga kau nggak apa-apa," Cara terdiam, ia berusaha berpikir.
Tidak lama ia menjentikan jarinya. "Kalau kau memang kuliah di sini, pasti namamu ada dalam daftar nama mahasiswa." Berpikir sejenak. "Tapi ... tapi kan fakultas di sini banyak banget." kini ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Bodo amet, dari pada penasaran ... Oke, Juan hari ini aku akan mencarimu dari satu gedung fakultas ke gedung fakultas lainnya."
Cara menaruh semua buku ke dalam loker dan mulai berjalan ke bagian administrasi fakultasnya.
~~~
"Permisi," seru Cara yang sudah berdiri di depan meja administrasi.
"Ya, ada yang bisa saya bantu?" balas seorang wanita paruh baya.
"Saya ingin bertanya, apa di fakultas ini ada mahasiswa yang bernama Juan?" tanya Cara.
"Juan? kepanjangannya Juan siapa?" tanyanya yang kini menyalahkan komputer.
"Duh, saya nggak tau. Saya menemukan buku ini dan hanya ada tulisan nama Juan," ucap Cara hati-hati.
"Sebentar," ia lekas mengetikan sesuatu dan menggeser kursor di tangan kanannya. "Hmm, maaf tidak ada yang bernama Juan!" ucap wanita administrasi tersebut.
"Terimakasih," Cara lekas mengambil langkah, takut-takut kebohongannya terbongkar.
Selanjutnya. "Sudah 6 fakultas. Astaga, 8 fakultas lagi!" Cara mendudukan tubuhnya di salah satu anak tangga. "Lo itu sebenernya siapa sih?!" Cara memijit kening. Ia kini menatap sebuah gedung fakultas teknik.
Sebenarnya, ia sudah terlalu lelah dan lagi mood-nya mulai turun.
Ia menarik napas panjang. Diambilnya iPod dan dipasangkannya headset ke telinganya.
Ia menekan layar dan memilih sebuah lagu berjudul Carnaval dari artis favoritnya. "Semangat, Cara!" ucapnya sembari mengangkat kedua tangan yang terkepal.
Lekas ia melangkah kembali menuju bagian administrasi. "Semoga kali ini berhasil," doanya.
"Permisi," sapa Cara pada seorang pria yang sedang berjaga di meja administrasi.
"Ya?"
"Saya mau minta tolong. Apa di fakultas ini ada yang bernama Juan?" tanya Cara yang menggengam sebuah buku.
"Juan? sepertinya tidak ada" balas pria tersebut.
"Apa bisa dicek didata sebentar. Saya menemukan buku ini, tapi hanya ada nama Juan di dalamnya!" jelas Cara dengan wajah meyakinkan.
"Sebentar," pria itu mengetikan sesuatu dan kembali menatap Cara dengan menggelengkan kepalanya.
"Terimakasih," balas Cara dengan lirih.
Dengan langkah gontai dan wajah ditekuk, ia memilih kembali ke lemari lokernya.
"Gak paham lagi aku denganmu," ucapnya saat di depan lemari loker dan menatap loker kanan.
Cara kembali merobek buku dan menuliskan sebuah surat.
Juan yang menyebalkan!
Pokoknya kamu menyebalkan. I HATE YOU. I REALLY HATE YOU.
Caramel.
______________
KAMU SEDANG MEMBACA
DON JUAN
RomanceROMANCE-FAN FICTION 18+ Apa jadinya kalau seorang Idola menyukai salah satu penggemarnya dan menjadi seorang secret admirer ? #1 Maluma FanFiction Indonesia IG: Maluma_id -Mei 2017- Copyright © Silvia Pratidino. All Rights Reserved.