Nb : Terimakasih buat Reader yg udah baca ceritaku. Ini chap terakhir Yume no mirai. Akhirnya satu fic tamat. T^T, smoga kalian suka.. Ehehe. DLDR
..
.
Brakk
Suara pintu yang di buka paksa terdengar cukup nyaring, Prank... Prank...kemudian di susul suara pecahan benda kaca yang sengaja di hempaskan ke lantai terdengar beruntun.
Itachi hanya bisa mendesah pelan melihat kelakuan adiknya akhir-akhir ini, dalam sebulan Sasuke hampir memecahkan seperempat perabotan yang ada di rumahnya. Entah itu guci, gelas, piring, atau pajangan rumah lainnya. Terlebih lagi, Sasuke selalu mengamuk di kamar kerjanya, alhasil perabotan Itachi yang menjadi pelampiasan adiknya itu.
"BRENGSEK KAU SETAN MERAH!!!" teriak pemuda pantat ayam itu kesal.
Brukk… setelah melampiaskan kemarahannya Sasuke mendudukkan bokongnya kasar di salah satu sofa. Ia memijit keningnya dan sesekali menjambak rambutnya frustasi.
Itachi yang sejak tadi duduk manis sambil menikmati teh darjeeling melirik Sasuke dari sudut matanya. Ia menaruh tehnya dan mulai menginterogasi adiknya.
"Jadi? Kau berhasil menyusup ke rumah Gaara untuk melihat perkembangan Sakura?" tanyanya penasaran.
"Tch, kalau berhasil aku tak mungkin mengamuk seperti ini." ujarnya sarkastik.
"Sudah kuduga." jawab Itachi santai, "sudahlah Sasuke, tinggal sebulan lagi bukan? sabarlah sedikit lagi. Sebulan itu sebentar, kau dan dia sama saja." Itachi kembali meminum tehnya santai.
Sasuke menautkan alis heran. Dia? dia siapa yang dimaksud kakaknya itu?
Brakk...lagi-lagi seseorang membuka pintu ruang kerjanya secara kasar. Manik hazelnya berkilah marah, ia berjalan menghampiri Itachi dan Sasuke, kemudian merampas teh Itachi dan meminumnya seperti orang kehausan.
Prank... cangkir teh yang sudah kosong itu ia hempaskan membentur ubin marmer dengan kerasnya, hingga gelas itu pecah berserakan di lantai.
"BRENGSEKKK KAU GAARA!!!" teriaknya frustasi.
Itachi mengambil ponsel genggamnya, "Kakashi, bawa beberapa maid ke sini. Suruh mereka membereskan kamar kerjaku sekarang juga. Ada dua orang bodoh yang membuat ruanganku seperti kapal pecah. Dan tolong buatkan lagi tiga gelas teh darjeeling. Klik." Itachi mengalihkan pandangannya ke arah Sasori, "duduklah Sasori sebaiknya kita minum teh bersama-sama." ujarnya berusaha meredahkan emosi Sasori.
"Tch," Sasori mendecih, meski amarahnya belum meredah ia menuruti perintah Itachi. Kini mereka bertiga duduk manis menikmati teh darjeeling panas yang disuguhkan oleh Kakashi.
.
.
.
Sementara Sakura yang berada di rumah Gaara tidak berhenti merapal sumpah serapah pada pemuda bertato AI itu. Ia tak menyangka teman kecil yang lembut seperti malaikat itu bisa berubah menjadi iblis berdarah dingin.
Selama satu Bulan Sakura tidak di perbolehkan memakan nasi atau makanan yang mengandung lemak. Setiap hari hanya salad dan buah-buahan yang ia konsumsi. Perutnya selalu berbunyi minta di isi. Tapi Gaara selalu menjaga ketat gerak-gerik Sakura setiap harinya.
Rumah Gaara bagaikan penjara baginya. Sesuai kesepakatan bersama, bahwa tidak ada satu pun pihak keluarga yang boleh menemui Sakura selama berada di rumahnya. Bahkan Sasuke dan Sasori pun tak bisa menemuinya. Sakura hampir mati bosan di dalamnya.
"Fuuhhh~ aku lelah sekali." Sakura membaringkan dirinya di atas ubin marmer setelah 1 jam lari di atas treadmill, "Gaara-kun sudah satu Bulan aku di sini, kira-kira sudah berapa kg lemak yang sudah berkurang? Aku ingin tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasusaku- Yume no mirai
FanfictionGara-gara kalung warisan keluarganya Sakura yang berada di Suna tiba-Tiba berada di Konoha,apalagi perubahan fisik Sakura yang tadinya Gemuk menjadi kurus,tiba-tiba menjadi gadis yang cantik. Ia bertemu dengan seorang pemuda tampan yang mengaku adal...