Hmm.. Nikmat. Seperti kegelapan yang merindukan kecerahan, angin yang kencang, tetesan cinta, hujan yang turun deras pun bisa perlahan melamban, disertai dingin yang menusuk, dan diakhiri oleh senyuman indah sang pelangi.
Ya, mungkin sama halnya dengan yang ku alami beberapa bulan yang lalu. Ketika gelap hidup ini yang meliputi keseharian ku, selalu kurindukan kecerahan yang pernah terjadi di antara kita, hingga ku lupa bahwa itu pernah terjadi.
Bagaikan angin yang kencang, yang membawa hilang senyum serta kasih sayang yang dulu kau beri dengan sempurna. Sampai aku merasa.. Apakah memang secepat ini. Semua kesempurnaan itu pergi ?, apakah angin setega itu membawa pergi hal sesempurna ini?.
Apakah tetesan cinta itu pun perlahan mulai berhenti ?. Waw cinta memang pandai melucu.
Cinta yang jika diibaratkan dengan air hujan yang turun deras itu, memang takdirnya perlahan melamban. Apa mungkin ini memang saatnya deras cinta itu perlahan habis?, karena memang sudah saatnya bahwa awan serta angin membawamu pergi dan hilang.
semua kepergianmu sungguh seperti, dingin angin sebelum dan sesudah hujan yang menusuk hingga kebatinku. Saat kau berkata semua usai dan jangan pernah dekati aku lagi.
tapi ku percaya bahwa sandiriwa hujan yang menyedihkan ini. Akan berakhir dengan senyuman indah sang pelangi yang selau membuat diri kita bersemangat kembali.
TERIMA KASIH
Ryan Jodie Pratama
Sabtu, 15 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Iseng Dari Seorang Remaja Bodoh
Romancemenceritakan remaja yang ingin membagikan rasa suka duka nya pada orang orang yang mungkin pernah berada di posisi yang ia rasakan sekarang dan menceritakan dengan selera humor agar tak bosan dan sedikit cerita cinta nya yang mungkin bisa membuat ka...