Sipnosis:
Persahabatan antara Eun YN dan Park Chanyeol itu awalnya terlihat biasa-biasa saja. Namun, perlahan semua terasa berubah lantaran perasaan cinta yang mulai tumbuh diantara keduanya. Tapi, mereka lebih memilih memendam perasaan masing-masing. Seperti pada umumnya, friendzone bukanlah sesuatu yang mudah untuk diatasi.
Hingga akhirnya, sebuah kejadian membuat sesuatu pada diri masing-masing ingin meledak. Persahabatan yang dimulai sejak kecil dan sudah membuat kisah bersama-sama itu, terasa tidak rela jika berhenti begitu saja.
Lalu, apa yang akan mereka lakukan untuk mempertahankan kisah mereka?
.
.
.
Happy reading
.
.Suara deringan telepon serasa berteriak mengisi ruangan kamar. Sementara si pemilik masih terlelap di dalam tidurnya. Posisi tubuhnya terkurap. Kepalanya menoleh ke samping kanan dengan beralaskan bantal. Bibirnya sedikit terbuka dan rambut hitam pekatnya sangat berantakan. Pakaian kerjanya masih melekat di tubuhnya, dengan kemeja warna merah maroon yang kancing bagian atasnya terbuka.
Tangannya bergerak mengusap telinganya karena merasa terganggu oleh suara telepon yang sejak lima menit tadi berbunyi. Ia menarik lagi selimut putihnya untuk menutupi seluruh tubuhnya. Suara nafasnya terdengar sangat lembut. Sangat menunjukkan sekali betapa lelahnya dirinya dan mengirim sinyal bahwa ia masih belum bisa diganggu. Pasalnya, beberapa hari ini ia harus lembur kerja.
Suara telepon itu masih terus berlanjut. Dan untuk keberapa kalinya akhirnya sukses membuat Park Chanyeol melorotkan selimutnya dan membuka matanya dengan malas. Ia menghembuskan nafas kasar terlebih dahulu sebelum akhirnya tangannya meraba-raba meja nakas untuk mengambil smartphone-nya yang terletak di atas sana.
"Hm?" jawabnya setelah menggeser layar. Ia meletakkan ponselnya di atas telinganya sambil masih menutup mata. Nafasnya berhembus sedikit lebih tenang untuk melanjutkan kembali tidurnya. Sementara beberapa orang disebrang telepon terdengar sangat heboh.
"Chanyeol-ah, hari ini aku akan ke apartemenmu.... Huwaaa, Eomma!!!!... Iya, sayang sabar sebentar Eomma masih bicara dengan samchon-mu... Eomma, Minyun menggangguku!!!.. Tidak! Minhye yang thalah!... Astaga, sayang, kalian bisa diam sebentar? Ah, jangan tarik baju Eomma begini. Chanyeol-ah, kau dengar aku? Maaf aku sedang kerepotan. Aku bersiap-siap ke apartemenmu sekarang. Dah..."
Setelah keberisikan tersebut, sambungan telepon dimatikan. Chanyeol hanya bergumam tidak jelas. Jujur saja, ia tidak terlalu mendengar pembicaraan apa saja yang tadi terjadi. Ia lebih mementingkan mengejar alam mimpinya yang tadi sempat terputus.
***
Kamu menekan keran berkali-kali dengan kesal. Tapi air tidak juga keluar. Padahal kamu ingin mandi karena merasa badan sangat lengket sekali. Kepalamu akhirnya bersandar pada dinding sambil bergumam kesal karena air yang tidak mau keluar juga. Akhirnya dengan pasrah kakimu berjalan mundur keluar dari kamar mandi. Hembusan nafas kasar keluar dari mulut. Tanganmu bergerak untuk merapikan kunciran rambut yang sedikit melorot. Matamu tidak sengaja melihat sebuah foto yang tertempel di dinding kamar. Foto dirimu bersama dengan seorang pria yang adalah teman satu apartemenmu, yang juga adalah sahabat dekatmu sejak kecil. Sial. Seketika wajahmu memerah setelah mengingat sesuatu.
"Huwaaa!!!" jeritmu tertahan. Lalu tanganmu dengan cepat menutup mulut sebelum penghuni kamar sebelah yang adalah sahabatmu itu merasa terganggu.
Kamu dengan cepat melompat ke tempat tidur hingga membuat tubuhmu memantul di atas sana. Sementara wajahmu kamu tenggelemkan ke dalam bantal sambil berteriak melampiaskan jeritan hatimu sejak malam kemarin. Sialan! Park Chanyeol membuatmu jadi gila hanya dalam waktu dua menit kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine with PCY
FanfictionCerita singkat tentang kamu bersama dengan Park Chanyeol. *fyi, setiap part beda cerita *Cerita juga ada di instagram imagine_pcy *Maaf jika ada bagian yg terlompati 🙏 Copyright@febyay2017