9

284 29 8
                                    

"Apa benar ini Taeyong Sunbae? Dan Sunbae ini ketua basket? " katanya pemuda tadi

********

"Iya. Memangnya ada apa? " orang yang tersadar ini yang diketahui namanya Taeyong adalah seorang ketua club basket.

"Ah ini saya mau ikut bergabung di club basket Sunbae. " ucap pemuda tadi. "Oh iya perkenalkan saya Yukhei bisa dipanggil Lucas." pemuda tadi memperkenalkan diri walaupun belum di titah.

"Ah baguslah, kau boleh masuk nanti sore sekalian aku mau lihat keahlianmu" ucap Taeyong.

"Kamsahamnida Sunbae" ucap Lucas sambil membungkukkan badannya.

"Eh Chitta Sunbae" ucap Lucas semangat karna melihat Pujaan hatinya.

Taeyong mendelik kearah Lucas karna ia mengenal Ten, padahal kan dia murid baru disini.

Ten yang sedang asik makan ini mendongak melihat seseorang yang memanggilnya dan terdapat Teman dari adiknya kemarin.

"Ah Lucas-ssi" ucap Ten sambil tersenyum.

"Em Sunbae itu ada saos" ucap Lucas.

"Eh dimana? " Ten meraba sudut bibirnya yang katanya ada saos.

"Sebentar"
Lucas mendekat pada Ten lalu mengusap sudut bibir Ten yang terdapat saos dengan ibu jarinya.

Deg

'Lembut' batin Lucas

Taeyong yang melihat adegan tadi berdehem.

"Ekhem. Kau boleh pergi Lucas-ssi" ujar Taeyong dengan nada malasnya

Lucas yang mendengar suara Taeyong seperti ketus tadi langsung pergi dan tidak lupa membungkuk pamit.

"Yak! Taeyongie kenapa diusir sih" ujar Doyoung kesal. Kan gagal liat degemnya.

"Eehhh... Bunny kau mau selingkuh dariku eoh? Dengan murid baru tadi? " Jaehyun baru sadar kalau daritadi si Doyoung cengo lihat degem yang tadi.

"Kau pedofil Young" ucap Taeyong.
"Kau kenal dia Tennie? " tanya Taeyong pada Ten.

"Iya" ucap Ten sambil melanjutkan makannya yang tadi terhenti.

"Kog bisa" ucap Doyoung penasaran.

'Untung dibantuin ama si duyung.' Batin Taeyong.

"Ah kemarin aku bantu dia mencari ruangan kelapa sekolah" jelas Ten.

'Itu sih modus namanya'
Batin Taeyong

"Ternyata dia juga sekelas dengan Jaeminnie. Dan kemarin dia membantu Jaeminnie yang pingsan" ujar Ten dengan ceria.

"Kau sepertinya senang? " ujar Taeyong sambil menunjukan mukanya yang datar seperti tripleks.

"Tentu. Dia sangat baik, walaupun dia anak baru tapi dengan senang hati membantu Jaeminnie. Dan sepertinya dia juga bisa berteman baik dengan Jaeminnie" ucap Ten membuat Taeyong kesal lagi, tapi Taeyong harus tahan.

'Iya berteman baik dengan Jaeminnie terus nanti modus main kerumah, minta no hp, ajak main terus nanti jadian!!' batin Taeyong berteriak kesal.

Merasakan hawa yang tidak enak oleh kedua sepasang kekasih ini *Jaedo* mereka menyadarkan sahabatnya mereka yang dari tadi asik mengobrol lebih tepatnya Ten yang ngomongin anak baru tadi, Doyoung melerai mereka dan mengajak mereka masuk ke kelas.

*
*
*
*
*
*

Taeyong sekarang kesal karna perkataan Ten tadi, ia memuji murid baru terus.

Kamu akan menyukai ini

          

Taeyong kesal dan dia gagal dong nembak Tennya.

Taeyong sedang memikirkan kata-kata untuk nanti sore.


*******

At Basket indoor

'Dug.. Dug.. Dug... '

And shoot

"Yak! Tiwai kau ini kenapa sih"

"Hey Tiwai kau ini serius latihan tidak sih, Daritadi gagal terus"

Beberapa kata umpatan dari anggota basket yang melihat Ketua Basketnya 'Taeyong' tidak pernah seperti ini. Biasanya dia selalu 'Nice Shoot' kalau saat latihan kalau lagi tanding juga sih.

Sekarang Taeyong berbeda sekali seperti ada sesuatu ia khawatir kan atau yang dipikirkan.

Taeyong daritadi hanya menundukkan kepalanya ia lesu, tak bergairah(?) tak semangat, tak berwarna, ia kacau. Ada sesuatu yang Taeyong pikirkan sekarang tapi entah itu apa.

Kenapa harus kacau padahal kan ia sedang ditemani orang yang spesial. Ternyata tidak mempan ia terus gelisah dan kacau.

"Baiklah istirahat lah. Dan Lucas permainan mu cukup Bagus, mungkin saja kau bisa jadi Ketua Basket nanti" ucap Mark yang daritadi ngoceh. Ia sedang menyindir Ketua Basket tadi.

"Yak! Mana mungkin bisa seperti itu!" nah si yang disindir nyadar.

"Tentu saja bisa kan kita yang milih" sambung sosok pria tampan yang tinggi 'Zelo'.

"Yak!..  Aishh Jinjja!" Taeyong mulai kesal. "Hey Mark Tuan awas saja kau ya kau tidak akan bisa ketemu dengan Bamie lagi kau!" ancam Taeyong karna dia tahu kalau Mark suka pada Sepupu Ten yang bernama BamBam.

"Kau mengancam ku eoh" kata Mark. "Ayolah Tae jangan seperti itu kau kan tau kalau aku suka ani Cinta pada Bamie" kata Mark sambil merayu.

'Apaan dia seenaknya bilang begitu. Setiap ada Ten juga malah dideketin' batin Taeyong.

"Bambam itu siapa Sunbae?" tanya seseorang yang daritadi cengo mendengarkan sunbae nya ngobrol lebih tepatnya ribut.

"Bukan urusanmu" ucap Taeyong ketus. Dia sedang kesal malah ditambah kesal oleh orang yang tadi membuatnya kesal sebut dia Lucas.

********

"Chitta Sunbae"

Sunbae yang tadi dipanggil mengedarkan pandangannya pada salah satu murid kelas X yang tengah berlari menuju arahnya.

"Ada apa Lucas?" Ten mengernyit

"Aku telah diterima di club basket " ucap Lucas sambil tersenyum p*psodent.

"Wah... Selamat ya lucas" Ten memberi senyum malaikatnya pada Lucas.

Tak sadarkah orang yang di samping Ten dan entah kapan ada di situ sedang menatap seorang yang sedang ngobrol dengan Ten menatap dengan tidak suka.

"Chitta Sunbae, nanti pulang bersama siapa? " tanya Lucas.

"Aku pulang dengan Taeyong. Waeyo? " kata Ten. "Kau mau pulang bareng kita? " tanya Ten.

Taeyong mengernyit tak percaya, bisa-bisanya Ten mengajak orang lain.

"Apa tak apa sunbae? " tanya Lucas. Dalam hatinya dia sangat senang karna sunbaenya atau pujaan hatinya menawarkan pulang bareng.

"Tentu. Iyakan Yongie" tanya Ten pada Taeyong.

Taeyong yang sedang melamun tersadar dengan suara halus Ten. Tae mengernyit bingung.

"Hhmm " Tae menjawab dengan malas.

'Yahh... Gagal lagi' batin Taeyong.

******

Mereka(read = Taeyong,Ten,Lucas) sedang berjalan bersama tadinya Ten dan Taeyong bakal pulang naik motor Tae tapi Ten udah terlanjur mengajak Lucas pulang bareng kan bikes jadinya kata Taeyong dalam hatinya. Dan jadilah mereka pulang bareng.

Mereka kini sedang berada di kedai ice cream yang berada ditaman tadi Ten meminta untuk makan ice cream dulu. Padahal tadi rencana mau pulang langsung. Ya hitung-hitung mengajak Lucas mengenal kota Seoul.

"Chitta Sunbae, boleh aku minta no handphone atau id line? " tanya Lucas.

Mereka sedang menunggu Taeyong yang sedang mengambil Ice cream pesanan mereka. Padahal Taeyong ogah, karna takut digoda sama saingan barunya. Katanya. Tapi Ten memaksa Tae dengan jurus aegyonya yang membuat orang yang melihatnya mimisan. Ten itu baik karna menganggap Lucas sebagai adik kelasnya ya baik bukan karna mau berduannya. Hati Ten itu cuma buat seseorang aja.

"Emm. Sini handphonemu" Ten mengulur tangannya untuk mengambil handphone Lucas.

Lucas memberi handphonenya dengan semangat 45.

"Ini id ku, kalau no handphone aku tidak hafal" kata Ten sambil nyengir.

"Kamsahamnida Sunbae" Lucas tersenyum.

Beberapa menit kemudian...

Taeyong datang membawa 3 ice cream. Tangan sebelah kanan tae mengenggam Ice cream rasa green tea punya Ten dan tangan kirinya ada 2 Ice cream yang diapit oleh jari panjang Tae yang pasti punyanya dan Lucas.

"Gomawo Yongie " ucap Ten sambil tersenyum lebar dan menunjukkan eye smilenya.

"Cheonma" Tae juga membalasnya senyum Ten.

"Nih. " Taeyong mengulur tangan untuk memberi Ice cream Lucas tepat didepan muka Lucas dengan kesal. Hampir aja Ice creamnya kena muka ganteng Lucas.

"Kamsahamnida Sun-" ucap Lucas terpotong.

"Hhmm " Taeyong membalas dengan deheman.

*****


"Kami duluan ya~"

Ten dan Taeyong turun dari bus yang mengantar mereka pulang tadi. Ten berpamitan pada Lucas yang masih didalam bus karna rumah Lucas masih jauh. Kalau Tae dan Ten tau lah kalau mereka turun bareng.

****

"Kau menyukainya Ten? " Taeyong berbunyi memecahkan keheningan tadi.

"Maksud Yongie? " Ten memiringkan kepalanya dia tidak mengerti apa yang tadi dikatakan Taeyong.

Taeyong membuang nafas. "Kau menyukai Lucas?" tanya Taeyong lagi.

"Aku tidak tau" nah baru konek.

"Mungkin saja iya... " gumam Ten.

Satu kata yang membuat hati Tae tercekat. Tae mah baper padahal kan maksud Ten itu MUNGKIN dalam artian 'Mungkin Lucas bisa jadi sahabat kita'.

Taeyong juga bingung sih tadi pas mereka sudah turun dari bus senyum Ten tidak pernah luntur masih terpampang jelas dibibir manisnya. Dan Tae salah mengartikan senyum tadi.

"Oh seperti itu ya" Taeyong jadi muram. Lalu berjalan mendahului Ten.




































































'Dia kenapa sih padahalkan aku senang tadi bersamanya. Atau dia cemburu?' batin Ten.
Lalu ia tersenyum.

















Mian baru update. Taukan sekarang fullday ditambah tugas juga hadir.

Dan bentar lagi juga bakalan End




Sebelumnya Voment key

Chingu Or Namjachingu (Taeten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang