Semenjak Angel, Alberth dan Luna pindah ke Paris disitulah perbahan besar mulai terjadi. Alberth semakin kasar terhadapnya bahkan hampir tiap hari memukuli dirinya. Sikap sayangnya terhadap Luna mendadak menjadi jijik jika bersentuhan dengannya. Alberth selalu berkata kasar namun semua itu berubah jika kita berkumpul dengan keluarga kami. Alberth mendadak menjadi malaikat bagi kita berdua. Angel memang menutupi semua karena Alberth mengancamnya akan memisahkan dirinya dengan Luna jika ia mengadu pada keluarganya.
"Aku hari ini tidak pulang karena harus pergi ke London. Ingat jangan pernah keluar rumah biar pelayan mengurusi kebutuhanmu dan Luna." Ucap Albeth dengan nada datar dan pergi meninggalkan Angel yang masih menyisir rambut panjang Luna.
Angel hanya mengangguk tanpa menatap suaminya. Terlihat jelas bagian bawah matanya nampak memar karena pertengkaran semalam. Alberth sangat marah pada Angel karena dirinya telat mengangkat telphone darinya karena sedang menyuapi Luna. Namun sifat Albert yang sangat keras langsung pulang dengan penuh amarah dan menamparnya beberapa kali. Tanpa pikir panjang Alberht juga memukul wajah Angel dan langsung pergi begitu saja.
Angel tersenyum saat melihat Luna sudah nampak cantik kemudian mengencup keningnya. Hari ini Aldo kakaknya akan menjemputnya untuk mengajak ke Disneyland. Aldo memang sangat sayang pada Luna bahkan Aldo sedikit kecewa saat mendengar perceraian adiknya dengan Loriz sahabatnya. Namun Aldo yakin jika Loriz hanya dijebak dan ia cukup memcari bukti tentang kebenarannya.
"Maria.....Sepuluh menit lagi Kakak saya akan tiba. Tolong bawa Luna ke bawah ya. Jika Aldo menanyakan katakan jika saya sedang tidur." Ucap Angel.
"Baik Nyonya. Ayo Luna ikut Maria" Kata Maria lalu menggendong Luna.
Luna tersenyum dan sangat bahagia ketika di gendong Maria seakan dirinya sudah paham jika ia akan diajak bermain oleh Om nya. Benar saat Maria menuruni anak tangga terlihat Aldo sudah datang dengan membawa banyak hadih untuk keponakannya.
*************
Loriz dan Margareth berniat untuk mengunjungi Disneyland. Margareth sejak tadi merengek ingin ke taman bermain tersebut. Loriz tak mampu melihat Margareth bersedih mengiyakan permintaannya. Loriz menjemput Margareth di Apartemen miliknya lalu langsung menuju Disneyland yang berjalar sekitar satu jam.
"Akhirnya berhasil juga aku ngajak kamu pergi." Ucap Margereth sambil memandang Loriz.
"Kalau kamu gak ngambek berkepanjangan, aku gak akan mau anterin kamu ke Disneyland." Jawab Loriz sambil tetap fokus meyetir.
"Habisnya kamu itu sangat susah untuk diajak keluar. Apa gak bosen di Cafe mulu." Kata Margareth sambil memainkan ponselnya.
Loriz hanya melirk Margareth sambil menggelengkan kepalanya. Memang Loriz sangat susah untuk diajak keluar. Bahkan Margareth selalu membuat alasan agar Loriz bisa pergi darinya. Loriz sendiri memang selalu fokus dengan Cafenya. Itu menurutnya salah satu alasan agar bisa melupakan sedikit tentang Angel.
Setibanya disana dan menukar ticket lalu masuk kedalam. Margareth menarik tangan Loriz agar tidak malas untuk berjalan. Margareth sendiri sudah tidak sabar untuk menikmati wahana disana. Saat MArgareth menikmati salah satu wahana Loriz berjalan untuk membeli minuman. Namun tanpa disengaja ia menemukan seorang gadis sekitar 1,5 tahun terlihat sedang menangis disebuah kursi. Loriz mendekatinya, Tanpa di duga gadis kecil itu terlihat terdiam saat melihat Loriz.
"Hai, dimana orang tuamu?" Loriz memperhatikan sekitar namun ia tak menemukan siapapun.
Loriz pun menggendongnya, lalu Loriz merasa ada seseorang yang memeluknya. Loriz menoleh dan terkejut saat melihat Aldo ada dihadapannya.
"Aldo? Lo ngapain kesini?" Tanya Loriz sambil tetap menggendong Luna.
"Luna, Maafin Om ya. Aldo merebut Luna dari Loriz dan memeluknya. Loriz Lo disini juga?" Tanya balik Aldo.
"Iya, Ini siapa?" Tanya Loriz.
Aldo tak mampu menjawabnya. Ia hanya terdiam memandang Loriz yang terlihat mengajak bercanda Luna. Luna sendiri nampak sangat bahagia dan selalu tertawa.
"Dia anak Lo." Ucapnya.
"Apa??" Loriz tak percaya mendengarnya.
Aldo mengangguk menyakinkan. Tanpa ragu Loriz memeluk Luna dan menciumnya. Ia menumpahkan kerinduannya pada anaknya yang baru sekali ia lihat. Luna nampak sangat cantik sama seperti ibunya.
"Lalu bagaimana kabar Angel saat ini?" Tanya Loriz sambil duduk.
"Dia sudah menikah dengan Alberth. Alberth sendiri sangat sayang pada Luna." Jawab Loriz.
Loriz mengangguk. Ia tahu jika Angel telah menikah dengan seorang pengusaha kaya. Loriz sendiri sebenarnya merasa sangat terluka saat menerima kenyataan itu. Namun ia tak mampu berbuat banyak. IA akui kesalahannya dulu hingga membuat Angel membencinya. Namun ia merasa lega saat mengetahui jika Alberth sangat sayang terhadap Luna.
"Loriz...Loriz..." Terdengar suara Margareth memanggilnya.
Margareth berlari mendekati Loriz dan juga Aldo. MArgareth menatap Loriz kesal karena telah meninggalkannya. Namun Margareth telihat begitu senang saat melihat Luna yang sedang tertidur dipangkuan Loriz.
"Loriz kamu kok ninggalin aku. Eh ini siapa temen kamu sama anaknya?" Tanya Margareth bertubi-tubi.
"Dia Aldo, Aldo ini Margareth sahabatku. Ini Luna anakku dengan Angel." Jawab Loriz.
Margareth terkejut dan mimik mukanya terlihat bersedih. Meski bibirnya melukiskan senyum entah mengapa hatinya terasa teriris. Margareth takut jika Loriz akan kembali lagi dengan Angel dan akan jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Luka
RomanceAku pernah jatuh cinta hingga akhirnya aku terluka. Perlahan kau hadir membawa rindu bercampur luka masalalu. Goresan luka ini masih terukir jelas hingga membuat serpihan-serppihan luka masa lalu. Kata Maaf tak akan mampu menyembuhkan lukisan luka...