"Ekhem......"
"Eh,mami!!!.hehehe.. Mami ngapain disini?!." tanya edgar gelagapan.
"Bagus ya!!,dicariin malah disini!!!!,dira ikut mami,dan buat kamu edgar mami hukum karna udah bikin mami cape cariin kamu!!." ucap mami panjang lebar.
"Ya...mami jangan dihukum dong!!,yang belain napa?!." rengek edgar.
Baru dira akan bicara mami menyela.
"Gak usah dibelain,keenakan nanti dia,udah sekarang ikut mami!!!." ucap mami sambil menggandeng dira.Membawa dira masuk kedalam rumah dan meninggalkan edgar ditaman sendirian.
"Alpha ada penyerangan diperbatasan!." link dari jerry sang beta sampai pada edgar.
"Siapkan pasukan aku akan menyusul!." balas edgar melalui link.
"Baik...."
"Oke,saatnya bersenang-senang." gumamnya sambil bangkit dan berlalu untuk menyusul beta jerry.
Dilain tempat jerry yang sudah siap dengan pasukanya tengah berhadapan dengan musuh dengan ekspresi datar serta aura membunuh yang begitu terasa mencekam.
"Untuk apa kalian kesini?!." tanya jerry dengan datar.
"Untuk mengambil sesuatu yang berharga yang ada ditempat ini!." balas sang pemimpin penyerangan.
"Apa maksudmu?!, sesuatu yang berharga?!, yang benar saja?!." ucap jerry dengan senyum mengejek.
"Ramalan itu!,kau pasti tau?!,aku akan mengambil hal paling berharga itu untuk dilenyapkan!,karna itu akan sangat mengganggu jika dibiarkan!." ucap sang pemimpin penyerangan.
"Benarkah?!,maka langkasi dulu mayatku!." seru jerry lantang.
"Weest....tunggu dulu! Redakan amarahmu!." tiba tiba sosok edgar sudah ada disamping jerry.
"Alpha!,maaf!." ucap jerry.
"Hmmm....baiklah apa yang mereka inginkan?!." tanya edgar penasaran.
"Akan saya ceritakan nanti!." ucap jerry.
"Serrraaang...." ucap sang pemimpin penyerangan lantang,dan terjadilah pertempuran.
Edgar melawan sang pemimpin penyerangan dan beberapa orang lainya.
Mereka saling melayangkan cakaran mereka hingga sang pemimpin merubah wujudnya menjadi serigala seutuhnya sedangkan edgar tetap dengan wujud manusianya.
Saat edgar sibuk melawan beberapa musuhnya sang pemimpin tiba tiba melompat siap menerjang edgar namun sayang edgar berhasil menghindar dan musuhnyalah yang terkena terjangan sang pemimpin.
Jerry tak kalah lincah dalam menghindari serangan lawan bahkan beberapa musuh mati karena terjangan dari kawananya.
Hingga menyisakan edgar,jerry,sang pemimpin penyerangan,dan pasukan terrific pack yang jerry bawa.
"Apa tujuanmu sebenarnya?!,ini mulai membosankan!." ucap edgar sebal.
"Ramalan itu!,semua klan bisa merasakan kehadiranya!,aku akan membunuhnya,maka bersiap lah!." ucap sang pemimpin lalu menghilang bagai ditalan bumi ditangah kepulan asap yang dia buat.
"Hah!,dasar ramalan itu tidak benar!,bodoh,kau pikir aku takut?!,akan aku tunggu!." gumam edgar.
"Semua kembali kepack!." teriak edgar yang dituruti tanpa bantahan sedikitpun.
"Kau hutang penjelasan padaku!,kutunggu diruang kerja!." ucap edgar malas,lalu melesat mendahului jerry yang dibalas dengusan dari jerry namun tak urung mengikuti edgar yang telah jauh.
Dilain tempat,dimana dira dan mami tengah sibuk menyiapkan makanan untuk semua orang.
Mami tadi menggandengnya menuju dapur untuk membantunya menyiapkan makanan untuk semua dan sekarang disinilah didapur dira tengah disibukan dengan wajan dan sahabat-sahabatnya.
Saat tengah larut dalam pekerjaanya dira tidak sadar bahwa edgar tengah memperhatikanya diambang pintu lalu menghampirinya dan memeluknya dari belakang yang membuat dira berjengit kaget.
"Edgar lepas deh!,aku lagi masak!." ucap dira,ta dira bisa menebak itu edgar karena siapa lagi yang berani melakukan hal itu pada dira jika bukan edgar.
"Hmmm....biarin aja yang!." balas edgar masih dengan posisi yang sama.
Tiba-tiba edgar merasa kupingnya ditarik yang membuatnya meringis dan melepaskan pelukanya membuat tangannya berpindah memegangi kuping yang ditarik.
"Bagus ya,orang masak digangguin,hukuman tadi aja belum dikasih tau,mami tambah hukumanya." ucap mami geram sambil mempererat tarikan dikuping edgar yang membuat edgar makin meringis.
"Sssshhhh....mami sakit,aduh mami ampun gak lagi-lagi deh,ampun mi,aduh.....shhhh....aduh...mami kejam deh." rengek edgar.
"Sana pergi!,gak usah ganggu mantu mami!."usir mami pada edgar.
" mami mah gitu!."ucap edgar sebal tapi tak urung pergi dari dapur.
Setelah dari dapur edgar menuju keruang kerjanya karena jerry memberitahunya bahwa ia telah ada disana.
"Jadi maksud mereka itu apa?!." tanya edgar saat sudah duduk berhadapan dengan jerry.
"Alpha tau kan tentang ramalan itu?!." tanya balik jerry.
"Hmm...." gumam edgar.
"Ya!,itulah mereka pangen ngebunuh orang yang ada diramalan itu,tapi siapa?!." terang jerry."Tau!,nanti aja kita pikirin sama 3sekawan, sekarang kita keluar aja, udah laper!." ajak edgar.
Dan karena jerry juga merasa lapar mereka akhirnya keluar menuju meja makan yang sudah penuh dengan makanan.
Selesai makan semua kembali menjalani aktivitas biasa namun ada yang berbeda yaitu edgar,pria itu tengah memijit sang mami sambil terus menggerutu pasalnya setelah pijat memijat ini selesai ia tidak boleh menemui dira sampai pagi.
Mami membuat hukuman itu bukan tanpa alasan karena mami melihat dira yang bosan ditempeli edgar terus,mami tau dira pasti merasakanya sebagai manusia.
Selama beberapa jam semua baik baik saja namun saat bulan menampakan dirinya menggantikan sang matahari semua berubah.
Prang......
Suara pecahan kaca terdengar dari kamar yang dira tempati yaitu kamar edgar.
Edgar yang pertama mendengar suara itu langsung melesat meninggalkan hukumanya dan berlari menuju kamarnya dalam satu kali kedip ia sudah berada dikamarnya.
Dan yang pertama ia dapati adalah darah berceceran dengan pintu balkon pecah dan disudut ruangan seorang perempuan tengah tergeletak tak sadarkan diri.
"Dira....." pekik edgar yang langsung menghampiri tubuh mungil penuh darah yang tak sadarkan diri itu.
Edgar membawa tubuh itu keranjangnya lalu berteriak menyuruh seseorang memanggilkan dokter.
"Bagaimana keadaannya?!." tanya edgar setelah dokter memeriksanya.
"Luna hanya shock saja dan saya kira luna tidak terluka,dan darah ini bukan darah luna!." ucap sang dokter yang membuat semua yang ada disana menghela napas lega setelah dokter pergi edgar mendekati dira.
Sedangkan jerry meneliti darah yang berceceran hingga ia terpaku pada sebuah batu yang digulung kertas dan pisau berlumuran darah.
"Alpha!,sepertinya ini disengaja,coba baca ini!." ucap edgar menyodorkan kertas yang ia temukan.
"Akan kubunuh orang yang akan menyakiti lunaku,perketat penjagaan, dasar kecoa pengganggu!." desis edgar sambil meremas kertas tadi.
"Ngh...." lenguhan utu terdengar dari dira yang telah sadar dan mencoba membuka matanya.
"Kau sudah sadar!, sukurlah,kau baik-baik saja?,ada yang sakit?,atau ingin sesuatu?,katakan padaku." pertanyaan beruntun itu membuat dira sadar sepenuhnya dan menatap edgar sebal.
"Wah...ternyata alpha sangat bawel!,aku baru tahu." ucap jerry sambil cekikikan.
"Diam kau,keluar sekarang juga!." tetiak edgar.
"Wo.wo.wo.calm down aku akan pergi!." ucap jerry lalu pergi tanpa kata kata lagi.
"Apa?!." tanya edgar ketus saat melihat dira yang tersenyum geli.
"Ooo kau marah?!." tanya dira masih tersenyum geli.
"Tidak!."jawab edgar ketus.
" benarkah?!."tanya dira lagi.
"Benar!." jawab edgar yang membuat dira makin menggoda edgar.
Tbc
Yuhuuuu ada yang nunggu cerita ini.
Akhirnya setelah sekian lama malas ngetik sekarang jadi juga.Thanks dari ai.
Bye bye.