lima belas

4K 478 49
                                    

(Namakamu) terus mengunyah popcorn yang Ia beli di perjalanan siang tadi. Akhirnya Ia kembali ke kamar tersayangnya. Saat matanya sedang asyik menyusuri timeline instagram, tiba-tiba panggilan video dari Iqbaal masuk.

(Namakamu) langsung menerima panggilan itu, menyambut wajah Iqbaal dengan senyuman.

"Hai!" Sapa (namakamu).

Iqbaal tampak melambaikan tangan dari sana. "Di sana jam dan tanggal berapa?"

"Tanggal dua puluh tiga, jam.. lima sore. Kenapa?"

Iqbaal terlihat mendirikan ponselnya, kemudian menghilang. (Namakamu) mengerenyit. "Iqbaal? Ngapain?"

Iqbaal datang bersama gitar di pangkuannya. (Namakamu) berjalan menuju meja belajar, lalu mendirikan ponselnya di sana.

(Putar lagu yang ada di mulmed! Baca bagian ini sambil dengerin lagunya ya)

"Aku mau nyanyi," setelah mengatakan itu, Iqbaal mulai memetik gitarnya. (Namakamu) tersenyum melihat Iqbaal yang nampak serius bermain gitar.

"Sadarku akan hadirmu, mengubah jalan hidupku," Iqbaal tersenyum saat melihat (namakamu) menikmati nyanyiannya. "Kau slalu ada untukku, menjadi teman baikku,"

"Semua mungkin pernah merasa.. Apa yang aku rasa. Sayang dengan teman yang selama ini ada,"

(Namakamu) ikut bernyanyi. "Tak semua bisa ku ungkapkan, sering kali tak berani dibuatnya. Namun ku percaya, kita kan bersama.."

"Suatu hari telah ku ucapkan, kata-kata hingga, akhirnya kau setuju.. Melangkah bersama, selamanya.."

"Semua mungkin pernah merasa, apa yang aku rasa. Sayang dengan teman yang selama ini ada." (Namakamu) melanjutkan.

"Tak semua bisa ku ungkapkan, sering kali tak berani dibuatnya. Namun ku percaya, kita kan bersama."

"Suatu hari telah ku ucapkan kata-kata hingga, akhirnya kau setuju.. melangkah bersama.. selamanya.."

"Bosan itu pasti, tapi kita tak saling pergi." (Namakamu) menopang dagunya, melihat Iqbaal di ujung sana yang terlihat 1000% tampan dengan kaos simplenya itu. "Namun ku percaya, kita kan bersamaa.."

"Suatu hari telah ku ucapkan, kata-kata hingga akhirnya kau setuju. Melangkah bersama.. selamanya.." Keduanya bernyanyi bersama.

Keduanya saling menatap melalui layar ponsel. (Namakamu) dibius oleh senyuman manis milik Iqbaal. "Bosan itu pasti, tapi kita tak saling pergi." Akhir keduanya.

(Namakamu) terkekeh. "Dalam rangka apa kamu video call aku terus nyanyi begitu?"

"Wait," Iqbaal kembali menghilang. (Namakamu) semakin di buat bingung, apalagi saat Iqbaal datang membawa dua cupcakes dan lilin di atasnya.

"Aku nggak ulang tahun, apalagi kamu." Ujar (namakamu).

Iqbaal menggeleng. "Happy first anniversary, my whole life!"

Bola mata (namakamu) membelo. Ia meringis saat tak ingat jika tanggal 23 Agustus merupakan hari jadi mereka. Namun kemudian, hatinya menghangat kala tahu jika Iqbaal mengingat hari ini, bahkan membuat kejutan kecil yang berdampak besar bagi dirinya.

(2) Trust. [idr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang