Part XX

14.3K 539 41
                                    

Happy reading

Dentuman musik sangat memekikan telinga, bau alkohol tercium dimana mana dan para wanita da pria sedang beradu kehebatan di lantai dansa, ada yang mengekspresikan rasa bebas, pengecewaan, kesakitan, pengkhianatan dan sebuah penyesalan.

Seorang pria sedang bergelut dengan botol minuman yang ntah berapa botol telah ia teguk seharian penuh ini.

"Tuan, anda sudah banyak minum" ujar bartender yang merasa khawatir dengan keadaan pria di hadapannya

Pria itu mengangkat kepalanya yang sudah berat dan menatap ke arah bartender yang tadi mengingatkannya

"Aku telah salah" lirihnya sambil menangis memegang kepalanya yag begitu berat

"Aku telah jahat" ucapnya lagi makin terisak, membuat bartender di hadapannya merasa iba melihatnya

"Aku telah menyiksanya dan menyakitiya dan anakku sendiri dia wanita yang begitu polos dan baik tapi aku tega melukainya" hanya ada kata kata penyesalan yang terlontar dari mulutnya.

Flashbackon#

Adam sedang berkutat dengan pekerjaan di kantornya, sangat banyak yang harus ia kerjakan, apalagi pamannya tidak kelihatan batang hidungnya satu minggu terakhirnya.

Alhasil semua pekerjaan Adam bertambah dan mau tak mau ia harus bertanggung jawab penuh.

Brakkkk

Adam tersentak melihat ke arah pintu yag terbuka sangat lebar menampilkan seorang pria dengan tampilan kacau dan menyedihkan di hadapannya.

"Paman?" sapa Adam kaget

Adam mendekati pamannya yang berada di ambang pintu, dengan tampilan yang agak membuat Adam bingung kenapa pamannya seperti ini, biasanya penampilan pamannya selalu rapih dan ceria.

"Apa yang terjadi paman?" tanya Adam penasaran

"Maafkan pamana nak, maafkan paman" tangisnya meraung raung di hadapan Adam yang bingung

"Ada apa paman? Jelaskan padaku!" tanya Adam memapah pamannya ke sofa dan menutup pintu ruang kerjanya.

Adam mendaratkan bokongnya di sofa trpat di hadapan paman yang sedang duduk sambil menundukan kepalanya

"Maafkan aku Adam, aku telah mengubahmu menjadi monster. Aku telah merenggut kebahagianmu, aku telah menanamkan dendam di hatimu hanya untuk keegoisanku sendiri" jelasnya sambil terisak tanpa menatap mata Adam

"Apa maksudmu paman?" Adam mengerutkan dahinya tak mengerti dengan apa yang di katakan pamannya

"Maafkan aku Adam maafkan" Surya berlutut di kaki Adam seolah meminta ampun pada Adam yang diam mematung dan menerka nerka apa yag terjadi.

"Kataka dengan jelas paman? Apa yang kau bicarakan ini?" bentaknya lada surya yang masih enggan menjelaskan perkara apa yang membuatnya seperti itu

Adam mengaitkan semua permasalahan dendam dengan semua ini, apakah ini ada sangkut pautnya dengan dendam yang pamanya bilang jika dia harus membalaskan dendam orangtuanya pada keluarga Chandra

"Apa semua ini menyangkut Arlene?" tanya Adam dingin

Surya menganggukkan kepalanya yang masih berlutut di kaki Adam

"Jangan seperti ini, duduklah dan jelaskan permasalahannya sekarang" ucap Adam pada Surya yang berbelit belit

"Aku memanfaatkanmu untuk membalaskan dendamku, pada Chadra dan Sukma ibunya Arlene, karena Sukma telah meninggalkanku. Dan kecelakaan itu terjadi pada Aku, dan kedua orangtuamu, sebab dari kecelakan itu sebelumnya aku timpalkan semua pada Chandra yang membuatku kacau karena dia telah merebut Sukma dariku..." terangnya

Love In The Dark (Complete)Where stories live. Discover now