Awal dari "Ber-awal" kesuksesan.

199 11 0
                                    

"kamu tuh bisanya jadi beban keluarga ini sajaaaa,kamu tuh seharusnya mencari uang yang banyak.Bukan membaca buku terus",kata bibi Mijan.

Ya walaupun aku tidak terlalu sayang kepadanya,tetapi berkat dia aku bisa duduk dibangku smp sampai saat ini.

Itulah,mungkin bisa kita bilang "kegiatan sehari-hari",kalau tidak kena omel,atau kena marah.Sampai sudah teringat jadwal omelan bibiku ini.

Nama saya Joe
Panjangnya Tardjoe.
Hidup seorang diri sejak umurku 2 tahun 4 bulan,jam 03:49.Itulah waktu terakhir orang tuaku bercerai karena faktor nafsu.Ayahku ingin membeli motor sport,sedangkan ibuku ingin membeli mobil sport.Ya cuma masalah sepele seperti itu,karena mereka cuma "ingin",belum bisa beli sih.

Semenjak kejadian itu,bibi ku yang mengurusi ku,karena prihatin terhadapku
Prihatin? Terhadapku? seperti layaknya aku korban pedofil,bukan?

Walaupun keluarga kami termasuk keluarga bawah kebawah,bukan menengah kebawah,disitu kami dapat menikmati penderitaan hidup!. Bukan kesenangan sih,tetapi itulah kehidupan,tidak harus seindah drama korea,bisa juga sepahit omelan bibiku.

Benih-benih pun mulai tumbuh dalam hati,ingin merubah nasib keluargaku menjadi lebih dari baik.Biasanya,dimulai dari:
1.Cita-cita
Aku bilang cita cita ini hanyalah bullshit belaka.Hampir 52% orang yang sudah memilih cita citanya dari awal,tidak terwujud.Oleh karena itu,aku tidak ingin memilih satupun cita-cita.

Mungkin itu awal dari semua.

2.Sifat pribadi seseorang.
Sifat ini yang akan menggambarkan kita bagaimana kita dimasa yang akan datang.Seperti aku,seorang yang rajin membaca,peduli terhadap sesama, taat agama,sudah seperti layaknya penceramah di masjid.

3.Tawakal.
Walaupun aku hanya bisa bermimpi sekarang dan kemungkinan suksesnya sangat kecil, tetapi aku selalu bertawakal,berserah diri kepada tuhan.Walaupun aku dari keluarga yang "kurang miskin apa lagi",keluaga kami selalu memprioritaskan agama daripada dunia.Karena didunia ini seperti Virtual reality yang hanya bisa dilihat,tetapi tidak bisa dipegang (Tidak nyata).

Disamping itu,masyarakat kampung rawa becek,selalu mengunjingku.Menganggap kalau mimpi itu tidak ada untuk kaum miskin.

Tetapi aku percaya,kalau aku bisa membuat mereka menarik kata-katanya itu.Karena aku juga seorang "pemimpi".

.......

Diujung dari sebuah harapan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang