Focus : Eunha - Jungkook [EunKook]
Gadis itu berjalan terpontang-panting di bawah derasnya air hujan yang turun membasahi jalanan kota Seoul yang mulai sepi dari kendaraan mengingat waktu yang menunjukan hampir tengah malam. Dingin yang serasa membekukan kulitnya bahkan tak ia perdulikan. Air mata tak henti hentinya turun membasahi pipinya. Dia sungguh tak percaya akan semua kejadian yang menimpa hidupnya, semua terasa begitu cepat. Memporak-porandakan kehidupannya yang penuh dengan kebahagiaan menjadi kehidupan yang penuh dengan kesedihan begitu juga kesengsaraan.
Ayah yang begitu ia cintai, ia percayai, dan dijadikan panutan olehnya malah melakukan hal yang tak ia duga sama sekali. Membawa kabur uang perusahaan yang telah memberikannya pekerjaan sebagai manager selama sepuluh tahun. Membuatnya dan keluarganya harus menanggung semua perbuatan sang ayah, merelakan semua aset yang dimiliki keluarganya selama ini disita secara paksa, termasuk rumah tempat ia tinggal.
Ibunya yang begitu kaget dengan kejadian itu langsung pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit karena penyakit jantungnya yang tiba-tiba kambuh.
Teman-temannya yang selama ini selalu bersamanya kini menjaga jarak dengannya bahkan tak sedikit yang menghinanya sebagai anak koruptor yang melarikan diri.
Dan terakhir, kekasihnya yang sudah lebih dari dua tahun menjalani hunbungan asmara dengannya. Pria yang sangat ia cintai dan ia yakini juga sebaliknya. Pria yang ia pikir akan menjadi seseorang yang memberikan sandaran dan kekuatan kepadanya untuk melewati ujian yang begitu berat ini, yang menjadi harapan terakhirnya malah memutuskannya lewat sebuah pesan singkat tanpa memberikan alasan yang jelas.
Seketika runtuh sudah pertahanan Eunha, ia sama sekali sudah tidak memiliki kekuatan untuk tetap hidup. Semua ini begitu menyakitkan dan ia tak sanggup untuk menjalaninya.
Beban ini terlalu berat untuk ia hadapi seorang diri.
Baginya kini hidup sudah tak ada artinya lagi.
Hidupnya kini sudah seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
Kemudian dilihatnya sebua mobil berwarna putih melaju dari arah sebelah kanannya.
Ide yang begitu buruk dan juga konyol hinggap dipikirannya nembuatnya melangkah maju secara perlahan, berusaha untuk mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan dirinya dengan mobil itu.
Berusaha untuk menjemput ajalnya sendiri.
Gadis itu mulai memejamkan matanya. Berharap dengan mengakhiri hidupnya seperti ini maka ia bisa lepas dari segala penderitaan yang datang dalam hidupnya.
tiit tiit
BRAAKK
Alih - alih merasa sakit, gadis itu mengernyit ketika tubuhnya terasa ditarik dan dipeluk oleh seseorang dari belakang. Eunha pun membuka matanya.
"K-kau." Teriak Eunha pada namja itu setelah mendorong dengan kasar pria itu hingga terlepas dari pelukannya."Kau pikir apa yang kau lakukan huh?" Bentak Eunha emosi setelah tau bahwa pria ini telah menggagalkan rencananya untuk mengakhiri hidupnya.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu." Ucap pria itu sedikit emosi. "Apa kau sudah gila berdiri di tengah jalan seperti itu? kau ingin mati huh. Seharusnya kau berte-"
"Ya, aku memang ingin mati, dan kau dengan tidak tau diri malah menggagalkan semuanya, kau merusak semuanya," Teriak Eunha dengan air mata yang tak hentinya turun membasahi wajahnya.
"Jadi tadi k-kau ingin bunuh diri." Mendadak suara pria itu menjadi lirih ketika melihat gadis didepannya menangis dengan begitu kerasnya. Ada bagian hatinya yang sakit ketika melihat gadis asing di depannya terlihat begitu sedih dan frustasi, penampilannya begitu berantakan, pakaian dan rambutnya basah kehujanan, dia pasti kedinginan mengingat cuaca Seoul yang begitu dingin malam ini. Gadis ini pasti sedang memiliki masalah hidup yang berat sehingga berani memutuskan untuk mengakhiri hidupnya tadi jika saja Ia tak datang menyelamatkannya, Pikirnya.
Eunha kembali ingin mengeluarkan makiannya pada pria asing di depannya, tetapi kondisinya yang sudah sangat lemah dan kepalanya yang mendadak pusing membuatnya langsung terjatuh dan pingsan.
Pria itu dengan sigap menangkap tubuh Eunha yang ambruk di depannya.
dipeluknya gadis yang kini terlihat menggigil di pelukannya, wajahnya terlihat begitu pucat, tangan Pria itu perlahan menyentuh dahi Eunha dan benar saja suhu tubuhnya begitu tinggi.
"Kau boleh memakiku nanti, tapi mulai sekarang aku akan menjagamu." Ucap pria itu-Jungkook seraya menggendong tubuh Eunha yang sudah tak sadarkan diri.
Tbc-
segini dulu yah..
Mau di lanjut apa gak??
Vomment Juseyo ^_^