Treated

1.7K 89 7
                                    


"Udah berapa kali gue bilang jangan buat masalah terus, Ify!" 

Rio menutup kesal pintu mobilnya. 

"bukan aku yang mulai. dia duluan ko-"

"dan lo nanggepin orang kaya gitu?"

ify membuang muka, kesal.

"gue gamau dengar lagi lo berantem sama siapapun di kampus ini! inget itu"

"ya terus kamu mau aku diem aja waktu mereka ngapa-ngapain aku kaya tadi?" 

suara Ify tertahan, air matanya sudah tidak tertahan.

'shit! jangan nangis Fy!' ify benci dirinya sendiri.

"Gue yang bakal turun tangan kalo sampe ada yang macem-macem lagi ke elo"

kata Rio sambil memakaikan seatbelt ify,

ify tekesiap atas perlakuan Rio. nafas Ify tertahan, rio berada sangat dekat dengannya.

"coba Rio yang aku kenal kaya gini terus" kata Ify sambil terkekeh

"kebetulan. kalo gue bersikap baik, itu karna kasian" 

ify tertawa, "semakin kamu kasian, semakin kamu cinta sama aku lho"

"diam! kita harus pulang!"

Rio segera menjalankan mobilnya.


***** 

i cant believe how much i love you


"Gabriel!"

"Yes? masuk Fy! lo udah pulang?"

"Gabriel!"

"Kenapa Fy? masuk aja, ga gue kunci"

"Gabriel!"

gabriel bangkit membuka pintu kamarnya

"IFY"

ify terbaring lemah di depan pintu kamar gabriel. wajah ify pucat pasi,

"Sa..kit."

gabriel segera membopong Ify keluar, bermaksud langsung membawa ify ke rumah sakit.


**** 

Gabriel menancap gas mobil nya dengan kecepatan diatas rata-rata.

ia tak peduli sudah berapa mobil dan motor yang ia salip dijalan ini,

pikirannya hanya tertuju pada kesembuhan Ify.

CKKIIIITTT!!
 

"WOY GILA!"

Gabriel menyalip sebuah mobil didepannya, membuat mobil yang disalipnya berhenti mendadak,

"sial itu orang!" pemilik mobil ini tidak berhenti memaki

B 0612 IA

"Ify?" pemuda ini mengernyitkan dahi

tanpa pikir panjang dia langsung mengikuti kemana mobil itu menuju.


****

RS MELATI

"suster! tolong"

gabriel melanjukan mobilnya ke UGD, 

"Dokter, Ify dok, tolong"

"Gabriel, kenapa Ify bisa kambuh?"

Gabriel menggeleng lemah. ify masuk ke ruang perawat, dan segera diperiksa.

beberapa lama kemudian dokter Zainal keluar dan menghampiri Gabriel

"Sudah saya bilang, Ify gabisa telat untuk minum obatnya."

"saya gatau dok, dia baru aja pulang kuliah dan tiba-tiba panggil saya, saya kaget pas dia udah jatuh dilantai, mukanya udah pucet dan saya bener-bener..." Gabriel tak tahan lagi, rasanya Ify sudah berhasil memutar balikan dunianya. kalo sampai ada apa-apa sama Ify, mungkin gabriel tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

"sabar Gabriel, Ify didalam sudah ditangani. dia sudah stabil. ingat jangan pernah lagi telat meminum obatnya. Saya juga merasa bertanggung jawab besar terhadap Ify"

"dokter, saya mohon jangan bilang Mama soal ini. mama diluar negri, saya takut ini malah mengganggu kerjaan nya"

dokter Zainal menggangguk faham.


***** 

and whenever you smile, i cant believe that you're mine

BRUK!

"shit" umpat Gabriel

"apa-apaan lo!"

"gue yang harusnya tanya gitu ke elo!"

Gabriel tidak mengerti maksudnya cowo ini.

"Lo apain Ify? kenapa Ify?"

kepalan tangan cowok ini masih sangat kuat di kerah baju Gabriel

"Apa urusannya dengan Lo?"

"persetan. lo apain Ify? gue ga akan segan buat bunuh lo kalo sampai terjadi apa-apa ke dia!"

"santai Bro, Lo gatau apa-apa tentang Ify" Gabriel tersenyum kecut.

" dia tunangan gue!"

"lo emang jadi tunangan ify, tapi hati lo bukan buat Ify, Rio"

"brengsek! tau apa lo soal gue dan ify!"

"sangat-sangat tahu! bahkan gue kenal Ify melebihi lo kenal dia dan gue sayang Ify melebih sayang lo ke dia"

Rio terdiam.

"tolong terbiasa dengan sikap Ify, dia bener-bener sayang sama lo. dia itu cewe kuat, dia gamau nunjukin kesedihan dia sedikitpun didepan orang-orang yang sayang sama dia. satu yang gue tahu, ify beneran sayang sama lo. tapi lo? ga pernah bener-bener nerima dia dalam hidup lo Yo. Ify sakit. lo boleh masuk, jenguk Ify. gue Gabriel, kaka kandung Ify. itupun kalo lo Inget kalo ify punya kaka"

penjelasan Gabriel membuat Rio mematung.

Rasanya dunia menghitam saat itu juga.


****** 

VOMENT! and i will be back tomorrow for the next chapter <3



ECCEDENTESIASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang