chapter 36

7.1K 358 29
                                    

Ali mengikuti Loly masuk kedalam markas. Ia sempat berdecak kagum.

Jika dibandingkan, markas ini lebih bagus dari markasnya. Bahkan mungkin peralatan disini lebih lengkap dan lebih canggih.

Loly memasuki ruangannya.

"duduk." ucap Loly.

Ali hanya menatap Loly heran. Namun tak urung ia juga melakukannya.

"santai saja, jangan anggap kau tawanan." ucap Loly. Ia duduk di kursi kebesarannya.

Ia tengah membaca semua berkas menumpuk yang ada di mejanya. Bahkan ia terlihat sangat serius.

Tidak ada yang bisa Ali lakukan disana. Ia hanya diam dan melihat sekitar.

/brugh\

Ali menoleh, Loly terlihat sudah selesai,

Cepat sekali, padahal berkas itu lumayan banyak. Batin Ali.

"apa kau mau ikut ?" tanya Loly. Ali hanya menatap Loly bingung.

"ayo. Aku harus memberi makan peliharaanku." ucap Loly.

Ali hanya diam saja dan mengikuti Loly.

Mereka menuju ke sebuah ruangan. Ada dua penjaga di depan pintu. Saat melihat kedatangan Loly, penjaga itu segera membuka sandi pintu.

Saat pintu terbuka, auman singalah yang menyambut mereka. Ali sempat kaget karena auman itu.

"kau disana saja. Kalau tidak kau akan diterkam. Aku sudah menjamin nyawamu." ucap Loly menunjuk ruangan kaca lainnya. Ali segera pergi keruangan kaca sedangkan Loly memakai pakaian terusan dan masuk kedalam kandang.

Seakan tahu siapa yang datang. para singa itu segera mendekati Loly.

Tak ada rasa takut diwajah Loly sedangkan Ali sudah bergidik ngeri meski ia berada di ruangan terpisah.

Baru kali ini ia melihat singa selain di kebun binatang dan di discovery chanel.

Singa-singa itu tampak mengikuti Loly dengan patuh. Di mata Ali, singa-singa itu tampak seperti kucing disamping Loly. Bukan binatang buas yang bisa menerkam majikannya kapanpun. Bahkan badan singa-singa itu sangat besar.

Ali sempat terkagum saat singa itu menurut saat diperintah untuk duduk.

Siapa sebenarnya dia. Pawang singa ? Batin Ali.

Loly menoleh kearah Ali yang terlihat kaget.

Ia terlihat masuk kedalam ruangan sedangkan para singa masih setia menunggu di depan ruangan itu. Tak lama Loly keluar, badannya berlumur darah, ia menyeret potongan tubuh hewan dan melempar kearah singa-singa itu. Singa itu hanya diam meski ada daging di depan mereka.

Loly mengisyaratkan Singa itu untuk makan, bukannya mereka langsung menerkam, singa itu menggigit potongan tubuh binatang itu dan pergi. Kelima singa itu pergi ke arah berbeda dan makan dalam diam tanpa berniat berebutan. Ali hanya terbengong melihat kejadian di depannya.

"itu beneran singa ? bukan kucing kan ?" gumamnya kaget.

Loly keluar dari kandang itu masih dengan pakaian berlumuran darah.

"ayo," ucap Loly berjalan terlebih dahulu. Ali hanya diam dan mengikuti sambil pikirannya bertanya-tanya siapa wanita di depannya itu.

Mereka masuk ke ruangan berbeda. Kali ini Ali tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Ali masih berada di ruangan pembatas sedangkan Loly masuk kedalam kandang lagi.

Dengan santainya ia melintasi kandang itu seakan hanya ada binatang imut yang ada disana. Padahal kenyataannya belasan buaya berukuran besar sedang berada disekitar kandang. Loly bahkan harus melangkah lebih lebar untuk melewati tubuh buaya yang lumayan besar itu.

          

"apa dia penjinak hewan buas ? Atau pernah bekerja di kebun binatang bagian hewan buas. Kenapa tidak memelihara binatang jinak atau imut saja." gumam Ali tak percaya.

Sama halnya seperti singa tadi. Buaya itu hanya diam saja seperti sudah sering merasakan kehadiran Loly.

Loly masuk kedalam ruangan. Kali ini ia keluar melepaskan dua ekor kijang. Buaya itu saling berebutan menangkap Kijang yang berusaha kabur.

Loly hanya diam dan melihat bagaimana para anaknya berebutan untuk menggigit makanannya. Tidak ada rasa takut sama sekali di wajahnya.

Di mata Ali, Loly seperti sedang melihat kucing berebut mainan, bahkan wanita itu tersenyum saat melihat salah satu buaya berhasil merobek salah satu kaki kijang.

Dia wanita yang berbahaya, batinnya.

Loly keluar setelah itu. Bahkan ia melewati buaya dengan menginjak punggung buaya itu dan tidak ada reaksi apa-apa dari sang reptil.

"anda pawang hewan buas ?" tanya Ali saat Loly mendekat.

"haha, tidak mungkin. Sebuas-buasnya binatang. Kalau kau merawat mereka dari bayi, mereka tetap akan jinak." jelas Loly santai.

Loly melepas bajunya lalu masuk kedalam tabung kaca.

"berapa banyak binatang buas yang kau pelihara ?"

"tidak banyak. Hanya 4 jenis."

Kali ini Loly mengambil tongkat besi dengan ujung yang bercabang.

"ular ?" gumam Ali saat melihat Loly memegang tongkat itu. Loly hanya tersenyum saja.

Ia kembali masuk kedalam kandang.

"uwaah !!" seru Ali dibalik kaca.

Ada 3 reptil yang sedang berada dikandang itu.

"dia pelihara semua predator ? Benar-benar mengagumkan. Ale dan yang lain pasti gak bakal nyangka."

Loly kembali melepas kali ini 3 ekor rusa. Setelah itu ia langsung pergi tidak seperti tadi.

Bahkan ia harus menghalau peliharaannya agar tidak mendekatinya.

"meski aku membesarkannya dari kecil tapi mereka tidak sepenurut kedua kesayanganku yang lain. Kadang mereka malah memakan para pawangnya jika aku lupa memberi mereka makan." ucap Loly berdiri disamping Ali menyaksikan bagaimana ketiga hewan di depannya itu memakan makanannya.

"apa anda punya izini khusus untuk memelihara semuanya ?"

"izin ? Yang benar saja." ucap Loly berdecih. Loly kembali pergi. Kali ini Ali hanya diam melihat bagaimana hewan dengan panjang 3 meter itu.

"kenapa kau diam disitu ? Mau jadi santapan mereka ?" tanya Loly membuyarkan kekaguman Ali.

Ali meninggalkan ruangan itu, ruangan Komodo Dragon.

Namun saat mereka keluar dari ruangan itu mereka langsung disambut oleh jembatan besi ketinggian 100meter itu.

"ini adalah peliharaan yang paling aku sayangi." ucap Loly. Ali mengerutkan keningnya. Ali menatap air dibawahnya.

"gak mungkin kalo. . . . OH MY GOD !!" teriak Ali kaget saat tiba-tiba dari dalam air melompat Hiu yang hampir seukuran paus dari dalam air dan mengambil daging yang sengaja di gantung tak jauh dari jembatan itu.

"morning Sassy." ucap Loly.

Ali menatap Loly ngeri. Wanita disampingnya benar-benar berbahaya dan gila.

"nahh ayo sekarang kita makan." ucap Loly melewati jembatan itu. Entah kenapa kaki Ali terasa lemas. Bahkan ia sedikit gemetar melewati jembatan itu.

MAFIA CANTIK II - THE ANGEL OF DEATH (COMPLITED)Where stories live. Discover now