Ch.06

299 58 39
                                    

-start-

Hae soo memasuki mobil Bogum, lalu menutup pintunya dengan keras hingga menimbulkan suara debuman.

Bogum menatap Hae soo penuh tanya. Badannya sedikit menyamping kearah Hae soo. Tangan Bogum terulur menarik wajah Hae soo untuk menghadap kearahnya. Ibu jarinya mengusap pipinya pelan penuh kehangatan.

Lalu dengan suara halusnya bogum bertanya, "ada apa?"

"Aku hanya sedang kesal." Jawab Hae soo sembari memaksakan untuk memasang senyumannya.

Bogum memutuskan untuk berhenti bertanya. Dia paham jika saat ini Hae soo sedang tidak ingin membahasnya.

"Baiklah. Sekarang kita akan pergi kemana?"

"Bagaimana jika kerumahmu saja?"

Bogum menautkan alisnya heran. Saat ini adalah waktu berharga mereka disela kesibukan yang ada, namun Hae soo malah mengajaknya ketempat biasa. Bahkan sangat biasa. Yaitu rumahnya.

"Aku ingin menonton sebuah film bersamamu." Lanjut Hae soo sembari memasang seatbelt nya.

"Kenapa tidak dibioskop saja?"

"Saat ini aku hanya ingin berdua saja denganmu. Dan lagipula daripada bioskop, rumahmu lebih nyaman bagiku." Jawab Hae soo.

Bogum tersenyum gemas mendengar penuturan Hae soo yang secara tak langsung mengandung unsur bualan.

"Jadi makin sayang."

Hae soo tersenyum tipis mendengarnya. Bogum itu mudah tersentuh. Sedangkan Hae soo itu tidak pernah menanggapi serius suatu hubungan asmara namun sangat menjaga sebuah hubungan persahabatan. Maka dari itu, bersatunya Hae soo dan Bogum dalam sebuah hubungan asmara sangat tidak baik. Karena, satu diantara mereka atau bahkan keduanya, pasti akan menjadi korban sakit hati.

Mereka berdua memilih untuk tetap berada dizona aman. Dimana mereka bisa saling menyalurkan perasaan satu sama lain dengan nyaman, tanpa perlu adanya status.

--

Selesai dengan 'kencannya' bersama Bogum, Hae soo kembali pergi menuju dorm BTS karena masih ada beberapa hal yang harus diurus.

Sesampainya disana, dia sudah disambut dengan tatapan sinis dari beberapa member BTS.

Hae soo hanya menggendikkan bahunya tak peduli, lalu dengan santainya dia mendudukkan dirinya dengan angkuh menghadap para member BTS. Dia bahkan masih sempat menyilangkan kakinya.

"Dimana manager kalian?" Seolah suara Hae soo tidak terdengar, para member BTS hanya menatap Hae soo jengah.

"Kalian tak punya telinga? Dimana manager kalian?"

"Permisi, tetapi bisakah kau bersikap lebih sopan sedikit?" Tegur Jin masih berusaha bersikap sopan, berbeda dengan ketiga maknae line yang kini terang terangan mencibir sikap Hae soo.

"Apakah menurutmu aku tidak sopan?" Mendengar pertanyaan bodoh dari Hae soo membuat member BTS semakin jengah.

"Kau bodoh ya? Jelas sekali sikapmu itu tidak sopan." Tukas Jimin kepada Hae soo.

"Kau terang-terangan menghina kami dihadapan fans kami, dan kau masih bertanya apakah kau itu tidak sopan? Hae soo-ssi, kau pasti sedang mencoba melucu bukan?" Timpal Namjoon.

Suga yang sedari tadi terlihat paling tenang diantara semuanya, mulai membuka suaranya dan memulai serangannya kepada Hae soo. "Aku tidak tahu jika Bang PD-nim telah merekrut gadis tak punya otak sepertimu. Apakah kau telah menggodanya dengan wajah itu?"

Wajah Hae soo merah padam melihatkan jika kini ia mencoba menahan amarahya, namun sepertinya kini ia mula menyerah dan memilih untuk melawan balik. "Jika aku tidak sopan, lalu kalian apa? Para bedebah tak tahu tata krama, begitu?"

Hae soo terlihat mendecih sebelum melanjutkan serangan baliknya. "Suga, mulut tajammu itu selalu membawa pertengkaran, kau selalu berhasil membuat banyak wanita menangis karena mulut itu. Namjoon, sikap licikmu haru dikurangi sedikit, berhentilah membuat gosip buruk tentang grup sainganmu. Jin, kau harus berhenti berkencan dengan wanita yang sudah memiliki suami itu, bukankah masih banyak gadis lain yang lebih muda dan cantik dari dia? Hoseok, aku tidak menyangka jika mulutmu seperti perempuan, kau telah berulang kali menyebarkan rahasia perusahaan kepada teman-temanmu yang statusnya adalah orang luar. Dan terakhir untuk ketiga international playboy kita, aku ingin bertanya, sudah berapa gadis yang kalian tiduri? Ingat ini, selama aku menjabat menjadi manajer kalian, aku tak ingin mendengar keluhan dari para gadis yang hamil karena kelalaian kalian dan meminta kompensasi. Sekian dan terimakasih."

Selesai Hae soo menutup ucapannya, semua member BTS mati kutu ditempat. Mereka telah kalah telak dengan pernyataan panjang Hae soo yang nyatanya memang benar adanya.

"Aku pulang dulu. Kuharap setidaknya hari ini kalian tidak membuat masalah. Mengerti bocah-bocah nakal?" Ejek Hae soo dengan wajah yang terlihat menyebalkan dimata member BTS.

"Y-ya, dia memanggilku bocah nakal? wah aku tidak percaya ini. Aku bahkan lebih tua darinya." Keluh Jin namun tidak ditanggapi oleh yang lain.

Antara malu dan kesal mereka rasakan.

Sepertinya Hae soo perlu merekrut guru spiritual agar amarahnya tidak mudah terpancing.


-finish-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHINIGAMI [pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang