Pertemuan

86 1 2
                                    


🍁🍁🍁

Sebuah notiv pesan tertera pada hp bermerk itu.
Mendengus kesal saat melihat nama yang tertera pada layar datar itu.

Kembali wanita paruh baya itu melanjutkan aktifitasnya mengurus dokumen-dokumen di atas mejanya tampa menghiraukan hpnya.

Terus memainkan gitarnya tampa menghiraukan hilir mudik siswa siswi yang melewatinya, namun kegitannya terhenti saat melihat notif pesan pada hp nya, tertera di layar hpnya sebuah nama dan dengan segera pemuda berambut seleher dengan mata coklat itu membuka pesan masuk itu.

Tersenyum saat membaca isi pesan itu, pesan dari seseorang yang begitu berharga dalam hidupnya itu.

Adikku: Assalamualaikum, kak hari jumaat nanti datang ya di acara haflatulqur'an yang akan di laksanakan di aula sekolahku 😊

Yash: Waalaikum salam adikku sayang, iya pasti kakak akan datang, besok kakak akan langsung pulang ke bandung.

Adikku: Anna tunggu kedatangannya kak, nenek pasti senang.

Yash: iya, jangan lupa masaki kakak sayur asam ya 😁

Adikku: iya kak, ya sudah ya kak Anna mau bantu nenek masak dulu, assalamualaikum.

Yash: iya adikku yang cantik hati-hati masaknya, waalaikumsalam.

Sms itu berakhir, begitu gembiranya Yash hingga senyum tak pudar di waja tampan pemuda berusia dua puluh tahun itu, dan tampa dia sadari jika senyumnya itu menjadi pusat perhatian para siswi di sekitar taman kampusnya itu.

Duduk di kursi kerjanya dengan tangan menari di atas keyboar, namun kegiatannya terhenti saat mendengar notif hp nya berbunyi.

Dengan segera pria berjas hitam itu mengambil hp yang terletak di dekatnya.

Putriku: assalamualaikum, ayah hari jumaat nanti datang ya di acara haflatulqur'an yang akan di laksanakan di aula sekolahku.
Anna sangat mengharapkan kehadiran ayah.

Tersenyum saat membaca pesan dari putrinya yang telah bertahun-tahun berpisah darinya.

Namun senyumnya itu luntur saat mengingat putri kecilnya itu, keegoisan dan harta membuatnya harus terpisah dari putrinya itu.

Memang benar jika harta tidak menjamin sebuah kebahagian, buktinya meski dirinya bergelimang harta keluarganya hancur.

Saat percerain itu terjadi kedua anaknya hidup terpisah dari mereka, sang putra sulung di bawa oleh sang ibu, karna bagi ibungya anak lelaki adalah sebuah kebanggaan sedangkan anak perempuan adalah sebuah beban.

Jadi anak perempuannya tinggal bersama sang nenek karna takut tak terurus jika tinggal dengannya.

Kembali menatap pesan itu, sunggu dadanya begitu sesak saat mengingat senyum putrinya itu, kenapa harus putrinya itu yang menderita atas keegoisan kedua orang tuanya.

Ayah: waalaikumsalam, iya sayang ayah pasti akan datang.

Membalas sms dari putrinya itu dengan singkat karna dia tidak mau terlalu berlarut dalam kesedihan dan mengingat segala kesalahannya itu.

🍁🍁🍁

Hari yang di tunggupun datang, sekolah yang biasanya ramai oleh para siswa dan siswi kini tambah ramai dengan kehadiran para orang tua dan keluarga siswa-siswi sekolah itu.

Aula yang begitu luas terisi full dengan para undangan, kegiatan ini adalah kegiatan rutin setiap tahunnya dimana pihak sekolah selalu mengadakan haflatul-qur'an untuk memberi penghargaan kepada para hafiz dan hafizah sekolah itu.

Sr. Ar-rahman untuk bundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang