Chapter 18

41 6 4
                                    

Gawat! Kenapa Sunggyu melontarkan balasan yang seperti itu. Bisa bisa aku semakin ketara nanti. Lebih baik aku mengalihkan topik pembicaraan.

"Ehm. Aku sepertinya harus segera pulang. Eommaku sudah menungguku dirumah." Alibiku.

"Tapi kau belum mencicipi kue ini seonbae." Ucap Se Na.

"Ah, kapan kapan saja aku akan main lagi kesini dan mencicipi kue ini."

"Jika itu mau mu. Ya sudah hati hati seonbae" Se Na melambaikan tangannya kepadaku.

Aku tersenyum kepada semua orang yang ada dirumah itu lalu segera pergi meninggalkan rumah itu. Huh, untung saja aku segera keluar. Jika tidak pasti Sunggyu akan bertanya macam macam. Tapi sampai kapan aku akan menyembunyikan hubunganku dengan Jung Se Na.

Sesampainya dikamar aku melempar tas ku kesembarang arah dan menjatuhkan diriku tepat di atas bed yang empuk. Aku berpikir lagi tentang perkataan Myungso tadi disekolah. Apa dia akan benar benar melakukan segala cara untuk mendapatkan Se Na. Andwe. Itu tidak boleh terjadi.

Tak terasa hubungan ku dan Jung Se Na sudah jalan selama 2 minggu. Hubungan kami berjalan lancar seperti arus air. Tak ada pertengkaran antara kami. Aku bersyukur karena mungkin Myungsoo tidak jadi melancarkan aksinya untuk membuat Se Na kembali padanya.

-***-

Kringg.. Kringg..
Sepertinya itu nada ponselku. Aku segera meraih ponselku yang ku taruh dia atas nakas. Ya, aku telah mengganti nada ponselku yang dulunya hanya bergetar kini menjadi ada nada deringnya.

"Yeoboseyo?"

"Jung Se Na, ini aku Myungsoo."

"Ne seonbae. Ada apa?"

"Apa kau sibuk hari ini?"

"Anni."

"Bisakah kita bertemu di taman dekat Sungai Han?"

"Geurae."

"Kalau begitu ku tunggu kau disana jam 6 sore"

Myungsoo lalu mematikan sambungan telfonnya. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Myungsoo selain hanya jam sekolah. Semenjak aku menjadi kekasih Woohyun, Woohyun selalu melarangku untuk bertemu dengan Myungsoo. Mianhe Woohyun, sekali ini saja aku melanggar perintahmu.

Aku segera mengambil sweater biru yang ku letakkan diatas lemari. Memakainya lalu berpamitan dengan ahjumma dan menyetop taxi di depan jalan raya. Aku berjalan menelusuri taman Sungai Han  mencari keberadaan Myungsoo. Nampak seseorang yang memakai sweater hitam dan topi duduk sendiri di bangku taman sambil menatap lurus ke arah Sungai Han. Itu pasti Myungsoo. Dia terlihat seperti orang yang kesepian.

"Kau sudah menunggu lama? Mianhe, tadi aku terjebak macet dan jadi terlambat 5 menit" Myungsoo terlihat kaget karena kedatanganku. Sepertinya dia tadi melamun.

"Ah kau sudah datang rupanya. Gwenchana. Aku juga baru saja sampai. Duduklah." Myungsoo mempersilahkanku duduk disebelahnya. Aku duduk disebelahnya. Sepertinya aku rindu saat saat seperti ini. Saat aku masih bisa bebas bertemu dengan namja mana saja.

"Ada apa kau memintaku bertemu disini seonbae?"

"Anni. Aku hanya rindu saat saat kita seperti ini dulu." Jawab Myungsoo yang masih dengan nada datar. "Boleh aku bertanya sesuatu padamu?" Lanjutnya.

"Geurae"

"Apa kau baik baik saja dengan Woohyun?" Aneh, tumben sekali dia bertanya hubunganku dengan Woohyun. Memang ada hubungannya dengan dia.

"Hubungan kami baik baik saja, seonbae. Wae?"

"Apa kau tidak merasa dipermainkan oleh Woohyun?"

UNCERTAIN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang