Bab 47

7.3K 229 14
                                    

Suasana di studio Bryan pagi ini cukup ramai. Hari ini Bryan dan kawan-kawan akan latihan untuk persiapan manggung di salah satu acara musik di Tv swasta. Berita tentang gosip Bryan yang beredar beberapa hari lalu sekarang sudah reda. Bryan senang karena dirinya tidak perlu lagi masuk infotaiment. Dia dan band nya bisa fokus sekarang.

"Teman-teman, kayaknya jadwal kalian lumayan padat nih minggu depan. Banyak banget permintaan untuk manggung di acara musik yang disiarkan oleh Tv swasta." Ucap Dicky sang manajer.

Bryan, Dino, Jackson dan Morgan hanya menanggapi santai perkataan Dicky. Mereka sudah siap walaupun jadwal nya akan padat. Itu artinya, kehadiran mereka di blantika musik diterima dengan baik oleh para pendengar nya.

"Gak masalah Dick, kita siap koq." Balas Dino dengan senyum lebar nya.

"Oke, baguslah kalau begitu. Saya juga senang kalau kalian tidak keberatan dengan jadwal yang ada." Dicky ikut tersenyum dan mempersilahkan mereka untuk mulai latihan.

"Ayoo semangat semuaa.. standby di posisi masing-masing yaa." Komando Bryan sambil memegang mic. Mereka harus tampil sempurna di acara musik nanti. Untuk itu harus latihan yang serius.

Setelah latihan kurang lebih dua jam, kini mereka tengah bersantai di ruang tamu studio. Dicky, manajer mereka sudah pulang sejak satu jam yang lalu.

"Carissa masih hubungin lo ?" Tanya Dino sambil menatap Bryan.

"Nggak. Sejak kejadian di kafe waktu itu, dia gak pernah lagi hubungi gue. Dia juga gak pernah lagi gangguin Gaby."

"Baguslah kalau begitu. Mungkin dia sudah sadar." Kata Morgan sambil tertawa kecil.

"Gue harap juga begitu. Cuma gue masih agak takut aja kalau tiba-tiba dia muncul lagi ke rumah nemuin Gaby disaat gue lagi gak ada." Kata Bryan dengan mimik serius.

"Tenang aja Bray. Gue yakin Carissa gak akan kesana lagi. Lagian gue yakin Carissa tidak akan sejahat itu untuk melukai Gaby." Kata Jackson sedikit membela Carissa.

Bryan, Dino dan Morgan refleks mengarahkan tatapan mereka ke Jackson. "Why ? Kenapa lo semua liatin gue ? Emang omongan gue ada yang salah ?"

"Lo ngomong seperti itu karena suka sama Carissa kan ? Bukan nya gue udah cerita kalau Carissa sampai mencaci maki Gaby bahkan merusak Hp Gaby." Ucap Dino dengan kesal. Semenjak kejadian itu, dia tidak lagi simpati dengan Carissa.

"Lo kalau mau bela Carissa silahkan aja sih. Tapi gue dan Dino udah ga suka dengan sikap nya seperti itu." Morgan menatap Jackson dengan tatapan yang sama dengan Dino.

"Koq lo semua jadi marah sama gue sih. Gue juga gak membenarkan sikap Carissa yang seperti itu. Tapi kan gak ada salahnya kalau kita berfikir positif. Carissa kan teman kita juga."

"Sekarang kayaknya gue gak bisa temanan lagi dengan Carissa.!" Ucap Bryan dengan tegas. Dino dan Morgan ikut menganggukkan kepala tanda setuju dengan pernyataan Bryan.

"Terserah lo deh." Ucap Jackson dengan kesal.

Bryan melirik jam nya sekilas, sudah siang. Dia harus menjemput Gaby ke kampus hari ini.

"Gue cabut duluan ya. Mau jemput Gaby nih."

"Gue boleh ikut lo gak? Gue gak ada tujuan nih. Mau pulang ke rumah jam segini males." Pinta Dino dengan muka memelas.

"Ahh lo gangguin aja. Padahal gue mau berduaan aja sama Gaby hari ini."

"Ayolah.. ikut yaa.. yaa.. " Dino kembali memberikan senyuman terbaik nya.  Berharap Bryan luluh dan mengajak nya.

"Koq gue jadi curiga yaa.. tumben-tumbenan lo mau ikut Bryan jemput Gaby." Morgan mengamati Dino dengan penuh selidik.

"Apaan sih. Gak usah terlalu curiga gitu sama gue." Balas Dino tidak mau kalah

Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang